Polisi dan Warga Laenmanen-Malaka Berhasil Mendapatkan Kembali Sapi yang Dicuri
POS-KUPANG.COM | BETUN - Jajaran Polsek Laenmanen, Kabupaten Malaka bersama pemilik sapi dan warga lainnya berhasil menemukan kembali sapi 11 ekor yang dicuri, Sabtu (8/2/2020) malam.
Polisi dan warga menemukan kembali 11 ekor sapi tersebut di wilayah batas antara Kabupaten Malaka dan Kabupaten TTU, setelah dilakukan pencarian dan pengejaran selama kurang lebih lima jam.
• 40 Warga Desa Geoghoma,Kabupaten Ende Kerja Di Malaysia
Kapolres Malaka, AKBP Albertus Neno melalui Kapolsek Laenmanen, Iptu Benediktus Bau kepada Pos Kupang.Com, Minggu (9/2/2020) mengatakan, pemilik sapi, Stefanus Muit dan Yosefina Lin menelpon Bhabinkantibmas Desa Kapitan Meo, Bripka Adyanto Taena dan melaporkan, sapi yang diikat di kebunnya sebanyak 11 ekor hilang dicuri, Sabtu (8/2/2020) sekitar pukul 20.30 Wita
Atas laporan tersebut, Kapolsek Laenmanen memimpin langsung anggota dan masyarakat untuk bergerak cepat mencari dan menjaga di sejumlah jalur.
• Pilkada 2020 - Hanura Serahkan Berkas Balon ke Tim Pilkada Pusat
Lima anggota Polsek dengan masyarakat Kapitan Meo menjaga jalur-jalur yang diduga akan dilewati oleh pencuri sapi.
Sedangkan, Kapolsek Laenmanen bersama lima orang anggota dan masyarakat mengejar pelaku ke tempat-tempat yang diduga membawa sapi.
Kemudian, menginformasikan kepada masyarakat desa tetangga membantu menjaga jalur-jalur yang akan dilalui pencuri dan membantu mencari sapi yang hilang.
Menurut Kapolsek Benediktus, pukul 02,00 dini hari, ia bersama anggota dan masyarakat berhasil mendapatkan kembali sapi yang hilang sebanyak 11 ekor, di wilayah batas antara Kabupaten Malaka dan Kabupaten TTU. Pelaku pencurian sebanyak dua orang melarikan diri dalam hutuan.
"Kami bersama masyarakat lakukan pengejaran dan menjaga di jalur-jalur yang biasa pencuri lewat. Kami dapat 11 ekor sapi dalam keadaan baik
wilayah batas antara Kabupaten Malaka dan Kabupaten TTU. Pelaku melarikan diri dalam hutan. Kami tidak dapat karena kondisi gelap",
Kapolsek menghimbau kepada masyarakat supaya malam hari, sapi dikandangkan dekat rumah atau diikat dekat rumah sehingga bisa dikontrol.
"Saya himbau kepada masyarakat supaya malam hari, sapi dikandangkan dekat rumah atau diikat dekat rumah, biar bisa dikontrol. Jangan tiap malam sapi diikat dalam kebun atau di dalam hutan", pinta Kapolsek. (Laporan Reporter POS- KUPANG.COM, Teni Jenahas)