POS KUPANG.COM-- MACAN tutul memangsa anak manusia yang berusia 5 tahun dan mencabik-cabik rekannya yang berusia 4 tahun.
Kedua bocah itu sedang bermain di sebuah desa, saat peristiwa mengerikan itu terjadi.
Sebagaimana laporan Daily Mail, dikutip Warta Kota, serangan macan tutul dilakukan pada bocah lima tahun dan dengan ganas memangsa teman anak itu yang berusia empat tahun, ketika mereka bermain di sebuah desa di India.
• Balita Ini Terlempar ke Tengah Jalan Raya Tepat di Samping Bus yang Melaju, Lihat Kondisinya
Tubuh Chetan yang setengah dimakan, ditemukan dalam radius 328 yard dari desa, setelah pencarian dilakukan.
Sebagian punggung, tangan, dan wajah korban hilang setelah tubuhnya yang tidak utuh ditemukan di Uttar Pradesh.
Nishu (4), yang sedang bermain dengan Chetan berada di rumah sakit dengan cedera leher.
Laporan ditulis oleh Luke Andrews untuk Mail Online.
Seekor macan tutul telah memakan anak laki-laki berusia lima tahun dan secara langsung mengakibatkan luka kritis pada diri temannya, yang berusia empat tahun ketika mereka bermain di luar rumah mereka di sebuah desa di India.
Mayat Chetan yang setengah dimakan, sebanyak lima, ditemukan di ladang tebu 328 meter dari desa Prempuri, Uttar Pradesh, dengan tangan terlepas, sementara temannya Nishu (4) langsur dilarikan ke rumah sakit setelah diserang di leher.
Pasangan itu berteriak minta tolong setelah mereka melihat predator di desa.
Ini adalah serangan kedua untuk mengguncang negara dalam dua hari.
• Lihat Kekecewaan Pelatih Persebaya Aji Santoso di Laga Terakhir Liga 1 2019 vs Badak Lampung
Chetan dan Nishu sedang asyik bermain di luar rumah mereka di desa Prempuri, Uttar Pradesh.
Penduduk desa memulai pencarian Chetan selama dua hari dengan panik, setelah serangan pada hari Senin, sebelum akhirnya mereka menemukan tubuhnya.
Laporan menyatakan bagian punggungnya, tangan, dan wajahnya hilang, sementara tangannya terpisah dari tubuhnya.
Sedangkan di kasus lainya, Rohan yang berusia lima tahun itu ditangkap oleh macan tutul di desa Akbarpur Chauganva, hampir 400 mil jauhnya pada hari Minggu sebelum ia diselamatkan oleh keluarganya.
Pihak berwenang India mengatakan, mereka telah membuat kandang untuk menjebak macan tutul dan meluncurkan penyelidikan ke dalam pembunuhan mengerikan, setelah serangan itu.
Sedangkan petugas hutan dari Divisi Bijnor, M. Semmaran, mengatakan kepada Timesnownews:
"Staf kami telah meningkatkan penjagaan dan patroli."
• Lihat Nama Pemain Baru yang Didatangkan Persib Maung Bandung Januari 2020, Tanggalnya Kata Robert
Mayat Chetan ditemukan dua hari kemudian di ladang tebu 328 yard dari desa.
Bagian punggung, wajah, dan tangannya sebagian dimakan.
Tangannya juga terpisah dari tubuhnya.
Petugas hutan divisi Najibabad, Manoj Shukla mengatakan, ini adalah pertama kalinya seekor macan tutul memakan anak di daerah tersebut.
"Kita belum bisa mendeklarasikannya sebagai pemakan manusia," katanya.
"Serangan itu dilakukan di berbagai daerah."
"Kami tidak yakin, apakah itu macan tutul yang sama menyerang penduduk desa."
Ada enam serangan macan tutul di Uttar Pradesh bulan lalu, menurut The Times of India.
Untuk mengatasi peningkatan serangan ini, pihak berwenang telah meningkatkan patroli, mendirikan kandang untuk menjebak kucing besar dan menyarankan penduduk desa untuk menghentikan anak-anak meninggalkan rumah mereka tanpa didampingi orang dewasa.
Macan tutul merajalela dan memburu anak kecil untuk dimakan. (Daily Mail)
Macan tutul telah dilaporkan mengintai ladang tebu, dengan sebanyak 20 penampakan di sekitar Nagina dan Bahupura bulan lalu.
Semua serangan macan tutul di India sejauh bulan ini telah dipetakan.
Empat serangan mematikan macan tutul.
Fakta serangan macan tutul di Uttar Pradesh di bulan ini:
8 Desember: Seorang anak remaja berusia 16 tahun diserang oleh macan tutul, yang terjadi saat dia menembaki tebu di luar Jamalpur.
Mahendra Singh, yang bekerja di dekat desa keluarganya Avadipur Bani, dilaporkan bisa melarikan diri.
10 Desember: Seorang bocah lelaki berusia dua tahun dianiaya oleh macan tutul saat duduk di kereta sapi saat keluarganya bekerja di ladang.
Predator muncul dari ladang sebelum menerkam bayi itu, meninggalkannya dengan luka-luka serius, kata penduduk desa di Bahupura, dekat Jamalpur.
Macan tutul merajalela dan memburu anak kecil untuk dimakan. (Daily Mail)
15 Desember: Seorang anak laki-laki berusia lima tahun ditangkap oleh macan tutul sebelum keluarganya berhasil menakut-nakuti di desa Akbarpur Chauganva.
Rohan mengalami cedera leher dan sedang dirawat di rumah sakit.
16 Desember: Seorang bocah laki-laki berusia lima tahun dimakan dan seorang bocah lelaki berusia empat tahun mengalami cedera leher ketika seekor macan tutul menerkam di desa Prempuri, di luar Najibabad.
Chetan ditemukan dua hari kemudian sebagian dimakan dengan tangannya terlepas dari tubuhnya.
Temannya, Nishu, empat tahun, sedang dirawat di rumah sakit.
Sebelumnya, diberitakan, sebuah rekaman video brutal tatkala seorang bocah lucu 2 tahun dicabik-cabik sejumlah buaya telah menghancurkan hati banyak orang yang menyaksikan video itu.
Yang terparah, dialami pasangan suami istri ini karena menyaksikan pembantaian yang dilakukan sejumlah buaya tersebut.
Mereka hanya bisa berteriak-teriak tanpa berdaya untuk menyelamatkan bocah lucu tersebut.
Mereka kehilangan bocah lucu usia 2 tahun yang celaka karena ditelan buaya, yang memangsanya dengan sangat ganas.
Sang ayah hanya bisa menemukan tengkorak anaknya, yang diangkatnya dari mulut buaya buas tersebut.
Kawasan itu memang merupakan usaha penangkaran buaya yang dikembangkan oleh seorang warga, tapi peristiwa ini menjadikan dirinya menyesal di sisa umur hidupnya.
Ayah yang hancur hatinya itu mengambil tengkorak putrinya dari mulut buaya yang memangsanya dengan ganas.
Peristiwa itu terjadi di pertanian milik dia.
Sang ayah mengatakan bahwa ia segera melepas bisnis penangkaran buaya itu dan berucap, kematian putranya yang berusia dua tahun adalah 'penyesalan terbesar saya dalam hidup'
Rem Roath (35) memastikan, dia akan menjual penangkaran buaya tersebut, segera setelah kematian dialami putrinya yang sangat dicintainya.
Matanya tak henti berkaca-kaca mengenang bocah lucu tersebut, diulas Warta Kota, yang mengutip artikel yang diunggah Daily Mail, Sabtu (6/7/2019).
Rom Roath Neary meregang nyawa dan tewas seketika, saat dia terpeleset.
Hal itu terjadi setelah dia tampak main sendiri dan berkeliaran di sekitar penangkaran hewan ganas tersebut.
Dia terlepas dari pengawasan orangtuanya di pertanian milik mereka, yang tidak ingin dikenang lagi.
Dia diyakini telah memanjat melalui celah di pagar di kandang.
Tidak lama kemudian, dia terpeleset dan jatuh di mulut sejumlah buaya yang memerebutkan tubuh mungilnya seperti makanan yang biasa mereka cabik-cabik di penangkaran buaya jahanam tersebut.
Rom Roath Neary meninggal setelah dikabarkan berkeliaran dan lepas dari pengawasan orangtuanya. Diduga, bocah mungil tersebut memanjat melalui celah di pagar, di peternakan buaya keluarganya di Kamboja. (Daily Mail)
Roath memanjat masuk untuk menyelamatkan anaknya, tetapi dia hanya bisa mengambil tengkoraknya, yang belum ditelan buaya tersebut.
Dia menggambarkan, insiden traumatis itu sebagai 'penyesalan terbesar dalam hidupnya' yang tidak akan pernah termaafkan.
Ayah dari seorang gadis berusia dua tahun yang dibunuh oleh kawanan buaya ganas, yang terjadi setelah dia terpeleset dan jatuh menyimpang ke kandang mereka.
Karena itu, pemilik penangkaran buaya terbesar di Kamboja tersebut telah memutuskan untuk menjual bisnisnya.
Rom Roath Neary meninggal setelah berkeliaran dari orang tuanya dan tampaknya memanjat melalui celah di pagar, di peternakan buaya keluarganya di Siem Reap.
Ayah yang dirundung kesedihan, hancur hatinya, Ram Roath dengan tegas mengatakan, dia akan segera menjual usaha penangkaran buaya itu, segera setelah insiden tragis itu.
Kawanan buaya itu tertangkap layar video, saat difilmkan memperebutkan apa yang tersisa dari gadis berusia dua tahun.
"Ini adalah penyesalan terbesarku dalam hidup untuk kehilangan putriku. Mulut buaya itu hanya menyisakan tengkoraknya di mulutnya," katanya sambil menangis tersedu-sedu kepada Khmer Times, dikutip Daily Mail, dikutip Warta Kota, Sabtu (6/7/2019).
Rom Roath Neary meninggal setelah dikabarkan berkeliaran dan lepas dari pengawasan orangtuanya. Diduga, bocah mungil tersebut memanjat melalui celah di pagar, di peternakan buaya keluarganya di Kamboja. (Daily Mail)
Ram Roath telah mengawasi pertanian selama lima tahun terakhir setelah orangtuanya meninggalkannya untuk diambil alih sebagai warisan usaha keluarga besarnya.
Setelah dia meninggal, Ram Roath memanjat tembok penangkaran buaya itu.
Dia memang berupaya untuk menyelamatkan putrinya dari terkaman kawanan buaya, yang memperebutkan tubuh korban, tetapi hanya dapat mengambil tengkoraknya.
Letnan polisi Och Sophen mengatakan, ibu balita itu, yang baru saja melahirkan, kehilangan jejak Rom karena dia sibuk dengan bayi yang baru lahir.
Karena itu, dia tidak sadar, nyawa anaknya menjadi taruhannya.
Sang ayah Ram kembali ke rumah, kemudian, dia baru menyadari, putrinya hilang dan mulai mencarinya, sebelum dia menemukan fakta yang teramat mengerikan.
Kenyataan yang tidak mau diterimanya di seumur hidup.
Rom Roath Neary meninggal setelah dikabarkan berkeliaran dan lepas dari pengawasan orangtuanya. Diduga, bocah mungil tersebut memanjat melalui celah di pagar, di peternakan buaya keluarganya di Kamboja. (Daily Mail)
Sophen berkata: 'Dia menemukan tengkorak anaknya di penangkaran buaya itu.
"Dia memastikan, putrinya jatuh ke dalam buaya dan bahwa buaya membunuhnya, hanya menyisakan tengkoraknya."
Setelah dia meninggal, sang ayah memanjat tembok untuk menyelamatkan anaknya dari mulut buaya, yang masih memperebutkan tubuhnya.
Gadis itu meninggal setelah berkeliaran dari orang tuanya dan tampaknya naik ke kandang ini
Ibu gadis kecil yang patah hati itu digambarkan memegang tengkorak putrinya setelah penemuan mengerikan itu.
Sumber awal artikel ini diunggah Khmer Times, dikutip Daily Mail, dikutip Warta Kota, Sabtu (6/7/2019).
Orangtua Ram telah membangun pagar di sekitar lubang buaya, tetapi gadis kecil itu mampu memanjat melalui celah di penghalang.
Polisi telah meluncurkan investigasi ke dalam tragedi itu.
Mereka juga mengeluarkan peringatan kepada keluarga dengan peternakan buaya untuk selalu mengawasi anak-anak mereka, setiap saat.
Video mengejutkan itu, diambil oleh seorang saksi mata, tentang buaya yang memperebutkan jenazah Rom dan ayahnya yang memasuki kandang untuk mengambil tengkoraknya telah dibagikan di Facebook dan platform berbagi video.
Ada banyak peternakan buaya di Kamboja, terutama di provinsi Siem Reap, yang membiakkan buaya untuk menjual kulit mereka.