POS KUPANG.COM-- Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei memberi peringatan kepada Amerika Serikat ( AS).
"Jika kalian memukul, kalian akan dipukul balik," demikian kata Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei yang disampaikan dalam video tak bertanggal yang dirilis kantor berita semi-resmi, Fars, yang dikutip Tribunjabar.id dari Kompas.com yang melansir CNN Rabu (8/1/2020).
Dalam video, Pemimpin Tertinggi Iran berusia berusia 80 tahun itu berkata, Amerika Serikat mungkin telah menyakiti mereka.
Namun, dia menegaskan balasan dari Teheran bisa berkali-kali lipat lebih sakit.
Khamenei pun mengingat lagi pidatonya saat Presiden Barack Obama menjabat.
"Saya pernah mengatakan (di masa pemerintahan Obama), jika kalian memukul, kalian akal dipukul balik. Masa hit-and-run telah usai," ancamnya.
Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif dalam kicauannya di Twitter berujar, Teheran sudah mengambil tindakan pertahanan diri "yang proporsional".
Zarif menerangkan, Iran bersikap sesuai Artikel 51 Piagam PBB, di mana mereka merespons "serangan pengecut" yang menargetkan warganya.
"Kami tidak terjadinya eskalasi yang berbuah perang. Tetapi, kami akan mempertahankan diri kami dari segala agresi," tegasnya.
Sementara Menteri Telekomunikasi Mohammad-Javad Azari Jahromi berkicau di Twitter yang berbunyi "Segera pergi dari kawasan kami!"
Sebelumnya, dua markas pasukan AS dan sekutunya di Irak diserang oleh "puluhan rudal" Iran pada Rabu dini hari waktu setempat.
Pentagon menyatakan, dua pangkalan yang dihantam misil adalah Ain al-Assad dan Irbil, di mana saat ini, belum dilaporkan adanya korban jiwa.
• Kena OTT KPK, Segini Harta Kekayaannya Komisioner KPU Wahyu Setiawan , Punya Banyak Tanah dan
Garda Revolusi Iran menyatakan, mereka mengklaim serangan tersebut sebagai balasan atas kematian Jenderal Qasem Soleimani.
Komandan Pasukan Quds, cabang elite Garda Revolusi, itu tewas bersama dengan wakil pemimpin milisi Hashed al-Shaabi, Abu Mahdi al-Muhandis.
• Pemain Pahang FA Sergio Ezquiel Aguero Berseragam Persib Gantikan Striker Maung Bandung, Simak
Soleimani dan Muhandis tewas setelah kendaraan yang mereka tumpangi dihantam rudal dari drone tempur milik AS.
Pentagon menjelaskan, mereka harus melenyapkan Qasem Soleimani karena jenderal 62 tahun itu merencanakan untuk menyerang lagi warga AS.