22 Rudal Iran Mubazir, Tak Ada Pasukan Amerika yang Tewas, Ini Kehebatan AS Lolos dari Serangan

Editor: Alfred Dama
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Empat peluru kendali mengudara di sebuah kawasan gurun yang tak disebutkan di Iran. Foto ini diperoleh dari divisi publikasi Garda Revolusi, Sepah News.

22 Rudal Iran Mubazir, Tak Ada Pasukan Amerika yang Tewas,  Ini Kehebatan  AS Lolos dari Serangan

POS KUPANG.COM, WASHINGTON -- Aksi serangan balasan pasukan Iran terhadap  Amerika Serikat dengan menyerang pasukan AS di Irak ternyata tak membuahkan hasil.

Seanyak 22 rudal yang ditembakan ke pangkalan-pangkalan militer tak satupun bisa menewaskan personil AS di Irak

Rudal-rudal yang ditembakan mubazir karena kecanggihan tekenologi militer AS dan kemapuan intelejen mendeksi lokasi dan waktu peluncuran.

Seorang pejabat Amerika Serikat ( AS) mengungkapkan bagaimana cara mereka lolos dari serangan rudal Iran. Teheran membombardir Pangkalan Udara Ain al-Assad dan Markas Irbil di Irak pada Rabu tengah malam waktu setempat, (8/1/2020).

Serangan Iran itu disebut merupakan balasan atas kematian jenderal mereka, Qasem Soleimani, yang dihantam rudal AS.

Tim Temukan Racun pada Jasad Mantan Istri Sule saat Diautopsi , Ungkap Kematian Ibu Rezky Febian

Dalam konferensi pers Rabu sore waktu setempat, Presiden Donald Trump menyatakan tidak ada korban dari pasukan mereka. Dilansir CBS News, pejabat kementerian pertahanan itu menuturkan mereka mempunyai "beberapa jam" yang cukup untuk berlindung di bunker.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump membuat pengumuman penting pada 27 Oktober 2019 di Gedung Putih. Trump mengumumkan kematian Pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi saat penyerbuan malam oleh pasukan AS. (KOMPAS.com/AFP/JIM WATSON)

Pejabat anonim itu menerangkan, mereka bisa selamat berkat gabungan pengamatan satelit dengan penyadapan telekomunikasi.

Sumber itu menjelaskan, kebanyakan rudal Teheran diisi oleh bahan bakar cair. Karena itu, butuh waktu untuk menyiapkannya.

Karena membutuhkan persiapan sebelum diluncurkan, maka lokasinya ditemukan. Momen peluncuran itu tertangkap oleh satelit inframerah.

Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei. (AFP PHOTO/IRANIAN SUPREME LEADER)

Satelit kemudian memperkirakan tujuan maupun ekor asapnya. Selain itu, mereka juga mendeteksi informasi intelijen yang masuk. Pejabat itu mengatakan, terdapat laporan bahwa Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei , menginginkan serangan langsung kepada dewan keamanan nasionalnya.

Lebih lanjut, Menteri Pertahanan Mark Esper mengklarifikasi laporan bahwa AS menerima peringatan serangan Iran dari Irak. Kantor Perdana Menteri Adel Abdel Mahdi menuturkan, mereka mendapat peringatan verbal dengan serangan hanya terbatas pada markas pasukan AS.

 "Kami secepatnya memberi tahu para komandan untuk mengambil langkah yang diperlukan," kata kantor Mahdi, yang menambahkan tak ada tentara mereka yang terluka.

Esper berujar justru sebaliknya, Baghdad yang mendapat tembusan dari AS berkat intelijen yang mendeteksi adanya peluncuran tersebut. Dalam konferensi pers, Trump menuturkan bahwa dia akan menjatuhkan sanksi tambahan seraya meminta Teheran "mengubah perilakunya".

Dia nampak berusaha menghindari terjadinya eskalasi konflik lebih besar dari Iran dengan tak mengumumkan serangan balasan. Serangan tersebut terjadi setelah Jenderal Qasem Soleimani tewas dihantam rudal AS di Bandara Internasional Baghdad.

Komandan Pasukan Quds itu tewas bersama dengan wakil jaringan milisi Hashed al-Shaabi, Abu Mahdi al-Muhandis.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "AS Beberkan Cara Mereka Lolos dari Serangan Rudal Iran", 

Berita Terkini