Kopdit Benefactor Gelar Talkshow Membangun Jiwa Entrepreneurship
POS-KUPANG.COM|KUPANG -- Berkoperasi merupakan cara atau bentuk membangun sikap-sikap entrepreneurship. Jika terus dikembangkan maka jiwa wirausaha akan terus tumbuh dan membawa dampak ekonomis bagi masyarakat.
Demikian benang merah pikiran saat talkshow yang digelar oleh manajemen Koperasi Kredit (Kopdit) Benefactor di Aula Gereja Santo Fransiskus dari Asisi Kolhua, Kupang, Minggu (29/9/2019).
Talkshow dengan moderator Emiliana Ceunfin, S.Sos, M.Pd, itu bertema, Memicu Inspirasi Memacu Koperasi, digelar dalam rangka memeriahkan Pesta Pelindung Paroki Santo Fransiskus dari Asisi, tanggal 4 Oktober 2019 mendatang.
Tampil tiga orang pembicara, yakni Dr. Anton Bele, Drs. Bene Labre, M.Si dan Drs. Willem Openg. Hadir, Pastor Paroki Simon Tamelab, Pr; Pastor Rekan Longginus Bone, Pr; Ketua Pelaksana Dewan Pastoral Paroki (DPP), Adrianus Ceme; Wakil Ketua DPP, Centis Medi, Ketua WKRI setempat, Yudith Bele dan umat setempat.
Pastor Paroki Simon Tamelab ketika membuka talkshow itu menyampaikan terima kasih kepada umat yang hadir karena bakal mendapat ilmu secara cuma-cuma dari narasumber. Namun, satu hal penting yang ingin didiskusikan adalah bagaimana mengembangkan koperasi itu ke depan.
Yang dibutuhkan kata dia, adalah tak hanya terlibat menjadi anggota, meminjam dan mengembalikan, namun merawatnya sehingga kopdit ini terus tumbuh dari waktu ke waktu.
Sementara tiga orang narasumber memaparkan banyak hal. Anton Bele mengetengahkan bahwa umat perlu meniru spirit yang dilakukan oleh pelindung gereja itu, Santo Fransiskus dari Asisi, anak seorang bangsawan yang kaya raya.
Di masanya, ia rela meninggalkan/menjual harta orangtuanya itu untuk menolong orang-orang kecil. Berkoperasi itu kata mantan anggota DPR NTT ini, yakni pengabdian diri untuk membangun masa depan.
Sedangkan Bene Labre mengetengahkan bagaimana upaya untuk terus mendorong serta mengembangkan koperasi itu dari banyak aspek, seperti manajemen yang sehat serta pertumbuhan profit yang besar pula.
Semuanya kata dia, diawali dengan spirit untuk selalu maju. Selalu berpikir positif dan tak pernah mundur ketika mengalami persoalan.
Ia juga mengatakan bahwa saat ini banyak pihak yang bertameng operasi, namun melakukan praktik-praktik yang tak bertanggung jawab. Karena sikap-sikap ini banyak pihak yang tak percaya lagi pada koperasi.
"Kopersi Benefactur sudah berbadan hukum. Jadi, koperasi ini sah sesuai ketentuan. Mari kita bergabung," katanya.
Sedangkan Willem Openg memberi banyak tips agar koperasi ini terus maju. Satu di antaranya, yakni mendorong semua Ketua Kelompok Umat Basis (KUB) mendiskusikan dengan umat setempat.
"Saya sungguh yakin anggota koperasi ini akan semakin banyak," katanya.
Sedangkan Ketua Kopdit Benefactur, Yoseph Role mengajak umat untuk menjadi anggota serta memajukannya. Sebab di sana umat menabung, meminjam dan mengembalikan untuk digunakan oleh anggota.
• KABAR BURUK! Iis Dahlia Kehilangan Uang Rp 225 Juta di Kamar Hotel London,Dipersulit Polisi Inggris
• Veronica Tan Masih Tinggal di Rumah Mewah Minimalis Peninggalan BTP,Pajang Foto yang Ingatkan Ahok?
Melalui wadah koperasi ini umat saling membantu sesuai hakekatnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Paul K. Burinl)