Lomba Pacuan Kuda rebut piala Dekan Fapet Undana, ini jumlah klas yang dilombakan hari pertama
POS KUPANG.COM I BABAU - Sebanyak 102 ekor kuda dari beberapa kabupaten di NTT bertarung memperebutkan Piala Dekan Fakultas Peternakan (Fapet) Undana.
Kegiatan dalam rangka rangka HUT Fapet ke 56 ini diagendakan pelaksanaan tanggal 3-6 Oktober 2019 dibuka Dekan Fapet Undana, Dr. Arnold Manu ini mendapat sambutan hangat dari warga pencinta pacuan kuda.
• BPPT Gandeng Mitsubishi Motors, Kyudenko dan PLN Studi Kendaraan Bertenaga Listrik di Sumba
Pada hari pertama perlombaan, mempertandingkan 12 kelas dengan tiap kelas ada loma joki yang saling uji ketangkasan di arena.
Dekan Fapet Undana, Arnold Manu saat membuka kegiatan pacuan kuda di Arena Pacuan Kuda Babau, Kecamatan Kupang Timur, Kamis (3/10/2019) mengapresiasi positif terhadap antusias pencinta kuda mengikutsertakan lomba ini.
Arnold Manu mengharapkan agar pelaksanaan kegiatan ini berjalan aman, lancar dan sukses karena dilihatnya sebagai kegiatan kemanusiaan.
• Kekerasan Terhadap Anak di NTT Makin Meresahkan
Perlombaan ini merupakan tahun ketiga selain dalam rangka HUT Fapet ke 56, juga sebagai bentuk tanggung jawab Fapet dalam melestarikan kuda lokal.
"Fapet punya tanggung jawab moril dalam melestarikan populasi kuda lokal. Kenapa dipertahankan karena budaya. Dulu di kampung-kampung warga gunakan kuda lokal sebagai alat transportasi. Seiring dengan perkembangan zaman, keberadaan kuda lokal mulai terancam punah," katanya.
Dirinya menambahkan, kegiatan lomba pacuan kuda inipun untuk memotivasi peternak agar terus memelihara kuda. Ada keuntungan dari sisi ekonomi dan juga mendukung program pariwisata yang sudah dicanangkan Gubernur NTT," katanya.
Turut hadir menyaksikan lomba pacuan kuda ini, warga Kupang Timur juga alumni Fapet Undana, Ir. Esthon L Foenay, Ketua Sementara DPRD Kabupaten Kupang, Habel Mbate, Wakil Bupati Kupang, Jerry Manafe yang juga Ketua Pordasi Kabupaten Kupang, termasuk pencinta kuda dari berbagai wilayah di Kupang.
Seusai pembukaan dilanjutkan dengan perlombaan beberapa kelas. Para joki yang berusia belasan tahun itu begitu semangat memacu kuda tunggangannya sehingga membuat suasana jadi semarak. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Edi Hayong)