Pasutri Hendak Petik Jamur, Dengar Suara Bayi dari Balik Lempengan Beton, Begini Nasibnya
POS-KUPANG.COM, JINAN - Pasutri Hendak Petik Jamur, Dengar Suara Bayi dari Balik Lempengan Beton, Begini Nasibnya
Kejadian itu terjadi 21 Agustus tepatnya di lereng bukit terpencil di Jinan, Provinsi Shandong.
Polisi di timur China menyatakan, tengah memburu orangtua dari bayi yang ditemukan dikubur hidup-hidup di lempeng beton.
Jinan Times via SCMP Minggu (20/10/2019), pasangan itu tengah memetik jamur ketika mendengar tangisan dari tempat yang jadi kawasan terpencil.
Awalnya, mereka mengira suara itu adalah hewan yang terperangkap.
Namun setelah didekati dan membersihkan gundukan tanah, tangisan itu datang dari lubang yang tertutup lempengan beton.
Mereka kemudian yakin bahwa suara itu adalah manusia.
Namun karena takut disangka berbuat kejahatan, pasangan itu menelepon polisi dan warga desa.
Namun sebelum penegak hukum datang, tangisan si bayi yang dikubur hidup-hidup itu berhenti. Membuat warga desa sepakat menyelamatkannya.
Tim medis pun dipanggil dan segera membawa bayi yang baru lahir itu ke rumah sakit. Dokter menyatakan kemungkinan dia dikubur selama dua jam.
Dokter Zhou Shanghong, seorang dokter lokal mengatakan saat dia diselamatkan, bayi itu berhenti menangis dan pernapasannya mulai pendek.
Untungnya setelah dilakukan pemeriksaan medis, dia tidak menderita kondisi serius kecuali untuk penyakit kuning dan kurang darah.
Berada dalam inkubator, berat bayi yang hingga kini belum diberi nama itu mengalami peningkatan dari 1,5 kilogram menjadi 4 kilogram.
Polisi menuturkan, mereka belum bisa menemukan petunjuk mengenai orangtua bayi itu.
Sebab, tidak ada kamera pengawas maupun saksi yang melihatnya dikubur hidup-hidup.
Dokter Zhou Shanghong menjelaskan, dia berniat untuk merawat bayi itu jika tidak ada yang mengklaimnya. Sebab, dia selalu dipanggil untuk merawatnya.
"Saya bagaikan setengah ibunya. Keluarga saya sepakat jika tidak ada yang mengambilnya, maka kami akan mengadopsinya," tuturnya.
Dua Hari Dikubur Hidup-hidup, Bayi Baru Lahir Ini Kondisinya Kritis
Seorang bayi perempuan yang baru lahir di India berada dalam kondisi kritis dan berjuang untuk hidupnya setelah dikubur hidup-hidup selama dua hari.
Dokter anak Ravi Khanna menyatakan, bayi itu menderita septicaemia atau sepsis (kondisi perdagangan di tubuh karena infeksi), dan trombositnya sangat rendah.
"Ada kemungkinan dia akan bertahan hidup. Tetapi kami baru bisa mengetahuinya setelah 5-7 hari," ujar Dr Khanna dikutip BBC Selasa (15/10/2019).
Polisi menyatakan, mereka sudah mendaftarkan kasus kriminal "sosok misterius" seraya memulai operasi untuk mencari orangtua si bayi perempuan.
Penegak hukum menegaskan, mereka mempertimbangkan berbagai motif. Termasuk rasio gender India yang dianggap salah satu terburuk di dunia.
Perempuan sering mendapat diskriminasi sosial, dengan gadis kerap dipandang sebagai beban, terutama di masyarakat miskin.
Polisi senior di Distrik Bareilly Abhinandan Singh, tempat bayi baru lahir itu ditemukan, berkata dia mencurigai orangtua si bayi juga terlibat.
"Sebabnya meski saat ini kasusnya sudah menjadi konsumsi publik, mereka (orangtua si bayi) tidak juga datang menjemputnya," kata Singh.
Bayi itu ditemukan secara tak sengaja pada Kamis (10/10/2019) oleh warga desa yang kebetulan akan memakamkan bayi mereka yang juga baru lahir.
Dalam kepercayaan Hindu, jenazah seseorang bakal dikremasi oleh kerabatnya. Namun untuk bayi dan anak-anak, mereka dikubur.
Singh mengungkapkan, warga itu baru menggali sedalam 90 sentimeter ketika sekopnya menghantam pot tanah liat yang kemudian pecah.
"Mereka mendengar ada suara bayi menangis. Saat mereka membuka pot yang pecah itu, mereka menemukan ada bayi dikubur hidup-hidup," tutur Singh.
Si bayi segera dilarikan ke rumah sakit milik pemerintah setempat, dan segera dirujuk ke bagian perawatan intensif pasca-kelahiran.
"Saya kira dia baru berusia satu pekan ketika dibawa ke rumah sakit," terang kepala dokter anak Saurabh Anjan via sambungan telepon.
Anjan menerangkan, dia dilahirkan secara prematur saat baru berumur 30 pekan, dan berbobot 1,1 kilogram yang tergolong sangat rendah.
Selain itu, dia mengalami hipotermia dengan suhu tubuhnya hanya 35 derajat Celsius (dari suhu rata-rata bayi normal 36,5 derajat Celsius).
Kemudian dia juga menderita hypoglycaemia (level gula darah rendah) dengan tercatat di angka 35, di mana seharusnya normalnya 45.
Dr Khanna mengatakan, bayi itu kemungkinan sudah dikubur selama 3-4 hari, dan selamat karena lemak di perut hingga pipinya.
Sementara Dr Anjan memberikan prediksi dia terkubur selama 2-3 jam, dan hanya bisa bertahan selama satu jam berikutnya jika tak segera diselamatkan.
Politisi lokal Rajesh Kumar Mishra menuturkan, dia dan istrinya sudah siap mengadopsi anak itu segera setelah dia sembuh.
Bahkan, dia sudah memberikan nama Sita bagi si bayi. Diambil dari nama dewi Hindu yang dalam mitologi Ramayana, dia ditemukan Raja Janak di ladang.
"Saya berdoa bagi kesehatan dan umur panjangnya, dan saya yakin, semua orang di dunia juga tengah mendoakan keselamatannya," tukas Mishra.
Warga Kampung Wairmitak, Desa Nebe, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, Jumat (18/10/2019) malam mendadak geger.
Warga setempat, MH (35) melahirkan seorang bayi perempuan diduga hasil hubungan gelap.
Malangnya, bayi yang dilahirkan Kamis (10/10/2019) sekitar pukul 23.00 Wita di rumah, MH membekap hidung dan mulutnya hingga bayi meninggal dunia.
Ketika bayi tersebut telah meninggal dunia, MH menggali lubang di belakang rumah dan menguburkannya.
Kepala Satuan Reserse dan Kriminalitas (Reskrim) Polres Sikka, AKP Heffri Dwi Irawan, SH, SIK, membenarkan kasus tersebut.
"Kayaknya, Polsek Waigete dan Indentifikasi yang melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP)," tulis Heffri, dalam pesan WhatsApp yang diterima Pos Kupang di Maumere, Sabtu (19/10/2019) siang.
Sementara itu, keterangan yang dihimpun Pos Kupang, Sabtu (19/10/2019) siang, menyebutkan, beberapa saksi mengetahui perubahan drastis pada perilaku MH.
Hari Jumat (18/10/2019), warga Waimitak, Yohanes Neur mencium aroma busuk di sekitar rumah MH dan langsung melaporkan hal itu ke Pospol Nebe.
Aparat Pospol Nebe, Polsek Waigete dan Kanit Identtifikasi Polres Sikka, Aipda David Jeradu melakukan olah tempat kejadian.
Mereka membuka kembali kuburan baru menemukan bayi yang dikubur telah membusuk.
Jasad bayi diperiksa dokter Puskesmas Watubaing sebelum diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan secara layak.
* Kenali Mirror Syndrom, Penyebab Kematian Bayi Kembar Irish Bella dan Ammar Zoni, Waspadai Gejalanya
Bayi kembar Irish Bella (23) dan Ammar Zoni (26) meninggal dunia, dan diduga karena Mirror Syndrom.
Janin bayi kembar itu meninggal di usia 25 minggu karena Mirror Syndrom saat masih berada dalam kandungan Irish Bella.
Untuk mengeluarkan janin bayi kembar yang telah meninggal akibat Mirror Syndrom itu Irish Bella menjalani operasi caesar di Rumah Sakit Harapan Kita, Jalan S Parman, Palmerah, Jakarta Barat.
Gatot Abdurrazak, dokter spesialis obstetri dan ginekologi yang menangani Irish Bella mengatakan, janin kembar pesinetron cantik itu diduga meninggal pada Jumat (4/10/2019) pukul 08.00 WIB.
"Jantung janin bayi yang resipien (penerima darah) sudah bengkak. Seluruh tubuh bengkak dan pertumbuhan janinnya kecil. Maka harus menjalani tindakan caesar," kata Gatot Abdurrazak di Rumah Sakit Harapan Kita, Senin (7/10/2019).
Semula, Irish Bella datang ke rumah sakit pada Jumat pagi. Saat itu kondisi kehamilan Irish Bella sudah stage 4 (bahaya).
"Minggu pagi saya datang visit, detak jantung masih ada, tapi tekanan darah ibunya naik, mirror syndrom juga naik," jelas Gatot Abdurrazak.
Irish Bella kemudian dipindahkan ke ruang HCU pukul 09.00 WIB. Saat itu janin bayi kembar Irish Bella diketahui sudah memiliki detak jantung.
Penyebab Meninggal Janin Bayi Kembar Irish Bella
Janin bayi kembar tersebut sudah meninggal dalam kandunganIrish Bella sehingga harus dilakukan tindakan caesar untuk mengeluarkan janin.
"Meninggalnya akibat sebagian plasenta yang lepas atau Solusio Plasenta. Itu disebabkan preklamsi yang disebabkan mirror syndrome," ujar Gatot Abdurrazak.
"Tekanan darah naik dan membuat plasenta lepas hingga aliran darah tidak lancar ke bayi," lanjutnya.
Ia mengatakan, solusio plasenta berlangsung cepat. Sementarajanin bayi kembar Irish Bella hanya memiliki satu plasenta dan dua tali pusar.
"Bayi kembar ini adalah donor resipien twin to twin transfusion syndrome (TTTS)," ujarnya.
Mengenal Mirror Syndrom
Mengutip id.theasianparent.com, meskipun mirror syndrome termasuk kondisi yang langka, penting bagi ibu hamil mengenali gejala dan penyebabnya.
Sudah menjadi rahasia umum jika ibu hamil lebih rentan terserang beragam infeksi atau virus lantaran daya tahan tubuhnya yang menurun.
Dari sekian banyak penyakit yang perlu diwaspadai adalah mirror syndrome.
Pernah mendengar sindrom ini?
Memang, mirror syndrome ini jarang terdengar karena termasuk kondisi yang langka.
Namun ketika dialami bumil, bisa sangat serius dan berpotensi mengancam jiwa janin ataupun sang ibu.
Mirror syndrome merupakan istilah lain untuk sindrom Ballantyne atau triple edema.
Kondisi ini terjadi pada kehamilan saat janin memiliki kelebihan cairan yang tidak normal dan ibu hamil mengalami preeklamsia, suatu bentuk hipertensi atau tekanan darah tinggi.
Komplikasi kehamilan seperti sindrom cermin jelas bisa membuat stres dan dianggap menakutkan, oleh karena itulah ibu hamil perlu mengenali lebih jauh sindrom yang satu ini.
Dengan mengenali gejala, tentu bisa memberikan informasi penyedia layanan kesehatan Anda adalah langkah pertama menuju diagnosis dan perawatan yang tepat.
Gejala Mirror syndrome
Penting untuk memerhatikan gejala Mirror syndrome sesegera mungkin untuk mendapatkan perawatan yang tepat.
Terkadang gejalanya dapat tumpang tindih dengan kondisi lain, seperti preeklampsia, sehingga pemeriksaan profesional dan diagnosis sangat penting.
Gejala Mirror syndrome dapat meliputi:
* Signifikan, pembengkakan parah
* Tekanan darah tinggi
* Protein yang ditemukan dalam urin (mudah didiagnosis dengan tes urin oleh dokter)
* Kenaikan berat badan yang signifikan dan berlebihan dalam waktu singkat
* Kadang-kadang Mirror syndrome bisa diketahui lewat tes darah melalui hemodilusi (suatu kondisi di mana ada lebih banyak plasma dalam darah dan jumlah sel darah merah yang lebih rendah).
Ini terjadi karena kelebihan cairan yang menumpuk di dalam tubuh.
Penyebab mirror syndrome pada ibu hamil
Karena kelangkaannya, penyebab pasti sindrom ini masih belum tidak diketahui dengan pasti. Namun, mirror syndrome biasanya disebabkan oleh sesuatu yang disebut hidrops janin.
Hidrops janin adalah suatu kondisi di mana cairan meninggalkan aliran darah dan menumpuk di jaringan janin.
Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai hal tergantung pada jenis hidrops janin, tetapi biasanya muncul dari komplikasi yang mengganggu kemampuan alami janin untuk mengatur cairan.
Jenis-jenis komplikasi yang menyebabkan hidrops janin dapat mencakup infeksi, sindrom genetik, masalah jantung, gangguan metabolisme, dan lain-lain.
Dalam beberapa kasus, jika seorang ibu hamil dengan janin kembar, sindrom transfusi kembar-ke-kembar dapat menyebabkan hidrops janin.
Pada akhirnya, komplikasi ini dapat menyebabkan preeklampsia pada ibu sebagai bagian dari mirror syndrome selain cairan di paru-paru.
Artikel terkait: Bisakah preeklampsia pada kehamilan dicegah? Ini penjelasan dokter kandungan
Diagnosa mirror syndrome
Tidak ada tes khusus untuk mendiagnosis mirror syndrome.
Namun, hasil dari tes lain dapat membentuk diagnosis yang sesuai.
Kelebihan cairan pada janin biasanya terlihat pada USG, dan preeklamsia dapat didiagnosis oleh dokter berdasarkan tekanan darah dan / atau protein dalam urin.
Tes-tes ini, bersama dengan gejala yang dilaporkan sendiri dan tanda-tanda lain yang mungkin diamati oleh dokter, merupakan cara untuk mendiagnosis mirror syndrome.
Pengobatan
Karena sindrom cermin sangat jarang, perawatan yang diperlukan dapat bervariasi tergantung pada situasi spesifik.
Pengobatan seringkali tergantung pada penyebab hidrop janin dan keparahan preeklampsia.
Jika penyebabnya diketahui dan dapat diobati, mengobatinya dapat meringankan gejala sindrom cermin untuk ibu dan bayinya.
Dalam kasus lain, terutama jika preeklamsia serius, persalinan dapat diindikasikan dan kemudian gejala ibu akan hilang dalam hitungan hari.
Setelah bayi dilahirkan, staf unit perawatan intensif bayi baru lahir (NICU) akan menangani hidrops dan memberikan perawatan yang sesuai, tergantung pada penyebab yang mendasarinya.
Meskipun tekesan kecil dan sepel, pastikan untuk menyebutkan gejala apa pun yang mungkin Anda miliki dan kepada dokter kandungan.
Gejala-gejalanya mungkin merupakan nyeri kehamilan yang normal.
Namun, jika kondisinya ternyata memprihatinkan, lebih baik membicarakannya segera setelah Anda melihat tanda-tandanya.
Bicaralah dengan dokter tentang tanda dan gejala, dan setiap perubahan dalam gerakan dengan bayi Anda.
Perawatan prenatal secara teratur juga akan dapat membantu memantau Anda untuk tanda-tanda preeklampsia dan pemantauan janin.
Artikel ini telah tayang di https://id.theasianparent.com/mirror-syndrome dan https://wartakota.tribunnews.com/2019/10/07/dokter-rumah-sakit-menjelaskan-kronologi-meninggalnya-janin-bayi-kembar-dalam-kandungan-irish-bella
KUWAIT Heboh! Perempuan Asli Indonesia Dibakar Hidup-Hidup Oleh Suaminya, KBRI Bilang Begini
Menyedihkan, seorang perempuan asal Indonesia dibakar hidup-hidup di Kuwait.
Yang lebih memrihatinkan, pelakunya ialah suami korban.
Soal tragedi wanita Indonesia dibakar hidup-hidup di Kuwait, dijelaskan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuwait.
KBRI di Kuwait menyatakan, pelaku kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang membakar hidup-hidup seorang perempuan warga negara Indonesia (WNI) di Kuwait telah ditangkap pihak keamanan setempat.
Dubes RI di Kuwait, Tri Tharyat, mengatakan KBRI Kuwait secara intensif melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian setempat guna memastikan penegakan hukum terhadap pelaku.
"Saat ini pelaku telah diamankan oleh pihak kepolisian wilayah Jahra, Kuwait," ujar Tri Tharyat dalam keterangannya, Minggu (6/10/2019).
Ia menjelaskan, peristiwa KDRT tersebut diterima pihaknya pada 2 Oktober 2019.
Saat itu pihaknya mendapat laporan dari Rumah Sakit yang menyebut ada perempuan WNI yang menglami luka bakar serius akibat KDRT yang dilakukan suaminya yang berstatus allien citizen (Bedoon).
Berdasar hasil investigasi kepolisian, WNI berinisial ES tersebut dibakar pelaku berinisial DA yang saat itu dalam pengaruh obat-obatan terlarang.
Pada 3 Oktober 2019, Duta Besar Tri Tharyat bersama Tim Perlindungan KBRI Kuwait segera menemui ES untuk memastikan kondisinya.
"Saat ditemui, ES dalam kondisi stabil dan mengalami diseminasi luka bakar 30 persen dengan grade 2," jelas Tri Tharyat.
Selain terus melakukan pemantauan kondisi korban, KBRI juga telah melakukan komunikasi dengan pihak keluarga korban dan terus menyampaikan perkembangan terbaru kondisi ES.
"Kami sangat prihatin dengan kejadian ini dan akan terus mendampingi ES selama menjalani perawatan di rumah sakit dan akan memastikan pemenuhan hak-hak ES sesuai hukum setempat," kata Dubes.
Dilansir dari media setempat, sebelum mengalami insiden pembakaran oleh suaminya, perempuan WNI tersebut sempat terlibat adu mulut dengan sang suami.
Belum diketahui apa masalah yang memicu pertengkaran keduanya.
Suaminya dilaporkan mendadak kalap dan mengambil bahan bakar minyak kemudian menyiramkan ke tubuh istrinya.
Pelaku lantas menyalakan korek dan melemparnya ke tubuh sang istri.
Api pun langsung membakar tubuh perempuan tersebut.
Seketika, sang suami yang melihat kobaran api langsung mengambil selimut untuk mencoba memadamkan api, serta membawa korban ke rumah sakit.
Luka Bakar 30 Persen
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuwait menyatakan, pelaku kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang membakar hidup-hidup seorang perempuan warga negara Indonesia (WNI) di Kuwait telah ditangkap pihak keamanan setempat.
Dubes RI di Kuwait, Tri Tharyat, mengatakan KBRI Kuwait secara intensif melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian setempat guna memastikan penegakan hukum terhadap pelaku.
"Saat ini pelaku telah diamankan oleh pihak kepolisian wilayah Jahra, Kuwait," ujar Tri Tharyat di keterangannya, Minggu (6/10/2019).
Ia menjelaskan, peristiwa KDRT tersebut diterima pihaknya pada 2 Oktober 2019.
Saat itu pihaknya mendapat laporan dari Rumah Sakit yang menyebut ada perempuan WNI yang menglami luka bakar serius akibat KDRT yang dilakukan suaminya yang berstatus allien citizen (Bedoon).
Berdasar hasil investigasi kepolisian, WNI berinisial ES tersebut dibakar pelaku berinisial DA yang saat itu dalam pengaruh obat-obatan terlarang.
Pada 3 Oktober 2019, Duta Besar Tri Tharyat bersama Tim Perlindungan KBRI Kuwait segera menemui ES untuk memastikan kondisinya.
"Saat ditemui, ES dalam kondisi stabil dan mengalami diseminasi luka bakar 30 persen dengan grade 2," jelas Tri Tharyat.
Selain terus melakukan pemantauan kondisi korban, KBRI juga telah melakukan komunikasi dengan pihak keluarga korban dan terus menyampaikan perkembangan terbaru kondisi ES.
"Kami sangat prihatin dengan kejadian ini dan akan terus mendampingi ES selama menjalani perawatan di rumah sakit dan akan memastikan pemenuhan hak-hak ES sesuai hukum setempat," kata Dubes.
Dilansir dari media setempat, sebelum mengalami insiden pembakaran oleh suaminya, perempuan WNI tersebut sempat terlibat adu mulut dengan sang suami.
Belum diketahui apa masalah yang memicu pertengkaran keduanya.
Suaminya dilaporkan mendadak kalap dan mengambil bahan bakar minyak kemudian menyiramkan ke tubuh istrinya.
Pelaku lantas menyalakan korek dan melemparnya ke tubuh sang istri.
Api pun langsung membakar tubuh perempuan tersebut.
Seketika, sang suami yang melihat kobaran api langsung mengambil selimut untuk mencoba memadamkan api, serta membawa korban ke rumah sakit.