Tutut Soeharto Unggah Foto Mayangsari dan Bambang Trihatmodjo? Begini Setelah 19 Tahun Dicap pelakor
POS-KUPANG.COM - Mayangsari Hadir di Pernikahan Putra Ari Sigit, Begini Reaksi Tutut Soeharto, Sudah Akur dengan Keluarga Cendana?
Penyanyi Mayangsari sudah 19 tahun menjadi istri Bambang Trihatmodjo. Selama itu pula Mayangsari dicap sebagai ' pelakor'.
Bahkan kehadiran Mayangsari di keluarga Cendana pun mendapat penolakan yang keras.
Penyanyi Mayangsari ini pun pernah diusir oleh keluarga Cendana dan tak diakui sebagai istri Bambang Trihatmodjo.
Namun beberapa hari lalu, Mayangsari tampak hadir dalam pernikahan Putra Ari Sigit yang juga cicit Presiden ke-2 Republik Indonesia Soeharto.
Ya Mayangsari tampak hadir di pernikahan Haryo Putra Wibowo, putra Ari Sigit yang menikahi Della Putri Anjani Atkins.
• Waduh! Mayangsari Punya Anak Lain Selain Khirani Trihatmodjo Ini Sosoknya Selama Ini Disembunyikan
• Reaksi Titiek Soeharto Saat Prabowo Dilantik Jadi Menteri Disorot Lihat Raut Wajahnya Ini Bikin Syok
Tampak Mayangsari duduk bersama suaminya Bambang Trihatmodjo di kursi yang sederet dengan anak-anak Soeharto lainnya, seperti Tutut Soeharto, Titiek Soeharto, dan Mamiek Soeharto.
Tak hanya itu, Mayangsari juga tampak memakai kebaya yang sama dengan yang dipakai keluarga Cendana.
Bahkan, Mayangsari pun foto bersama dengan keluarga Cendana bersama-sama pasangan pengantin Haryo Putra Wibowo dan Della Putri Anjani Atkins.
Akun Instagram @tututsoeharto mengunggah foto-foto saat Mayangsari menghadiri pernikahan cicit Soeharto yang putra Ari Sigit ini.
Haryo Putra Wibowo, salah satu cicit Presiden ke-2 Republik Indonesia Soeharto, menikah bersama Della Putri Anjani Atkins.
Haryo Putra Wibowo adalah anak Ari Sigit dan Raden Roro Gusti Maya Firanti Noer.
Ari Sigit merupakan putra pertama pasangan Sigit Harjojudanto (68) dan Ilsye Aneke Ratnawati. Sigit Harjojudanto adalah anak kedua Soeharto bersama Siti Hartinah alias Bu Tien Soeharto.
Haryo Putra Wibowo dan Della Putri Anjani Atkins adalah teman semasa sekolah dasar.
Ia senang dan merasa begitu bahagia bisa menikahi perempuan idamannya sejak masih kecil.
"Saya pasti senang karena bisa menikahi wanita idaman yang saya cintai," kata Haryo Putra Wibowo, Sabtu (19/10/2019) malam.
Pesta resepsi pernikahan itu dihadiri para pejabat negeri ini.
Di antaranya Ketua Partai Gerindra Prabowo Subianto, mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo, pengusaha Aburizal Bakrie dan Anthony Salim, hingga Moeldoko serta mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso.
"Senang sekali semua menyempatkan hadir. Terima-kasih banyak," ujar Haryo Putra Wibowo.
Bukan rahasia umum sosok Mayangsari disebut orang ketiga putra Cendana, Bambang Trihatmodjo dan Halimah.
Kemunculan Mayangsari jadi kabar panas di era keluarga Presiden Soeharto memimpin. Bambang Trihatmodjo dikabarkan mendua.
Kisah pertengkaran bahkan terjadi saat Ibu Tien Soeharto mengembuskan napas terakhir, Mayangsari tetap tak diterima sebagai menantunya.
Seolah tak menggubris semua tudingan tentang dirinya, Mayangsari hadir melayat saat Ibu Tien Soeharto meninggal.
Namun menurut seorang sumber yang tak mau disebutkan namanya ini mengungkapkan bahwa kedatangan Mayangsari merupakan sebuah trik agar dapat diterima di Keluarga Cendana.
"Ini permainan Mayangsari. Tapi syukur, Ibu (Halimah-Red) tidak terpengaruh sama sekali dengan manuver-manuver murahan itu," katanya.
"Tujuannya jelas, ingin diakui. Tidak akan pernah terjadi itu," kata sumber tersebut.
Menurutnya, itu adalah pesan Ibu Tien Suharto, Ibunda Bambang Trihatmodjo sebelum meninggal.
"Almarhum Ibu Tien Soeharto merupakan tokoh pendukung PP 10 tentang larangan poligami maksudnya kan jelas. Jadi, istri sah Bambang adalah Halimah, dan cucu yang sah adalah anak-anak Bambang dari Halimah. Sampai kapan pun dia (Mayang) tak akan diakui keberadaanya sebagai istri Bambang," tegasnya.
Ya Bambang Trihatmodjo kini dinilai sedang "sakit" akibat pengaruh besar dari Mayang.
Di mata mereka Bambang Trihatmodjo tidak seperti dulu lagi.
"Saya sangat mengenal kedua sosok ini (Halimah-Bambang), mereka adalah pasangan yang sangat serasi. Perhatian Mas Bambang terhadap keluarga, terutama anak-anaknya sangat luar biasa. Tapi, sekarang Mas Bambang gampang marah dan sering bengong," ujarnya kala itu di tahun 2008.
Sementara itu, dalam NOVA yang mengutip wawancara dari Tabloid NOVA edisi 18-24 Juni 2007 silam, Titik Bartje Van Houten pernah menjelaskan bahwa Mayangsari bukanlah seperti yang selama ini dituduhkan.
Sebagai seorang sahabat yang mengerti Mayangsari lebih jauh, Titik mengungkapkan bahwa Mayangsari merupakan orang yang lurus.
Bahkan ia pun menuturkan bahwa Mayangsari sempat menghindar jika harus bertemu Bambang Trihatmodjo.
"Katanya, Mayang dibilang bisa mencapai sukses lahir batin seperti sekarang ini karena main dukun atau pakai pelet. Itu tidak benar! Mayang lurus-lurus saja.
Kalau dia main dukun, kenapa dia harus menghindari pertemuan dengan Mas Bambang?" ujarnya.
Sahabat Mayangsari ini menuturkan jika Mayangsari kerap tak mau jika didekati mantan suami Halimah itu.
"Saya tahu kok, bagaimana Mayang berusaha menghindar dari Mas Bambang," bela Titik.
Rupanya Mayangsari saat itu merasa tak pantas jika bersanding dengan pewaris Keluarga Cendana.
"Saya takut, mbak, orang yang saya hadapi ini siapa?" ujar Titik menirukan ucapan Mayangsari padanya dulu.
Diusir Titiek Soeharto
Pada 2008 silam, ketika Mayangsari harus diuusir saat melayat Presiden Soehrto meninggal dunia.
Dikisahkan tragedi pengusiran itu terjadi saat Mayangsari bersama Bambang Trihatmodjo dan putrinya nekat menyambangi Keluarga Cendana untuk melayat Soeharto
Ya Mayangsari dan Bambang Trihatmodjo tampak memanjatkan doa terakhirnya untuk mengantarkan kepergian Soeharto.
Sementara di sampingnya anak mereka, Khirani Trihatmodjo duduk dipangku ayahnya, Bambang Trihatmodjo.
Muncul cerita bahwa kedatangan Mayangsari tak dikehendaki dua putri Soeharto, Titiek dan Mamiek.
Secara blak-blakan, keduanyapun langsung mengusir Mayangsari dari Cendana.
Menurut seorang saksi mata yang identitasnya dirahasiakan, Mayangsari datang ke rumah keluarga Cendana sekitar pukul 22.00 WIB.
Ketika itu, doa-doa yang dipanjatkan untuk almarhum Soeharto masih berlangsung dengan khusyuk.
Di depan jenazah Soeharto, masih bersimpuh Tommy, Titiek dan Mamiek, sementara Mbak Tutut dan Sigit sedang melakukan aktivitas lain.
Begitu pula dengan sosok Halimah, mantan istri Bambang trihatmodjo, yang diketahui tengah makan malam di rumah yang tak jauh dari rumah duka.
Kehadiran Mayangsari dan Bambang Trihatmodjo langsung mendapat perhatian Mamiek dan Titiek.
Kedua saudara Bambang Trihatmodjo itu langsung berdiri dan melabrak Mayangsari.
Mereka meminta Mayangsari agar segera keluar dari rumah itu.
"'Pergi dari sini!', kata Mamiek setengah membentak," cerita saksi mata itu
Melihat reaksi tersebut, Bambang Trihatmodjo turun tangan dan sempat terjadi perdebatan.
Lalu Bambang Trihatmodjo pun berhasil membujuk Titiek dan Mamiek agar memberi kesempatan kepada Mayangsari
"Kejadiannya cepat sekali. Paling beberapa menit saja," lanjut si sumber.
Meski insiden itu terjadi singkat, keributan itu dengan cepat diketahui Halimah setelah seseorang memberi tahunya melalui telepon.
Halimah justru memberikan reaksi tak terduga
"Dia cuma bilang, kok senang sekali membuat sensasi saat orang khidmat mendoakan Bapak." kata si saksi mata
Masih kata sumber tadi, selama perjalanan menuju Solo tempat Soeharto dimakamkan, Halimah bungkam dan tak mau menyinggung kedatangan Mayangsari bersama Bambang dan anaknya.
"Dia tidak mau terganggu oleh sensasi murahan tersebut. Mayang telah merusak kekhidmatan, hal yang tidak bakalan dilakukan oleh seorang Halimah."
Beruntung permasalahan dalam keluarga Cendana itu tak terbawa hingga pemakaman Soeharto.
Umumkan Pernikahan dengan Mayangsari
Dikutip dari Bangka Pos, awal perkenalan Mayangsari dan Bambang Trihatmodjo saat sang artis bergabung dalam tim kampanye artis untuk pemenangan Partai Golkar.
Setelah beberapa tahun, memasuki tahun 2000-an, media sering mengulas kedekatan Mayangsari dengan Bambang Trihatmodjo.
Meski pertemuan tidak langsung membawa mereka ke pelaminan, namun mereka semakin dekat dan sering muncul foto mesra Mayangsari bersama Bambang Trihatmodjo.
Padahal saat itu, Bambang Trihatmodjo masih berstatus sebagai suami Halimah.
Tak lama setelah kabar itu, Mayangsari dikabarkan hamil.
Pada awal 2006, Mayangsari melakukan acara 7 bulan kehamilan dan Bambang Trihatmodjo hadir.
Tentu hal itu menguatkan isu terkait asmara mereka.
Pada 21 Mei 2007, Bambang pun mengajukan gugatan cerai kepada Halimah.
Kasus perceraian ini tentu saja menyeret nama Mayangsari yang dianggap sebagai pihak ketiga alias pelakor.
Setelah sampai tahap peninjauan kembali (PK), akhirnya mereka resmi cerai pada Februari 2011.
Tak lama kemudian, 11 Juli 2011, Bambang mengumumkan telah menikahi Mayangsari.
Bercerai dengan Halimah
Ya Bambang Trihatmodjo dan Halimah Agustina Kamil sudah bercerai sejak 9 tahun yang lalu.
Saat itu, Bambang Trihatmodjo dan Halimah Agustina Kamil bercerai lantaran hadirnya orang ketiga, yakni Mayangsari.
Perceraian ini bahkan hingga dipersidangkan di Mahkamah Agung dan dikabulkan MA RI pada 23 Desember 2010.
MA mengabulkan Peninjauan Kembali (PK) yang diajukan Bambang setelah permohonan cerainya ditolak di Pengadilan Tinggi Agama.
Hal ini diungkapkan oleh Yusran Sitanggang, juru bicara Pengadilan Agama Jakarta Pusat.
"Pak Bambang mengajukan Peninjauan Kembali (PK) pada 1 Desember 2010 dengan nomor 67/PK/AG/2010. Kemudian langsung diputus 23 Desember 2010," jelas Yusran Sitanggang, saat ditemui di kantornya di jalan Awaludin, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (16/2)
Namun, suami siri Mayangsari ini harus mengucapkan ikrar talak terlebih dahulu di depan majelis hakim Pengadilan Agama Jakarta Pusat.
Tak hanya mengabulkan permohonan talak tersebut, bapak empat anak ini juga harus memenuhi sejumlah putusan dari MA.
Salah satunya adalah membayar nafkah jasmani terhadap Halimah sebesar Rp 1,5 miliar.
Penjelasan tersebut disampaikan Yusran Sitanggang, juru bicara Pengadilan Agama Jakarta Pusat seperti dikutip dari Grid.ID.
Berikut petikan putusan MA yang salinannya sudah diterima di PA Jakarta Pusat.
1. Mengabulkan permohonan pemohon,
2. Memberi ijin pada pemohon (BT) untuk menjatuhkan talak satu terhadap termohon (Halimah) didepan PA Jakarta Pusat.
3. Menghukum pemohon untuk membayar kepada termohon (mut'ah) sebesar Rp 900.000.000, nafkah, maskan (tempat tinggal) dan kiswa (pakaian) Rp 600.000.000.
• GEGER! Beredar Video Syur Mirip Gisel, Mantan Gading, Reaksi Kekasih Pebasket Wijin, Tiru Bebby Fey?
( Pos-Kupang.com / Maria Anitoda)