Kapan Pandemi Corona Berakhir? Ini Kata Para Ahli dan Ustaz Abdul Somad
Situasi ini merupakan respons terhadap wabah yang belum pernah terjadi sebelumnya.
• IDI Umumkan 6 Dokter yang Menangani Wabah Corona Meninggal Dunia, Berikut Daftar Nama Mereka
Tapi, kapankah semua ini berakhir dan kapankah kita bisa kembali ke kehidupan normal?
Tapi kalau pun angka kasus mulai menurun dalam tiga bulan ke depan, kita masih jauh dari akhir masalah.
• ODP Corona Covid-19 di Lembata Bertambah, Pemerintah Akui Kesulitan Anggaran
Butuh waktu lama hingga badai benar-benar berlalu - mungkin butuh tahunan.
Strategi karantina wilayah dan berbagai pembatasan sudah jelas tidak dapat diterapkan terus-menerus karena konsekuensi ekonomi dan sosialnya akan terlalu besar dan mengganggu.
Apa yang dibutuhkan semua negara yang kini tengah bertarung menghadapi wabah adalah "strategi keluar" - sebuah cara untuk menghentikan berbagai kebijakan pembatasan dan mengembalikan kehidupan normal.
Tapi virus corona tidak akan menghilang dalam waktu dekat.
Jika pembuat kebijakan membatalkan berbagai karantina wilayah, jumlah kasus bisa melonjak tajam.
"Kita punya masalah besar dengan apa strategi keluar yang baik dan bagaimana mengakhiri semua ini," kata Mark Woolhouse, profesor epidemiologi penyakit menular di University of Edinburgh.
• Kapolda NTT Keliling Kupang, Lakukan Himbauan Masyarakat Terkait Virus Corona
"Tidak hanya Inggris, tidak ada satupun negara yang punya strategi keluar."
Pandemi ini merupakan tantangan ilmiah dan sosial yang sangat serius.
- vaksinasi
- cukup orang yang mengembangkan kekebalan tubuh dari infeksi
- atau mengubah perilaku masyarakat secara tetap
Masing-masing pendekatan ini dapat mengurangi kemampuan virus untuk menyebar.
Vaksin - setidaknya 12 - 18 bulan lagi
Vaksin dapat memberikan ketahanan tubuh terhadap seseorang sehingga mereka tidak akan sakit jika terpapar.
Berikan vaksin ke banyak orang, atau setidaknya 60% dari populasi, dan virus tidak akan menimbulkan wabah - konsep yang dikenal sebagai herd immunity atau imunitas kelompok.
Orang pertama telah diberikan vaksin yang tengah diuji coba di Amerika Serikat minggu ini setelah peneliti mendapatkan izin untuk melewatkan tahapan uji pada binatang.
Penelitian untuk menemukan vaksin dilakukan secara cepat, tapi tidak ada garansi jika upaya ini berhasil dan akan dibutuhkan imunisasi secara global.
Perkiraan terbaik memprediksi vaksin akan tersedia dalam 12 sampai 18 bulan jika semua berjalan lancar. Ini merupakan waktu yang lama jika membayangkan harus ada karantina wilayah sepanjang waktu tersebut.
"Menunggu vaksin tidak seharusnya dianggap bagian dari strategi, itu bukan strategi," kata Prof Woolhouse kepada BBC.
Imunitas alami - setidaknya dua tahun lagi
Salah satu strategi jangka pendek Inggris adalah untuk menekan angka kasus untuk menghindari lonjakan pasien yang membebani rumah sakit - saat sebuah negara kekurangan kasur perawatan intensif, angka kematian akan melonjak.
Setelah kasus berhasil ditekan, sebuah negara akan punya sedikit keleluasaan untuk mengurangi pembatasan untuk sementara waktu - hingga ada kenaikan kasus dan pembatasan kembali dibutuhkan.
Kapan ini dapat terjadi, masih menjadi pertanyaan. Kepala penasihat sains, Sir Patrick Vallance, mengatakan "menentukan tenggat waktu adalah hal yang tidak mungkin dilakukan."
Melakukan hal ini dapat, secara tidak sengaja, menciptakan imunitas kelompok karena semakin banyak orang terinfeksi.
Tapi pendekatan ini butuh waktu tahunan, menurut Prof Neil Ferguson dari Imperial College London: "Kita berbicara tentang menekan penularan pada level di mana, jika memungkinkan, hanya sedikit dari populasi yang terinfeksi."
"Jadi, pada akhirnya kita akan melanjutkan ini untuk dua tahun atau lebih mendatang, mungkin pada saat itu sudah cukup orang terinfeksi untuk menciptakan perlindungan kelompok."
Tapi ada pertanyaan seputar sampai kapan imunitas ini akan bekerja. Varian virus corona lainnya, yang menimbulkan gejala demam biasa, menciptakan respons imun yang lemah dan manusia dapat terkena virus yang sama berkali-kali sepanjang hidupnya.
Alternatif - tidak ada akhir
"Opsi ketiga adalah perubahan secara permanen perilaku masyarakat yang membantu kita untuk menekan penularan," kata Prof Woolhouse.
Opsi ini menuntut pemerintah untuk tetap memberlakukan beberapa kebijakan yang sudah diterapkan. Atau meningkatkan tes cepat dan isolasi pasien untuk berusaha menekan wabah.
"Kita sudah melakukan deteksi dini dan pelacakan kontak tapi metode itu tidak efektif," Prof Woolhouse menambahkan.
Mengembangkan obat-obatan yang dapat menangkal infeksi Covid-19 dapat membantu strategi lain juga.
Obat-obatan ini dapat digunakan sesegera mungkin setelah seseorang menunjukkan gejala dalam proses yang disebut "pengendalian penularan".
Atau merawat pasien di rumah sakit untuk membuat penyakitnya tidak terlalu mematikan dan mengurangi tekanan terhadap ruang gawat darurat. Ini dapat memungkinkan banyak negara untuk menangani kasus sebelum kembali memberlakukan karantina wilayah.
Meningkatkan jumlah ranjang di unit gawat darurat akan menimbulkan efek yang sama dengan peningkatan kapasitas penanganan wabah yang lebih besar.
Saya bertanya pada kepala penasihat medis Inggris, Prof Chris Whitty, apakah jalan keluar yang ia miliki.
Ia berkata: "Untuk jangka panjang, yang jelas vaksin adalah salah satu jalan keluar dari semua ini dan kita semua berharap ini akan terjadi secepatnya."
Dan jika "di tingkat global, sains dapat menawarkan solusi".
Ustaz Abdul Somad Sebut Wabah Virus Corona Berakhir Pertengahan 2020, Benarkah? Ini Penjelasannya
POS-KUPANG.COM- Ustaz Abdul Somad sebut Wabah Virus Corona Berakhir Pertengahan 2020, Benarkah? Ini Penjelasannya
Di tengah kepanikan masyarakat akibat Covid-19, Ustaz Abdul Somad tiba-tiba mengungkapkan wabah virus corona akan segera berakhir di pertengahan tahun 2020. Benarkah?
Pernyataan Ustaz Abdul Somad terkait berakhirnya wabah virus corona pada 21 Juni dibagikannya di akun Instagram pribadinya.
• Dampak Pandemi Virus Corona, Ustadz Abdul Somad Batalkan Jadwal Ceramahnya, Lihat Penjelasannya
Semua orang sangat berharap wabah virus corona atau Covid-19 segera berakhir. Lantas kapan berlalunya? Ustaz Abdul Somad menjawab tuntas kapan awal dan akhir wabah penyakit.
Merebaknya Virus Corona atau Covid-19 di seluruh dunia, termasuk Indonesia saat ini diungkapkan Ustadz Abdul Somad merupakan takdir Tuhan.
Sebab, selayaknya bencana alam, Virus Corona dijelaskannya telah tertulis dalam Lauhulmahfuz atau direncanakan oleh Allah SWT.
Hal tersebut diungkapkan Ustaz Abdul Somad lewat akun instagramnya @ustadzabdulsomad_official; pada Minggu (15/03).
"Kita meyakini bahwa segala musibah terjadi di bumi, terjadi pada diri, semuanya sudah tertulis di Lauhulmahfuz. sebelum diwujudkan Allah dalam bentuk nyata, itu sudah ada dalam perencanaan Allah SWT," ungkap Abdul Somad.
• Setelah 4.825 Meninggal karena Covid-19, Kondisi Italia Sekarang Berubah Total Akibat Corona
Oleh sebab itu, lanjutnya, apabila terjadi suatu musibah seperti gempa bumi, bencana alam termasuk wabah penyakit, umat muslim diperintahkan untuk tetap bersabar.
"Kita tetap ada langkah antisipasi, ikhtiar. Itulah golongan ahlu sunnah wal jama'ah," imbuhnya.
Terkait pencegahan penyebaran virus corona, Ustaz Abdul Somad mengingatkan agar masyarakat dapat menjaga kesucian dan kebersihan tangan.
Kebiasaan menjaga kebersihan katanya dimulai dari bangun tidur, salat subuh, salat dhuha, salat zuhur, salat ashar, salat maghrib, salat isya hingga salat tahajjud pada tengah malam.
"Tangan kita bersih, steril. Kemudian pula, kuman masuk dari dua jalur yaitu lubang hidung dan lubang mulut. hidung juga bersih, kenapa?
Masukkan air biar bersih (wudhu), walaupun sunnah tidak wajib," ungkap Ustaz Abdul Somad.
• Akibat Corona, 15 Negara Lakukan Lockdown,dari Eropa, Asia,Hingga Timur Tengah, Bagaimana Indonesia?
"Kemudian kumur-kumur, gosok gigi mulut bersih. tangan bersih, hidung bersih, mulut bersih," tambahnya.
Kemudian lanjutnya, umat muslim dimintanya untuk berserah diri kepada Allah SWT.
"Habiskan takutmu untuk Allah, sehingga tidak tersisa lagi untuk makhluk Allah.
Semua ini makhluk ciptaan Allah, berkumpul semua makhluk ciptaan Allah untuk memudharatkanmu dengan sesuatu. Tidak akan terjadi kalau tidak ditetapkan Allah SWT," jelasnya.
"Itulah Iman, itulah akidah, itulah keyakinan. Tidak ada satu biji, tidak ada satu benih, tidak ada satu butiran itu yang bergerak kecuali atas izin Allah SWT.
Tidak ada bumi yang basah, tidak ada bumi yang kering, tidak ada satu daun pun yang gugur, jatuh ke atas muka bumi kecuali atas izin Allah SWT," tambahnya.
• 2 Rakaat Sholat Tahajud Bantu Cegah Virus Corona, Lihat Bacaan Niat, Tata Cara, Waktu & Keutamaannya
Walau begitu, Ustaz Abdul Somad mengingatkan doa yang dipanjatkan disertai dengan ikhtiar atau berusaha.
"Ikhtiar tetap, usaha tetap, doa berserah diri kepada Allah SWT," imbuhnya.
Istighfar dan salawat katanya juga harus selalu diucapkan untuk melewati ujian berupa virus corona yang tengah mewabah saat ini.
"Banyak-banyak beristigfar. Siapa yang perbanyak istighfar, kesempitannya akan diberikan jalan keluar.
Kesusahan hatinya diberikan kelapangan, diberikan rezeki dari jalan yang tidak disangka-sangka," ungkap Ustaz Abdul Somad.
"Banyak-banyak Salawat. Siapa yang bersalawat satu kali, Allah balas dengan sepuluh kebaikan.
Ditutupi sepuluh kesalahannya, ditingkatkan sepuluh tingkatan derajat kemuliaan," tambahnya.
• Inilah Deretan Selebriti Positif Virus Corona Covid-19, Ada Andrea Dian dan Tom Hanks
"Ketika datang setan berbisik, setan akan datang dari depan, setan akan datang dari belakang, dari kanan, dari kiri, lawan dia dengan dzikir.
Jangan larut dengan tontonan televisi, jangan larut dalam grup WhatsApp, tapi larutkanlah diri dalam dzikir Allah SWT," ujarnya.
"Berkah selalu," tutup Ustaz Abdul Somad diakhiri salam.
Sementara, dalam postingan terbarunya, UAS menyebut akhir wabah terjadi.
Meski tak menyebut Virus Corona, dia merujuk pada wabah ini.
Dia menukil dari perkataan Imam Ibnu Hajar al-Asqalani soal wabah yang terjadi di negeri kaum muslimin di sepanjang sejarah.
Wabah yang biasa terjadi pada pertengahan musim bunga setelah keluar musim dingin akan berakhir pada musim panas.
Sedangkan musim panas dimulai terjadi pada 21 Juni 2020.
Apakah ini akah terjadi pada virus corona?
"السلام عليكم ورحمة الله وبركاته .
.
Imam Ibnu Hajar al-Asqalani berkata: " Wabah yang terjadi di berbagai negeri kaum muslimin di sepanjang sejarah biasanya terjadi pada pertengahan musim bunga setelah keluar dari musim dingin dan akan berakhir pada awal musim panas ".
كتاب: بدل الماعون في فصل الطاعون
Start musim panas 21 Juni," tulisnya.