Petani Lima Kecamatan Temu Lapang Kegiatan Teknologi Jagung Hibrida di Sulamu
POS-KUPANG.COM I SULAMU--Sedikitnya ratusan petani dari lima kecamatan yakni Kupang Timur, Sulamu, Amabi Oefeto, Fatuleu dan Takari, Kabupaten Kupang, menghadiri kegiatan temu lapang di lokasi gelar teknologi jagung hibrida di Kelompok Tani Amnekat, Desa Oeteta.
Kehadiran para petani ini untuk melihat dari dekat pengembangan beberapa varietas jagung hibrida dari BPTP NTT dan perusahaan pengembang jagung nasional yakni, PT. Syngenta dengan Varietas NK 212 dan NK 7328 (Sumo), PT BCA dengan varietas Betras, PT BISI dengan Varietas BISI 22, PT PERTIWI dengan Varietas Pertiwi 2, Pertiwi 3 dan Pertiwi 5, PT TWIN dengan Varietas JH 37, RK 45 dan Twin 29 dan PT PIONEER dengan Varietas Pioneer. Balitbangtan melalui BPTP NTT memiliki varietas unggulan, NASA29, JH 27, JH 37 dan JH 45.
Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan NTT, Ir. Yohanes Oktovianus, MM dalam arahannya di depan para petani di Oeteta, Sabtu (7/3) mengapresiasi positif terhadap semangat para petani di Kabupaten Kupang khususnya dari tiga kecamatan yang ada.
Dikatakannya bahwa Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat memberikan tugas pada Dinas yang dipimpinnya untuk peningkatan bidang pertanian mencapai 9 persen lebih dititikberatkan pada pengembangan jagung hibrida.
Dasar pertimbangan, warga NTT sudah akrab dengan tanaman jagung. Untuk itu Dinas yang dipimpinnya hadir memberikan sentuhan teknologi untuk meningkatkan produksi jagung diatas 9 persen.
"Kami targerkan bisa mencapai 15 persen. Caranya, dibuatkan teknologi dengan memberi kemudahan pada petani kucuran dana KUR Rp 1 triliun di NTT.
Saya kira ini kemudahan bagi petani dalam upaya pengembangan jagung hibrida. Kita bisa tambah
luas areal tanam. Kita siapkan traktor besar sudah ada beberapa dari total 50 unit. Dalam musim tanam 2020 sekarang ini harapannya bisa dikembangkan tanaman jagung di areal 2.000 hektar di NTT," jelasnya.
Asisten II Sekda Kupang, Jemi Uly, didampingi Kadis Pertanian Kabupaten Kupang, Ir. Pandapotan Sialagan dan Anggota DPRD Kupang dari Komisi II, Hengki Loden berterima kasih kepada Pemprov NTT
yang memilih Kabupaten Kupang sebagai area pengembangan tanaman jagung hibrida.
Pemerintah menghadirkan para petani ini, katanya, untuk melihat jenis varietas benih jagung hibrida yang dikembangkan perusahaan penyedia jagung skala nasional, sesuai rekomendasi Dewan Jagung Nasional.
"Sekarang ini di Oeteta ada jenis benih varietas jagung hibrida yang tengah dikembangkan. Silahkan petani melihat sendiri dan menanyakan kepada kelompok yang mengembangkan varietas unggulan dari tiap perusahaan," katanya.
Dijelaskannya, Pemkab Kupang saat ini punya program Revolusi 5P diantaranya Pertanian dan Perkebunan. Petani tinggal melihat sendiri proses pertumbuhan jagung yang ada. Dengan begitu, petani menentukan pilihan jenis jagung mana yang dikembangkan di desa masing-masing.
• Sepekan Tidak Hujan, Kota Atambua Diguyur Hujan Dua Hari Berturut-Turut
• Wali Kota Jefri Riwu Kore Ikut Aksi Tanam Pohon DPC PDIP Kota Kupang
• Begini Sikap Mahasiswa Korban Ulah Dosen Yang Nyaris Sentuh Bagian Intimnya di Toilet Kampus
• Dinas Kepemudaan dan Olahraga NTT Gelar Pelatihan Wirausaha Bidang Perbengkelan Las di Kefa
"Ada enam perusahaan ditambah dari BPTP NTT punya varietas unggulan. Sekarang sudah dikembangkan di luas areal p 30 hektar di Desa Oeteta. Silahkan petani dari lima kecamatan lihat sendiri. Nanti kita rekomendasikan ke provinsi dan Dewan Jagung Nasional jenis jagung yang diminati," tambahnya.(Laporan Reporter POS KUPANG.COM, Edi Hayong)