Ini Kata Petrus Gero Soal Polemik Asistensi Ranperda APBD TA 2020
POS-KUPANG.COM|LEWOLEBA--Usai rapat internal membahas polemik asistensi Ranperda APBD Tahun Anggaran 2020, Ketua DPRD Lembata, Petrus Gero memberikan klarifikasinya perihal sejumlah masalah polemik yang dipersoalkan pada anggota Badan Anggaran.
Politisi Partai Golkar ini mengatakan di dalam proses demokrasi setiap keputusan pasti ada yang setuju dan tidak setuju, serta suka dan tidak suka. Namun keputusan tetap harus diambil demi kelancaran tugas-tugas kelembagaan.
Terkait adanya anggota banggar yang tidak dilibatkan dalam proses asistensi Ranperda APBD Tahun Anggaran 2020 di Kupang, Petrus menjelaskan ada yang mendapat kesempatan sekarang, ada yang sudah mendapatkan kesempatan kemarin waktu APBD Perubahan Tahun 2019 dan ada yang mendapatkan kesempatan pada pembahasan APBD mendatang.
Dia menambahkan berdasarkan keterangan dari Sekretaris Dewan, saat ini anggaran memang masih terbatas dan tidak memungkinkan semuanya dilibatkan dalam asistensi. Karena keterbatasan anggaran ini maka hanya bisa tujuh orang anggota DPRD Lembata yang pergi mengikuti asistensi.
Di dalam tujuh orang ini sudah ada unsur Banggar, Bapemperda dan Banmus.
• BREAKING NEWS: Gara-Gara Asistensi Ranperda ke Kupang, Anggota DPRD Lembata Adu Mulut
Akan tetapi setelah mendengar masukan dalam rapat internal tersebut, dia sendiri akan melakukan komunikasi dengan Sekretaris Dewan, Burhanudin Kia terkait keterbatasan anggaran supaya keinginan semua anggota banggar bisa terakomodasi.
"Dinamika boleh ada tapi semuanya baik adanya. Dinamika tadi itu saya anggap wajar, apalagi sebagai manusia," ungkapnya menyoal adu mulut antara dirinya dan anggota banggar dari PDIP, Gabriel Raring saat rapat internal.
Menurutnya, dia sendiri berharap supaya semua anggota banggar bisa mengikuti asistensi di Kupang.
"Tetapi karena sekwan kemarin saya panggil, ada keterbatasan anggaran. Tapi jika membangun komunikasi kembali lalu anggaran memungkinkan maka semua pasti bisa berangkat. Saya lihat tadi mereka juga sudah sepakat," katanya.
Permasalah lainnya yang dikeluhkan anggota banggar juga adalalah soal keterlibatan empat anggota dewan dari Partai Golkar yang mendapatkan disposisi mengikuti asistensi di Kupang
. Menjawabi hal ini, Petrus sendiri tidak melihat keterlibatan mereka secara partai. Sebab selain dirinya dan Piter Bala Wukak yang adalah anggota banggar, ada unsur lain juga yang diwakili sebagaimana disebutkan di atas yakni satu orang dari Bapemperda dan satu dari Banmus.
Simon Peduli yang mewakili unsur Bapemperda dan Abubakar Sulang mewakili unsur Banmus. Keduanya memang kebetulan juga berasal dari Partai Golkar.
"Bapemperda ini perlu ada karena ini soal perda. Maka mereka ini juga perlu ruang untuk mengikuti proses ini. Sedangkan banmus terkait pelaksanaan jadwal acara atau rapat. Acara ini kan mereka juga ikut terlibat. Saya pikir wajar." paparnya.
• Belum 10 Menit Sedardu Tridatu Sudah Kebobolon 0-1, Sedang Berlangsing Streaming PSM vs Bali United
• Chord Kunci Gitar dan Lirik Lagu Tentang Aku Kau Dan Dia Milik Kangen Band : Selayaknya Engkau Tahu
• Demi Betrand Peto ,Meski Sedang Flu Ruben Onsu Lakukan Ini untuk Pertama Kali, Netizen Jadi Terharu
Dia juga tidak mempersoalkan adanya fraksi yang menolak Ranperda APBD TA 2020 dalam pandangan umum fraksi. Dia menegaskan tidak ada dikotomi sama sekali antara fraksi yang menolak dan menerima ranperda tersebut.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo)