60 Menit Pertama yang Berharga Cara Pertolongan Awal pada Pasien Stroke dan Kenal Gejalanya
POS KUPANG.COM -- Penyakit stroke hingga kini masih menghantui masyarakat Indonesia
Stroke merupakan salah satu penyakit silent killer, diam-diam membunuh.
Inilah yang sering dikhawatirkan oleh banyak kalangan masyarakat.
Karena Stroke bisa jadi penyebab utama kelumpuhan dan kerusakan sel otak, hingga yang terburuk adalah kematian.
Stroke muncul akibat adanya gangguan aliran darah menuju otak, sehingga membuat otak kekurangan oksigen dan nutrisi.
Menurut dokter spesialis saraf ( Neurologist ), dr. Eka Harmeiwaty Sp.S, Stroke cenderung muncul secara tiba-tiba. Ini sama seperti kemunculan penyakit jantung.
Pembedanya, Stroke masih memerlukan waktu untuk membuat seseorang daam kondisi paling buruk.
Mengenal tanda dan gejala Stroke saja tidak cukup.
• Susi Bantah Prabowo, Pamer Data Ekspor Lobster RI Meningkat Sejak 2016
• Ramalan Zodiak Besok Kamis,19 Desember 2019:Taurus Mudah Buat Orang Lain Tertarik,Leo Banyak Taktik
• Keluarga Betrand Peto di Manggarai NTT Marah, Anak Angkat Ruben Onsu dan Sarwendah Dikritik
• Begini Trik untuk Membuat Pipi Tembem Terlihat Lebih Tirus Tanpa Operasi atau Tanam Benang
• Kerap Mendampingi Ahok, Ini Fakta Kemesraan Puput Nastiti Devi dengan Eks Veronica Tan
Eka menuturkan, ada 60 menit berharga yang perlu diketahui untuk menyelamatkan orang yang pertama kali mengalami Stroke.
Gejala Stroke
Berikut gejala Stroke yang pelu Anda ketahui diantaranya:
* Sakit kepala tiba-tiba
* Kehilangan keseimbangan, bermasalah dengan berjalan
* Kelelahan
* Kehilangan kesadaran atau koma
* Vertigo dan pusing
* Penghilatan yang buram dan menghitam
* Kelemahan atau mati rasa pada satu sisi bagian tubuh di wajah, tangan, kaki
* Adanya masalah dengan berbicara dan pendengaran.
60 menit yang sangat bermakna
Penting untuk diketahui, seseorang mengalami Stroke akibat penyumbatan, maka ia dapat selamat dari kematian dan kecacatan apabila segera mendapatkan pengobatan dalam kurun waktu 4,5 jam pasca serangan.
Terkait pertolongan pertama pada seseorang yang mengalami serangan Stroke, masyarakat disarankan segera membawa pasien Stroke ke rumah sakit agar pemeriksaan penunjang dan pengobatan segera dilakukan.
"Pasien Stroke yang datang ke rumah sakit dalam waktu kurang 60 menit menunjukkan hasil pengobatan yang baik, di mana 25 persen segera menjadi pulih,” kata dia.
FAST
Masyarakat juga diharapkan dapat mengenali gejala Stroke yang beragam, paling mudah adalah dengan metode Face Arms Speech Time (FAST).
Face (F)
F adalah singkatan untuk Face: memperhatikan wajah pasien apakah turun sebelah atau mencong.
Wajah asimetri bisa jadi tanda gejala awal stroke.
Arm (A)
A atau Arm untuk menilai apakah ada kelemahan pada salah satu lengan atau tangan.
Speech (S)
S atau Speech untuk menilai apakah ada kesulitan berbicara seperti pelo.
Time (T)
T atau Time, bila tanda-tanda tersebut terlihat, jangan buang waktu segera hubungi tenaga medis untuk mendapatkan pertolongan.
Pencegahan Stroke
Dituturkan Eka, pencegahan Stroke dapat dilakukan dengan menjaga gaya hidup tentang olahraga dan mengontrol asupan makanan.
Namun, selain itu karena Stroke juga bisa disebabkan oleh tekanan darah yang tinggi.
Maka pencegahan Stroke juga harus melakukan target tekanan darah pada pagi dan malam hari dengan Periksa Tekanan Darah di Rumah berkisar angka kurang dari 135/85 mmHG.
Pada pagi hari dilakukan satu jam setelah bangun tidur, pasien telah buang air kecil, sebelum sarapan dan sebelum minum obat.
Bila melakukan olah raga harus istirahat dulu selama 30 menit.
Sedangkan, pada malam hari pengukuran tekanan darah dilakukan sebelum tidur.
Pengukuran tekanan darah dilakukan minimal dua kali setiap pemeriksaan dengan interval 1-2 menit.
Untuk diagnosis hipertensi diambil dari rerata dari hasil pengukuran kedua pemeriksaan dalam waktu minimal tiga hari atau lebih.
"Kalau bisa sih, sangat dianjurkan selama tujuh hari secara berturut-turut. Juga pengukuran pada hari pertama abaikan saja atau tidak perlu masuk dalam perhitungan," tuturnya.
Selama pengukuran yang bersangkutan tidak boleh berbicara atau mengobrol dan sangat dianjurkan menggunakan alat pengukur yang tervalidasi.
Pengukuran dilakukan di lengan, bukan di pergelangan tangan kecuali untuk orang dengan obesitas, bila tidak tersedia ukuran cuff yang sesuai. (Ellyvon Pranita)
Artikel ini telah tayang di Intisari monline: Jangan Lewatkan 60 Menit Pertama yang Berharga, Ini Cara Pertolongan Awal pada Pasien Stroke