Mahfud MD Punya Cerita Hidup yang Luar Biasa Tak Lolos CPNS Tapi Jadi Menteri Jokowi, Simak Kisahnya

Editor: maria anitoda
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mahfud MD Punya Cerita Hidup yang Luar Biasa Tak Lolos CPNS Tapi Jadi Menteri Jokowi, Simak Kisahnya

Mahfud MD Punya Cerita Hidup yang Luar Biasa Tak Lolos CPNS Tapi Jadi Menteri Jokowi, Simak Kisahnya

POS-KUPANG.COM -  Mahfud MD Punya Cerita Hidup yang Luar Biasa Tak Lolos CPNS Tapi Jadi Menteri Jokowi, Simak Kisahnya

Semasa muda orang ini gagal tes Calon Pegawai Negeri Sipil alias CPNS. Tetapi takdir berkata lain. Ia kemudian menjadi anggota DPR, Ketua Mahkamah Konstitusi bahkan kini menjadi menterinya Presiden Jokowi. Siapa dia? 

Menjadi pegawai negeri sipil (PNS) atau yang sekarang dikenal dengan sebutan Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah impian banyak orang.

Bahkan menjadi ASN merupakan kebanggaan bukan hanya bagi diri sendiri tapi juga keluarga.

Amy Qanita Curhat Pilu, Ternyata Sosok Ini Bikin Para Pria Tak Berani Dekati Dirinya, Raffi Ahmad?

Satu Pulau dan Dua Daerah di NTT Berpotensi Terjadi Hujan Lebat Hari Ini, Yuk Simak Penjelasannya!

Sahabat Bongkar Urusan Pribadi Nikita Mirzani, Pedekate Sama Duda Kaya Ini Sosoknya, Penasaran?

 

Banyak orang tua yang mendorong anak-anaknya untuk mendaftar tes penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).

Tak sedikit pula yang mempersiapkan diri dengan mengikuti pelatihan ataupun bimbingan belajar untuk dapat lolos tes.

Namun ternyata adalah salah satu menteri yang memiliki cerita pilu dengan tes penerimaan CPNS.

Dirinya sempat gagal mengikuti tes tersebut. tapi nasib berkata lain.

Sosok itu justru laris menjadi tokoh pemerintahan hingga beberapa kali masuk jajaran menteri di beberapa kepemimpinan Presiden yang berbeda.

Ia adalah Mahfud MD.

Kisah itupun dibuka olehnya sendiri saat bagaimana kegagalan daftar tes penerimaan CPNS menghantarkan dirinya menjadi salah satu menteri.

Hal itu diceritakan oleh Mahfud saat berpidato di acara Forum Komunikasi dan Koordinasi bertajuk 'Meningkatkan Peran Keluarga Mahasiswa dan Alumni Penerima Beasiswa Supersemar dalam Mewujudkan SDM Unggul, Indonesia Maju'.

Acara tersebut diadakan di Hotel Sari Pan Pasific di Jakarta pada hari Selasa (10/3/2020) yang lalu.

Ternyata Mahfud memiliki cita-cita menjadi guru agama kala pertama kali lulus dari sekolahnya.

Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan itu kemudian merubah cita-citanya setelah tak lulus tes penerimaan CPNS.

Dirinya pun bukan malah merasa terpuruk lantaran tak lolos dari tes yang ia pikir dapat lulus dengan mudah.

(KOMPAS.com/Dian Erika )
Menko Polhukam Mahfud MD di Kantor Kemenkumham, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (6/3/2020).
Setelah gagal dirinya justru bercita-cita ingin langsung menjadi hakim.

"Waktu itu sekolahnya di tingkat SMA yang khusus baru ada di Yogyakarta namanya pendidikan hakim Islam negeri," kata Mahfud MD, melansir dari Kompas.com.

"Nah disitu sekolahnya SMA, di situ sekolahnya tidak langsung jadi hakim agama dulu. Hanya bekal jadi hakim agama. Harus ke Fakultas Syariah dulu IAIN. Maka saya (harus) masuk ke pendidikan hakim negeri," lanjut Mahfud MD., melansir dari Kompas.com.

Keterbatasan keuangan membuatnya tak bisa mendaftar kuliah di IAIN kala itu.

Dirinya pun memutuskan untuk bekerja dan berkarier sebagai ASN dengan mengikuti tes CPNS bermodal ijazah setingkat SMA dan nilai terbaik di sekolahnya.

"Daya optimis saya lulus karena nilai saya terbaik. Ternyata enggak lulus jadi pegawai menteri di Kementerian Agama. Temen-temen saya yang enggak pinter lulus semua," lanjut dia, melansir dari Kompas TV.

Lantaran merasa tak bisa lolos tes menjadi seorang guru agama membuat dirinya bertekan untuk melanjutkan studi.

Mahfud akhirnya menutuskan untuk melanjutkan studi ke Universitas Islam Indonesia (UII) dan Universitas Gajah Mada (UGM). Di tahun kedua studi di universitas, Mahfud MD berhasil mendapatkan beasiswa Supersemar.

"Tahun pertama itu belim bisa dapat beasiswa kan dinilai dulu sama supersemar. Nah tahun kedua, saya dapat supersemar sampe S2 sampe S3," ujar dia, melansir dari Kompas TV.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini mengatakan, selalu ada hikmah dari perjalanan hidup bahkan dari sebuah kegagalan.

Itu iya buktikan saat gagal tes penerimaan CPNS pada masa silam tak membuatnya gagal berkarier di tempat lain.

Bahkan dirinya sempat mengecap profesi sebagai seorang Hakim dan sekarang menjadi Menko Polhukam.

Tak hanya itu saja, dirinya mengatakan bahkan ada bonus menanti bagi orang yang tak menyerah pada kegagalan.

"Saya masih dapat bonus jadi profesor, menteri, Ketua MK, anggota DPR. Itu kalau Tuhan membuka, membuka orang yang mau berusaha. Allah memberi jalan," ucap Mahfud MD, melansir dari Kompas.com.  

Diolah dari artikel: Gagal Lolos Saat Daftar CPNS, Sosok Ini Justru Laris Jadi Menteri, Anggota DPR, Ketua MK Padahal Dari Keluarga Miskin: Teman-Teman Saya yang Enggak Pinter Lulus Semua...

Cerita Mahfud MD Gagal Lolos CPNS Kementerian Agama Saat Masih Muda

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD mengaku sempat mengalami kegagalan menjadi pegawai negeri sipil (PNS) di Kementerian Agama.

Mahfud bercerita sebagai anak desa dari Madura, dirinya hanya bercita-cita menjadi guru agama. Namun dirinya berubah pikiran untuk menjadi hakim agama selepas lulus madrasah.

"Saya ingin jadi hakim agama, jadi guru ingin jadi hakim di pengadilan. Tapi waktu itu sekolahnya di tingkat SMA yang khusus baru ada di Yogyakarta namanya Pendidikan Hakim Islam Negeri (PHIN)," ujar Mahfud di Hotel Sari Pasific, Jakarta Pusat, Selasa (11/3/2020).

Selepas lulus dari pendidikan di PHIN, Mahfud tidak langsung dapat berprofesi sebagai hakim agama. Dirinya harus meneruskan kuliah lebih dulu pada Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN).

Keinginan menjadi hakim agama harus diurungkan Mahfud karena keluarganya tidak mampu untuk membiayai kuliahnya. Ayah Mahfud hanya pensiunan pegawai negeri golongan 2C.

Akhirnya Mahfud memutuskan untuk menjadi pegawai negeri di Kementerian Agama.

"Untuk membiayai anak sekolah itu, agak susah kalau ke perguruan tinggi. Maka saya mendaftar menjadi pegawai negeri, dengan menggunakan ijazah SMA maunya menjadi pegawai negeri Kementerian Agama," tutur Mahfud.

Mahfud mengaku optimis dirinya bakal lulus karena dirinya mendapatkan nilai yang baik saat madrasah. Namun dirinya justru gagal lolos menjadi PNS Kementerian Agama.

"Ternyata gak lulus jadi pegawai di Kementerian agama. Teman-teman saya yang gak pinter justeru lulus semua," ucap Mahfud sambil tersenyum.

Setelah gagal, Mahfud memutuskan mendaftar kuliah di Perguruan Tinggi Ilmu Al-Quran (PTIQ) karena biaya di kampus tersebut gratis.

Namun karena lama menunggu lulus tes, akhirnya memutuskan kuliah di Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) dan Fakultas Sesdaya UGM Yogyakarta sekaligus demi menjadi hakim.

Mahfud mengaku kuliah dibiayai oleh beasiswa Supersemar hingga tingkat doktoral. Menurut Mahfud, dirinya dapat sukses karena kehendak Allah SWT.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini mengatakan dirinya tidak dapat menjadi menteri jika saat itu lolos menjadi PNS Kementerian Agama.

"Tidak masuk akal orang kampung dusun seperti saya jadi profesor tapi Allah menciptakan sebab kamu gak lulus menjadi pegawai Departemen Agama. Tuhan menciptakan saya gak lulus situ membuka pintu agar saya menjadi menteri. Coba kalau saya lulus temen sekolah saya yang diterima sekarang sudah pensiun dari kepala KUA," pungkas Mahfud.

https://style.tribunnews.com/2020/03/12/dulu-gagal-jadi-pns-orang-ini-malah-jadi-anggota-dpr-ketua-mk-sekarang-malah-jadi-menteri-jokowi?page=all

Berita Terkini