6 Fakta Baru Pembunuhan Gadis 16 Tahun di Tegal Jenazah Diisi Dalam Karung, 5 Pelaku Tak Menyesal
POS-KUPANG.COM - Fakta baru pembunuhan gadis remaja yang ditemukan tinggal tulang belulang dalam karung di rumah kosong, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah mulai terkuak.
Berikut fakta-fakta terbaru kasus pembunuhan N (16), gadis remaja yang mayatnya ditemukan tinggal tulang di sebuah rumah kosong.
Polres Tegal akhirnya berhasil mengungkap motif kasus pembuhuhan N yang jasadnya ditemukan tinggal tulang di dalam karung yang ditemukan warga di rumah kosong di Desa Cerih, Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Jumat (9/8/2019) lalu.
Polisi berhasil mengamankan lima orang pelaku yakni Abdul Malik (AM), Muhamad Proi (MP), Saiful Anwar (SA), NL dan AL gadis di bawah umur yang tak lain teman korban.
• Dihantui Kuntilanak Menyerupai Korban, 5 Tersangka Pembunuh Gadis dalam Karung Ketakutan, Kronologi
Kepada polisi, kelima pelaku mengaku tega menghabisi teman mereka sendiri karena marah korban melontarkan kata-kata kasar.
Saat menghabisi nyawa korban, kelima pelaku ini memiliki peran masing-masing.
Berikut fakta terbaru jasad remaja yang ditemukan tinggal tulang:
1. Kronologi pembunuhan
Ilustrasi garis polisi.(THINKSTOCK)
Kapolres Tegal AKBP Dwi Agus Prianto mengatakan, para pelaku mengaku tega menghabisi nyawa teman mereka sendiri karena marah korban melontarkan kata-kata kasar saat itu.
“Ada dugaan juga pelaku marah dengan korban, karena ucapan dan perilaku korban terhadap para tersangka,” katanya, Kamis (15/8/2019).
Setelah polisi melakukan penangkapan dan interogasi, diketahui kelima pelaku dalam menghabisi korban memiliki peran yang berbeda.
Awalnya, AM yang memiliki hubungan asmara dengan korban, melakukan hubungan badan disaksikan keempat teman lainnya yang saat itu dipengaruhi minuman keras.
Usai berhubungan badan, AM kemudian langsung mencekik leher korban. AM dibantu teman-teman lainnya.
• Pembunuhan Gadis lalu Dibungkus Dalam Karung, Pelakunya Umur Belasan Tahun Teman Dekat Korban
“AM berperan mengeksekusi dengan mencekik, dibantu MS memegang tangan dan pundak korban. Sedangkan SA memegang kaki dan tangan dibantu dua pelaku perempuan,” ujarnya.