Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Viana
POS-KUPANG.COM | KUPANG - SMAK Giovanni Kupang keluar sebagai juara 1 dalam Lomba Cerdas Cermat Matematika (LCCM) se-Kota Kupang, Sabtu (23/11/2019).
Tim cerdas cermat matematika SMAK Giovanni Kupang yang turun dengan dua tim yakni tim A dan tim B berhasil menyisihkan tim lainnya yang hadir mewakili 6 sekolah lainnya.
Bertempat di Trans Studio Mini Kupang, tim A SMAK Giovanni Kupang unggul dengan poin akhir sebanyak 75O poin mengalahkan rekan tim satu sekolah yakni tim B yang meraih poin sebanyak 600 poin dan tim dari SMA Dian Harapan dengan 400 poin.
Penyerahan piala, piala, piagam, uang pembinaan dan voucher berenang gratis di Sotis Hotel Kupang dan voucher bermain di Trans Studio Mini dilakukan oleh Ketua Prodi Matematika FKIP Unwira, Aloysius Joakim Fernandez, S.Si., M.Si disaksikan Marketing Iven Trans Studio Mini, Pravianti Ludji Nguru, para peserta dan panitia pelaksana serta orangtua siswa.
Kegiatan yang dilakukan dalam satu hari itu terselenggara atas kerja sama Trans Studio Mini dan Prodi Matematika FKIP Unwira Kupang.
Kepada POS-KUPANG.COM, guru pendamping SMAK Giovanni Kupang, Yulianus Orangola mengaku senang sekaligus bangga karena dua tim yang dibimbingnya dapat meraih hasil maksimal.
"Dua tim yang saya bimbing masuk final dan menjadi juara satu dan juara dua. Ini kali pertama saya membawa tim dan juara, saya juga dibantu satu rekan guru yang menyempatkan waktu untuk membimbing para siswa," katanya.
Guru yang akrab disapa pak Ian ini mengungkapkan, pihaknya mempersiapkan para siswa untuk mengikuti lomba dengan waktu yang terbilang sedikit yakni hanya dua hari sejak 21--23 Desember 2019.
Pihaknya memanfaatkan waktu dengan memberikan soal dari kisi-kisi yang diberikan panitia sejak pukul 08.00 Wita hingga pukul 16.00 Wita.
"Dari kisi-kisi itu saya buatkan contoh soal dan dikerjakan oleh anak-anak. Jadi saya kembangkan lagi sehingga mereka siap mengikuti lomba," tegasnya.
Kepada siswanya, ia berpesan agar para siswa semakin termotivasi untuk disiplin dan tekun belajar.
"Kuncinya jangan sombong," ungkapnya.
Ungkapan bangga dan rasa senang juga diutarakan oleh seorang siswa SMAK Giovanni Kupang yang meraih juara satu dalam ajang tersebut, Andhika Mariano (16).
Siswa yang duduk di bangku kelas XI ini juga mengaku tidak menyangka dapat meraih prestasi karena lawan yang dihadapi dirasa cukup kuat.
"Tentunya saya senang sekali dan bangga. Saya Tidak nyangka bisa juara, terlebih lawan di final tadi kuat dan ada juga tim dari sekolah yang sama dengan saya," ujarnya.
Andhika menjelaskan, persiapan yang dilakukannya untuk mengikuti lomba dengan disiplin belajar, terlebih saat mendekati hari penyelenggaraan lomba.
Ia juga mengucapkan terima kasih atas dukungan semua pihak sekolah, guru pendamping, rekan siswa dan orangtua.
"Untuk reman-teman lain tetap yang belum juara, tetap semangat, tetap belajar karena masih ada kesempatan lainnya," katanya saat ditanya apa pesan bagi rekan tim cerdas cermat Matematika lainnya.
Sementara itu, Marketing Iven Trans Studio Mini, Pravianti Ludji Nguru diakhir kegiatan mengatakan, kegiatan tersebut dilakukan demi mendekatkan Trans Studio Mini kepada setiap elemen masyarakat lebih khusus generasi milenial.
Menurutnya, selama ini Trans Studio Mini rutin menggelar kegiatan, namun lebih menyasar anak-anak seperti melakukan lomba mewarnai.
"Kami ingin lebih dekat dengan tingkat lebih tinggi (siswa SMA). Nah, kami ingin kompetisi yang cocok untuk tingkat SMA yakni lomba cerdas cermat Matematika," kata perempuan asal Kabupaten Sabu Raijua ini.
Pravianti menjelaskan, melalui kegiatan ini, para siswa SMA di Kota Kupang dapat mengembangkan potensi, bakat dan minat para siswa.
"Sehingga tidak terlalu terlalu terpaku dengan dunia permainan akan tetapi kami tunjukkan bahwa Trans Studio Mini juga dapat melakukan kegiatan ini," jelasnya.
Pihaknya sengaja menjalin hubungan kerja sama dengan FKIP Unwira Kupang karena di fakultas tersebut terdapat banyak prodi yang nantinya dapat menjalin kerja sama untuk kegiatan bagi para siswa.
"Target kami adalah menjalin kerja sama lebih lanjut dengan FKIP Unwira karena FKIP Unwira ada Prodi Matematika dan seni musik serta lainnya, jadi LCCM ini merupakan pintu masuk untuk kompetisi seperti seni dan lainnya juga," paparnya.
Kepada para pemenang lomba, Pravianti mengungkapkan selamat dan pengalaman yang didapat hari ini kiranya dapat dijadikan bekal di dalam lingkungan sekolah dan tempat tinggal.
Ketua Prodi Matematika FKIP Unwira, Aloysius Joakim Fernandez, S.Si., M.Si diakhir kegiatan mengucapkan terima kasih atas dukungan semua pihak sehingga LCCM Tingkat SMA/MA se-Kota Kupang yang baru pertama kali diselenggarakan dapat berjalan dengan baik.
Menurutnya, tanpa kerja kolektif antar semua pihak, mustahil kegiatan tersebut dapat berjalan dengan optimal.
Pihaknya juga menyampaikan selamat kepada para pemenang dan juga memberikan semangat bagi tim yang belum berkesempatan menjuarai ajang tersebut agar tetap semangat dan belajar dengan disiplin.
Diberitakan sebelumnya, Program Studi (Prodi) Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) Kupang menggelar Lomba Cerdas Cermat Matematika (LCCM) tingkat SMA/MA se-Kota Kupang, Sabtu (23/11/2019).
Kegiatan yang diselenggarakan selama satu hari ini dilaksanakan bekerja sama dengan pihak Trans Studio Mini.
Sebanyak 9 tim cerdas cermat yang berasal dari 7 sekolah turut ambil bagian dalam lomba perdana tingkat SMA/MA yang digelar pihak prodi.
Ketujuh sekolah yang mengikuti lomba di antaranya, SMA Sint Carolus Kupang, SMA Dian Harapan Kupang, SMAK Giovanni Kupang, SMAN 6 Kupang, SMA Timpolmas Kupang, SMA Kristen 1 Kupang dan SMA Kristen Citra Bangsa.
Para peserta mengikuti lomba di dalam ruangan di lantai 3 Trans Mart Kupang, sedangkan guru pendamping dan siswa lainnya menunggu giliran pada area luar ruangan.
Ketua Prodi Matematika, Aloysius Joakim Fernandez, S.Si., M.Si disela kegiatan mengatakan, pihaknya menyambut baik kerja sama dari Trans Studio Mini.
"Mereka (Trans Studio Mini) tawarkan untuk kerja sama dan kami menyambut baik karena di dalam tuntutan akreditasi, harus ada jalinan kerja sama dengan lembaga di luar prodi. Jadi ketika mereka datang kami sangat welcome untuk menambah kolom kerja sama kami," ungkapnya.
Diakuinya, LCCM tersebut dilakukan dengan harapan para siswa dapat lebih mencintai ilmu matematika dan memiliki semangat kompetisi, sebab LCCM dapat menjadi ruang bagi para siswa untuk menunjukkan bakat dan minatnya.
" Matematika dianggap susah. Sebenarnya tidak karena jika kita mengerti konsep, soal mau bagaimana pun juga kita bisa kerjakan. Melalui kegiatan ini mereka juga memiliki teman yang banyak, saat lomba mereka berkompetisi namun usai lomba mereka menjalin relasi pertemanan," tandasnya.
Pihaknya juga membuka peluang kerja sama dengan pihak sekolah, swasta maupun pemerintah untuk mengadakan lomba maupun kerja sama lainnya.
"Kemungkinan kami akan adakan lagi LCCM tingkat SMA. Kegiatan ini tidak ada rancangan kegiatan kami tahun ini, mungkin tahun depan kami masukan karena antusiasme sejumlah sekolah," katanya.
Selain itu, Aloysius juga menjelaskan LCCM Tingkat SMP yang telah menjadi agenda reguler prodi akan dibuat dengan cakupan peserta se-NTT.
Sebelumnya, ujar Aloysius, LCCM Tingkat SMP hanya diikuti SMP di Kota Kupang dan Kabupaten Kupang.
"LCCM tingkat SMP yang akan kami gelar pertengahan tahun 2020 nanti akan menyebar ke seluruh daratan pulau Timor, Rote, Sabu, bahkan lebih luas lagi di beberapa sekolah di Flores karena antusiasme yang tinggi juga," tegasnya.
LCCM Tingkat SMA/MA Disambut Antusias.
Sementara itu, guru pendamping SMA Dian Harapan, Asriana Londongallo mengaku antusias mengikuti LCCM tingkat SMA/MA tersebut.
"Cukup antusias karena ini merupakan iven perdana dari Prodi Matematika FKIP Unwira Kupang," katanya
Untuk persiapan lomba, lanjut Asriana, para siswa dipersiapkan kurang lebih satu minggu dan memanfaatkan waktu luang untuk memberikan materi kepada ketiga siswanya.
"Persiapan kurang lebih satu minggu dan saya berikan les tambahan setelah jam sekolah," katanya.
"Kalau materi yang belum dikuasai diajarkan di di sekolah, tapi kalau belum diajarkan di sekolah," jelasnya.
Pihaknya berharap kegiatan serupa dapat dilaksanakan tahun berikutnya dengan persiapan lebih matang.
Antusiasme juga diakui oleh tim cerdas cermat SMA Dian Harapan yang disampaikan masing-masing Leonard Timothy Dima (17), Mario Imanuel Daruranto (15) dan Christian Tanjung Wirjoatmodjo (15).
Leonard Timothy Dima mewakili kedua rekannya mengaku menyukai ilmu matematika.
Menurutnya, jika belajar dengan sungguh-sungguh dan disiplin, matematika bukan merupakan disiplin ilmu yang sukar dipelajari.
"Ilmu Matematika memang sulit, tapi kalau ada niat dan bimbingan dari guru pasti bisa," katanya.
Pihaknya juga berharap lomba yang sama dapat digelar lagi dengan tingkat soal yang memiliki kualitas dan yang tinggi.
"Dengan soal yang cukup sulit, maka para siswa akan lebih termotivasi dan lebih semangat belajar. Artinya kan lebih kompetitif," katanya. *)