Kisah Bocah 12 Tahun Menyetir Pikap untuk Selamatkan Diri dan Anjingnya dari kebakaran semak di Australia
POS-KUPANG.COM - Polisi menyelamatkan bocah lelaki berusia 12 tahun yang melarikan diri dari kebakaran semak di Australia Barat dengan mengendarai pikap.
Luke Sturrock sedang sendirian di rumah ketika kobaran api sampai ke kota Mogumber, utara Perth, pada Minggu (15/12/2019).
Ayahnya, Ivan Sturrock, dan kakak laki-lakinya sedang memadamkan api yang menyerang wilayah itu.
Mereka menyuruh Luke Sturrock untuk melarikan diri ke pohon jeruk sekitar 4 km jauhnya jika api terlalu dekat dengan rumah mereka.
Ketika api mendekat, bocah itu membawa anjingnya dan melarikan diri dengan truk pikap Ford Ranger saudaranya.
Sekitar satu jam kemudian, petugas pemadam kebakaran, yang sedang melawan kobaran api, menemukan bocah lelaki itu di belakang kemudi kendaraan dan buru-buru menariknya.
"Seperti anak yang tumbuh besar di kawasan peternakan, ia cukup pintar. Saya pikir masalahnya adalah dia hanya tidak tahu harus pergi ke mana dan sulit untuk melihat saat udara berasap," ujar Craig Spencer, dari Brigade Kebakaran Semak Bindoon kepada Radio ABC Perth.
"Jadi saya pikir dia sedikit panik ketika ia ditarik ke pinggir jalan."
• Lonely Planet Pilih NTT Destinasi Nomor 1 Dunia Tahun 2020, Inilah 9 Destinasi Wisata Labuan Bajo
Petugas pemadam kebakaran membawanya ke tempat aman dan meninggalkannya dengan petugas kepolisian, yang membawanya kembali ke ayahnya.
Ivan Sturrock mengatakan dia bangga pada putranya.
"Kami mengajarinya mengemudi sejak ia berusia sekitar tujuh tahun untuk berjaga-jaga jika hal ini benar-benar terjadi dan saya cukup bangga dengannya; ia melakukan persis apa yang kami perintahkan," kata Sturrock kepada ABC News.
Polisi Dalwallinu Michael Daley, yang menyatukan kembali bocah lelaki itu dengan ayahnya, mendesak warga untuk "memiliki rencana" jika kebakaran mengancam rumah mereka.
Peringatan darurat untuk kebakaran semak yang berbahaya telah dikeluarkan di Australia bagian timur dan barat.
Di negara bagian Australia Barat, petugas pemadam kebakaran telah berjuang melawan kebakaran semak di utara Perth selama enam hari.
• VIDEO: Setelah Ditembak Kaki Kanannya. Penjambret Spesialis Hp di Kupang, Menyerah. Ini Videonya
Api, yang telah membakar lebih dari 13.000 hektare lahan, mereda pada Senin (16/12) dan penduduk yang dievakuasi diperkirakan sudah bisa kembali ke rumah.
Sementara itu, pihak berwenang mengeluarkan peringatan baru tentang kebakaran besar setelah api menyebar dan merobohkan 20 rumah di dekat Sydney.
Seberapa buruk kebakaran semak di Australia?
Sejak September, enam orang tewas dalam krisis kebakaran semak yang melanda Australia, khususnya negara-negara bagian timur, New South Wales (NSW) dan Queensland.
Api telah menghancurkan lebih dari 700 rumah dan kota-kota diselimuti asap.
Kebakaran semak dan cuaca ekstrem telah merusak lanskap Australia, memicu debat publik tentang perlunya tindakan iklim yang lebih kuat.
Pekan lalu, kualitas udara di Sydney 22 kali lebih buruk daripada standar udara bersih.
Gelombang panas yang menyapu bagian timur negara itu juga diperkirakan akan meningkatkan risiko kebakaran minggu ini.
Di Australia, suhu melebihi 40 derajat Celcius di banyak daerah.
Sebagian Sydney dapat mencapai 46 derajat Celcius pada akhir minggu, kata ahli meteorologi.
Rusak Rumah
Pemerintah Australia mengeluarkan peringatan baru terkait "kebakaran besar" setelah api menyebar melewati garis pembatas dan merusak 20 rumah di dekat Sydney.
Kebakaran seluas sekitar 400.000 hektar telah meluas ke Blue Mountains - daerah yang banyak dikunjungi wisatawan di bagian barat kota.
Ini mempersulit para petugas yang telah berjuang mengatasi lebih dari 100 kebakaran dan bersiap-siap menghadapi suhu sangat tinggi minggu ini.
Gelombang panas juga dapat membuat Australia mengalami hari terpanas dalam catatan negara itu, kata para peramal cuaca.
Suhu dapat melampaui 50,7 derajat Celcius yang tercatat di Oodnadatta, Australia Selatan, pada tahun 1960, menurut Biro Meteorologi.
Sejak bulan September, enam orang meninggal karena kebakaran semak yang melanda Negara Bagian New South Wales (NSW) dan Queensland.
Kebakaran merusak lebih dari 700 rumah dan asap menutupi sejumlah kota.
Kebakaran semak dan cuaca ekstrem telah memicu perdebatan di Australia terkait perlunya langkah penanganan iklim yang lebih tegas.
Minggu lalu, sebagian daerah Sydney mengalami kualitas udara yang 22 kali lebih buruk dari pada standar udara bersih. Kota terbesar Australia ini memiliki lima juta penduduk.
Kebakaran meningkatkan jumlah pasein yang dirawat di rumah sakit sehingga muncul desakan agar pihak berwenang menyatakan keadaan darurat kesehatan masyarakat.
Australia nyatakan darurat kebakaran
Australia bersiap hadapi kebakaran terburuk
Kebakaran semak di Australia semakin parah
Ancaman terhadap Sydney
Api membakar bagian timur laut dan barat daya kota. Kebakaran besar yang dinamakan kebakaran Gospers Mountain tersebut sudah meluas dalam beberapa hari terakhir.
Petugas pemadam kebakaran berusaha memanfaatkan suhu yang lebih dingin untuk melakukan "back-burning" yaitu secara sengaja membuat api kecil untuk membuang tanaman sebelum keadaan berbahaya terjadi.
Tetapi saat ini taktik itu justru berakibat negatif dan petugas telah kehilangan kendali, kata Wakil Kepala Pemadam Kebakaran Pedesaan untuk New South Wales, Rob Rogers.
Sekitar 20 rumah rusak karena ketinggian api kebakaran mencapai 70 meter, tambahnya.
"Dalam keadaan kering, apapun yang kami lakukan sepertinya tidak berguna," kata Rogers kepada Australian Broadcasting Corporation pada hari Senin (16/12).
Gelombang panas yang diperkirakan akan terjadi minggu ini, kemungkinan akan semakin memperparah keadaan. Suhu di sejumlah daerah Australia dapat melewati 40 derajat Celcius.
Sebagian wilayah Sydney dapat mencapai 46 Celcius pada akhir minggu, kata para ahli metereologi.
Sumber: BBC News Indonesia