DPW Partai Berkarya NTT Reposisi Pengurus, Ini Komposisi Terbaru Pengurus

Penulis: Oby Lewanmeru
Editor: Ferry Ndoen
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua DPW Partai Berkaya NTT, Antonius Kaunang

Laporan Reporter POS-KUPANG. COM, Oby Lewanmeru

POS-KUPANG.COM/KUPANG - DPW Partai Berkarya NTT akan mereposisi kepengurusan partai. Selain reposisi, juga akan dilakukan konsolidasi dan evaluasi perjalanan partai.

Hal ini disampaikan Ketua DPW Partai Berkarya NTT, Anton Kaunang, Kamis (2/1/2020).
Menurut Anton, banyak agenda partai yang harus dilaksanakan di tahun 2020 apabila Partai Berkarya NTT ingin bersaing dengan partai-partai.

"Karena itu, perlu dilakukan konsolidasi, evaluasi terhadap seluruh jajaran kepengurusan pada semua tingkatan niscaya hal itu akan dicapai. Evaluasi ini dilakukan dalam rangka mereposisi kepengurusan Partai Berkarya NTT," kata Anton Kaunang.

Aryn Williams Siap Tanding & Bajul Ijo Persebaya Surabaya Rekrut 6 Pemain Lokal, Daftar Nama Pemain

Dijelaskan, sebelum melakukan reposisi, terlebih dahulu dilakukan evaluasi.
Evaluasi dalam rangka reposisi kepengurusan perlu dilakukan agar partai dapat menghasilkan anggota pengurus yang punya dedikasi dan loyalitas serta paham organisasi dalam menjalankan tugas kepartaian.
"Partai Berkarya NTT terus berupaya agar kepengurusannya memiliki dedikasi dan loyalitas dalam menjalankan organisasi dan tugas kepartaian," katanya.

Dia mengakui, setelah reposisi kepengurusan ditingkat Provinsi NTT, maka akan dilanjutkan dengan evaluasi terhadap seluruh pengurus di jajaran DPD se- NTT.

Terkait pendanaan partai, Anton mengatakan, sumber dana partai berasal dari iuran anggota dan sumbangan anggota partai.

Hal ini tidak bertentangan dengan hukum hal tersubut ada dalam penjelasan AD/ART partai.

Sedangkan berkaitan dengan isu-isu yang berkembang adanya desakan Munaslub dan Munas untuk menggantikan Ketum Partai Berkarya, ia mengatakan, tidak ada satupun alasan yang mendasar untuk untuk dilakukan Munaslub atau Munas agar forum menyepakati memilih Ketum baru.

"Adanya desakan Munaslub dan Munas itu berasal dari pihak-pihak yang tidak memiliki hak suara dan paham mekanisme organisasi. Kalau toh ada hanya muncul dari beberapa DPD yang sengaja dipakai oleh oknum-oknum DPP dengan tujuan tertentu bukan untuk kepentingan partai," ujarnya.

Dia mengakui, saat pertemuan terakhir dalam suasana temu kangen dengan Ketua Umum, Ketua Umum juga mengatakan beberapa agenda prioritas yang harus diperhatikan oleh semua tingkatan kepengurusan dimana salah satunya berkaitan dengan pilkada serentak tahun 2020. Selain itu agenda konsolidasi dan evaluasi.

"Pak Ketua Umum mengapresiasi semangat juang dari DPW dan DPD selama ini namun masih banyak hal yang masih perlu diperbaiki di intern partai sehingga kedepan harapan dan cita-cita partai dapat menghasilkan yang baik pula," katanya.

Perbaikan tersebut, lanjutnya dimulai nanti dari DPP dan itu urusan DPP
"Sangat tidak beretika bila ada yang dengan sengaja memunculkan issu dan mempengaruhi agar segera DPP melaksanakan Munaslub atau Munas," ujarnya.

Berita Terkini