Ibu Menelantarkan Bayi di Belu

BREAKING NEWS: Polres Belu Tetapakan Ibu Menyusui Jadi Tersangka Penelantarkan Bayi hingga Meninggal

Penulis: Teni Jenahas
Editor: Kanis Jehola
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penyidik PPA Polres Belu saat memeriksa tersangka Paulina Funan (39), Jumat (7/2/2020).

Penyidik Polres Belu tetapakan seorang ibu menyusui sebagai tersangka penelantarkan bayi hingga Meninggal

POS-KUPANG.COM | ATAMBUA - Kepolisian Resor Kabupaten Belu ( Polres Belu) mengamankan dan menetapkan seorang ibu menyusui karena diduga menelantarkan bayinya hasil hubungan gelap dengan pria lain hingga bayinya meninggal dunia.

Ibu sang bayi, Paulina Funan (39) tidak merawat bayinya dengan baik pasca melahirkan bayi prematur tanggal 12 Januari 2020. Bayi tersebut melahirkan dalam perjalanan rujukan dari Kaputu menuju RSUPP Betun.

Ujian SKD CPNS di Nagekeo Selesai, Ini Kata Sekda Lukas Mere

Setelah dirawat di RSUPP Betun, Paulina keluar dari rumah sakit dan merawat bayinya di kampung orang tuanya di Obor, Desa Rafae, Kecamatan Raimanuk, Kabupaten Belu.

Penyidik PPA Polres Belu sedang menggiring tersangka Paulina Funan (39), Jumat (7/2/2020). (POS-KUPANG.COM/Teni Jenahas)

Lima hari setelah melahirkan, Paulina menitip bayi itu lewat sopir angkutan kota (angkot) Roby Bria untuk dibawa ke panti asuhan.

Tetapi sopir angkot membawa bayi itu ke RSUD Atambua untuk dirawat. Setelah dirawat beberapa hari, bayi tersebut meninggal dunia di RSUD Atambua, Kamis (6/2/2020).

Wagub Nae Soi Hadiri Penandatangan Perjanjian PKBU Bandara Komodo

Demikian dijelaskan Kapolres Belu, AKBP Cliffry Steiny Lapian melalui Kasat Reskrim Polres Belu, AKP Sepuh Ade Irsyam Siregar kepada POS-KUPANG.COM, Jumat (7/2/2020).

Menurut Sepuh, polisi mengetahui informasi bayi meninggal di RSUD Atambua, Kamis (6/2/2020) siang.

Dari informasi itu, polisi melakukan penyelidikan dan mengetahui ibu kandung dari bayi tersebut bernama Paulina Sunan.

Polisi mendatangi rumah ibu kandung bayi itu di Obor, Desa Rafae, Kecamatan Raimanuk lalu dibawa ke Polres untuk dimintai keterangan.

Dalam keterangannya, Paulina mengakui bayi tersebut adalah anaknya dan hasil hubungan gelap dengan seorang laki-laki berinisiap PM.

Paulina memiliki suami sah asal Sasitamean, Kabupaten Malaka yang saat ini sedang bekerja di Malaysia dan mereka sudah memiliki tiga anak. Suaminya berinisial JM. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Teni Jenahas)

* Seorang Ibu Ajak Bayinya Terjun di Malaysia

Seorang mama muda nekat membawa bayinya terjun dari gedung rumah sakit.

Ibu yang masih berusia 16 tahun itu tewas mengenaskan setelah ia lompat dari sebuah gedung rumah sakit di Lahad Datu, Malaysia, Sabtu (1/2/2020).

Bayinya yang masih berusia 5 bulan juga meninggal seketika dalam gendongannya.

Kasus bunuh diri dengan cara terjun dari ketinggian juga sempat menghebohkan warga di Kupang Krajan, Surabaya.

Seorang pria nekat terjun dari flyover Kupang Krajan pada Rabu (29/1/2020) siang.

Dan kasus terbaru lebih mengenaskan, seorang ibu nekat membawa serta bayinya terjun dari gedung rumah sakit.

Berikut kronologinya dilansir dari Tribunnews dalam artikel 'Sambil Gendong Bayinya, Seorang Ibu Berusia Remaja Nekat Terjun dari Gedung, Berakhir Tragis'.

1. Bayinya mengidap infeksi paru-paru

Asisten Komisaris Polisi Distrik Lahad Datu, Nasri Mansor mengatakan, berdasarkan penyelidikan awal, anak perempuan korban telah dirawat di rumah sakit selama 11 hari terakhir untuk mengobati infeksi paru-paru.

"Sekitar jam 7.15 pagi, seorang dokter memerintahkan agar respirator dikeluarkan dari bayi karena napasnya telah kembali normal."

2. Izin ke toilet

Menurut Nasir, mama muda itu berjalan menggendong bayinya dan meminta izin ke toilet

"Korban sedang berjalan dan menggendong bayinya di sekitar bangsal, lantas dia meminta izin dari penjaga keamanan untuk pergi ke toilet," katanya,

Nahas ibu yang masih remaja tersebut malah memanjat melalui jendela gedung rumah sakit yang terletak sekitar 60 m dari tanah.

3. Tewas seketika.

Lantas penjaga keamanan di lantai bawah menemukan ibu dan putrinya tewas di tanah sekitar pukul 07.30 waktu setempat.

"Ketika ambulans tiba, kedua korban dinyatakan meninggal karena cedera kepala yang parah," katanya.

Dia mengatakan penyelidikan lebih lanjut sedang berlangsung.

4. Kasus lain, Pria Lompat dari Flyover Kupang Surabaya

Di kasus lain, BW, pria warga Sawahan yang nekat mengakhiri hidupnya dengan lompat dari flyover Kupang Krajan, meninggal dunia.

BW meninggal dunia setelah 3 jam menjalani perawatan intensif di IGD RSUD Dr Soetomo, Surabaya. 

Adik korban, Hana Maria, dengan mata berkaca-kaca, mengaku tak menyangka kakak keempatnya itu akhirnya meninggal dunia dalam perawatan medis.

"Jam 16.30 WIB. Kondisinya ngedrop," ujarnya di depan Kamar Mayat RSU Dr Soetomo, Rabu (29/1/2020).

Berikut rangkuman kasus pria lompat dari flyover Kupang Krajan.

Kronologi BW lompat dari flyover diungkap seorang saksi mata, Taufik Subandi (33).

Taufik mengatakan, sebelum aksi nekat itu terjadi, BW tampak berjalan ditemani tiga orang yang diduga sebagai anak korban.

"Jadi jalan dari bawah sama anaknya," kata Taufik pada TribunJatim.com di lokasi, Rabu (29/1/2020).

Setelah mencapai bagian tengah jembatan layang, sekitar 100 meter dari bibir utama jalan jembatan layang yang terhubung langsung dengan jalan utama itu, Taufik melihat mereka sedang bercakap-cakap.

"Lalu tampak ketiga anaknya berjalan kembali menuruni jembatan melintasi jalan yang sama. Mungkin memang anaknya disuruh turun," sambungnya.

Meski ketiga anaknya telah turun dari jembatan, lanjut Taufik, mereka juga masih terlibat percakapan.

Setahu Taufik, korban sempat berujar kepada anak-anaknya yang menunggu di bawah jembatan bahwa tidak akan melakukan aksi nekat apapun yang mencelakai dirinya.

Namun, gelagat untuk meloncat dengan maksud mengakhiri hidupnya malah makin jelas, selepas para anaknya berangsur pergi dari lokasi tersebut.

"Cuma yang disesalkan, anaknya pas disuruh pulang, bapaknya terjun. Sebelum itu bapaknya sudah berjanji kalau anaknya pulang, dia tidak akan terjun," ungkapnya.

BW yang mengenakan kaus cokelat tanpa lengan, dan bercelana pendek warna abu-abu itu, malah menaiki pagar pembatas jembatan layang setinggi dadanya.

Tak butuh waktu lama, diiringi jeritan yang memekik dari para pengendara dan warga setempat yang melihat, BW yang makin nekat, malah melompat ke bawah jembatan.

Tubuhnya menimpa sebuah mobil box bernopol L-9965-T yang dikemudikan Prasetyo Dwi Wicaksono (24) warga Taman, Sidoarjo, tengah melintas di bawah jembatan.

Akibatnya, kaca mobil itu pecah berhamburan, dan korban menderita sejumlah luka di bagian kepala dan kaki.

"Anak perempuannya malah langsung pingsan, lihat tadi," ujarnya.

Menurut Taufik, sebelum melompat terdapat salah seorang warga setempat yang berupaya menyelamatkan korban dengan cara mendekati tempat korban berdiri.

Namun upaya itu sia-sia setelah aksi nekat korban ternyata mendahului niat dan upaya penyelamatan yang dilakukan warga.

"Tadi ada satu warga sempat mau menolong, tapi tidak memungkinan," pungkasnya.

Menurut Kanit Reskrim Polsek Sawahan Iptu Ristitanto, korban nekat melakukan aksinya karena merasa frustrasi lantaran mengidap penyakit prostat dan ginjal. Penyakit itu diidap korban selama kurun waktu enam bulan.

Lantaran sakitnya itu tak kunjung sembuh, lanjut Ristitanto, tak pelak korban melakukan aksi nekat semacam itu.

"Iya korban frustrasi," kata Ristitanto saat dihubungi TribunJatim.com (grup surya.co.id), Rabu (29/1/2020).

Ristitanto mengungkapkan korban saat ini tengah menjalani perawatan di ICU RSUD Dr Soetomo.

Kondisi korban berangsur membaik, karena hanya mendera luka ringan di bagian kepala dan kaki.

"Korban tidak apa-apa. Sekarang sudah dirawat di Karang Menjangan (RSUD Dr Soetomo). Korban menderita luka di kepala, pelipis sebelah kanannya luka," ujar Ristitanto.

Hana Maria tak menyangka kakaknya akan pergi untuk selamanya, sebab kondisi BW berangsur membaik dan diperkirakan lekas sembuh.

Apalagi kakaknya itu, beberapa jam sebelum meninggal sempat meminta dibuatkan minuman kopi hitam.

"Tadi masih sadar. Masih minta kopi. Bisa ngomong," tukasnya.

Namun Tuhan berkata lain, tubuh kakaknya itu malah makin memburuk hingga memasuki fase kritis.

Semasa hidupnya, BW bekerja sebagai juru kunci makam di Kembang Kuning, Pakis, Sawahan. 

Pekerjaan itu sudah ditekuni BW bertahun-tahun, bahkan sejak kecil.

Dan hal itu tidak aneh, karena BW hanya meneruskan pekerjaan bapaknya yang dulunya juga sebagai juru kunci di makam tersebut.

Adik keenam BW, Hana Maria membenarkan bahwa ia bersama keenam saudaranya merupakan anak dari juru kunci makam.

Jadi tak heran jika BW akhirnya berprofesi seperti bapaknya, sebagai juru kunci makam.

"Semenjak kecil kami jadi juru kunci. Orangtua kami ya juru kunci, turun temurun," katanya di RSU Dr Soetomo, Rabu (29/1/2020) malam.

Mendengar kabar kakaknya melakukan aksi nekat, siang hari itu, membuat hatinya terhenyak.

Selama ini kakaknya itu dikenal orang yang tekun dan penyabar. Dan seakan mustahil bakal melakukan hal nekat semacam itu.

Melompat dari pagar pembatas jalan Jembatan Layang Pasar Kembang hingga menimpa sebuah mobil dan mendera luka di kepala dan kaki.

"Saya enggak tahu kejadiannya. Saya cuma ditelpon tahu tahu sudah di RS," pungkasnya.

Adik keenam BW, Hana Maria, mengaku semula tak menyadari firasat aneh apapun sebagai petanda kepergian kakaknya menuju Sang Khalik.

Hanya saja belakangan ia menyadari, bahwa kakaknya itu sempat mengucapkan perkataan laiknya wasiat terakhir, bahwa BW merasa tidak kuat dengan penyakit yang dialaminya.

Dan dia berpesan agar Maria menjaga anak-anakanya, sepeninggalnya nanti.

"Kemarin pernah bilang. Firasat ya, dia bilang kalau 'mas wes gak kuat, titip anak anak' itu aja," katanya pada TribunJatim.com (grup surya.co.id) di ruang tunggu Kamar Mayat RSU Dr Soetomo, Rabu (29/1/2020) malam.

Maria mengaku nyaris tak menggubris perkataan aneh kakaknya itu.

Ia menganggap, kakaknya sedang meracau saja, karena sedang dalam fase pemulihan kesehatan saat opname di rumah sakit beberapa waktu lalu.

"Ya pas curhat. Pas opname di sini," pungkasnya.

Sebagain artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Berita Terkini