Terungkap Motivasi Ahok BTP masuk PDIP, ternyata ada Rencana Besar dibaliknya
POS-KUPANG. COM - Terungkap motivasi Ahok BTP masuk PDIP, ternyata ada rencana besar dibaliknya
Tidak main-main. Ahok BTP mau bergabung dengan partai besar PDIP teryata karena alasan ini.
Alasannya itu demi mewujudkan rencana besarnya yang luar biasa terhadap Negara Indonesia.
Apa seenarnya rencana besar Ahok itu?
Ahok BTP mengubgkapkannya dalam kunjungannya ke Kupang NTT, Rabu (14/8/2019).
Selama berkunjung ke Kupang, Nusa Tenggara Timur ( NTT ) mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok BTP membuat 9 pengakuan mengejutkan.
Sejumlah pengakuan mengejutkan Basuki Tjahaja Purnama atau yang biasa disapa Ahok BTP ini disampaikan saat bertemu dengan simpatisan DPD PDIP NTT dan kepada wartawan.
Apa sajakah deretan pengakuan mengejutkan Basuki Tjahaja PurnamaAhok BTP yang merpakan suami dari Puput Nastiti Devi, mantan Ajudan Pribadi Veronica Tan?
Yuk simak sejumlah pengakuan AhokBTP:
1. Tidak Malu Disapa Ahok
Sebagai tokoh publik, Basuki Tjahaja Purnama mengaku tidak malu disapa Ahok atau Ahok BTP
Pengakuan suami Nastiti Devi itu disampaikan saat Ahok menjawab pertanyaan saat dialog dengan tokoh agama.
Sebelumnya, mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok berkunjung ke Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur ( NTT), Selasa (13/8/2019) siang.
Saat tiba di Kupang, Ahok menghadiri sejumlah kegiatan. Satu di antaranya, berdialog dengan sejumlah tokoh agama, tokoh pemuda, dan akademisi di Hotel Naka.
Ketika berdialog, Ahok ditanyai soal sebutan namanya setelah keluar dari penjara Mako Brimob.
"Sebenarnya orang panggil saya Ahoksaya tidak marah dan tidak malu dipanggil Ahok. Biasa-biasa saja itu,"ungkap Ahok yang disambut tawa peserta yang hadir.
2. Nama Asli Saat Lahir
Ahok pun mengaku, kalau namanya itu merupakan pemberian sang ayah.
"Sebenarnya, asli dalam akta lahir nama saya itu Banhok, karena orang tua saya nikah mereka tidak membuat akta nikah," ujar Ahok.
Nama Ahok, sebut dia, berarti hoki dan terus belajar untuk menjadi orang sukses.
• Rocky Gerung usul Anies Baswedan Jadi Capres , Ahok Wakil Capres, Irma Chaniago Interupsi
• Puput Nastiti, Istri Ahok Hamil Anak Pertama, Potret Baby Showernya beredar di Media Sosial
Begitu pun, lanjut Ahok, ketika orang tuanya memberi nama versi Indonesia Basuki Tjahaja Purnama, yang artinya menjadi terang dengan sempurna, di tengah dunia yang gelap.
Dengan pemberian nama itu, orang tua Ahok, ingin dirinya menjadi orang yang berhasil, sukses, makmur, dan bercahaya secara sempurna.
"Dengan adanya BTP, seolah-olah saya tidak mau ada lagi dipanggil Ahok. Ya saya lahir dengan nama Ahok ya Ahoklah. Ahok itu kepanjangan dari Harapan Orang Kampung," tuturnya.
2. Ungkap Sifat Sang IstriPuput Nastiti Devi
Mantan Gubernur DKI Jakarta yang juga politisi PDI-P Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, tiba di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur ( NTT), Selasa (13/8/2019) siang.
Kedatangan Ahok di NTT tanpa didampingi sang istri, Puput Nastiti Devi.
Ahok yang merupakan mantan suami Veronica Tan itu hanya ditemani sejumlah stafnya.
Saat tiba di Bandara El Tari Kupang, Ahok sempat beristirahat beberapa saat di ruangan VVIP bersama beberapa fungsionaris PDIP NTT.
Ahok pun mengaku kalau istrinya saat ini sedang berada di Jakarta.
Dari penjelasan Ahok, terlihat bagaimana sifat dari sang istri Puput Nastiti Devi yang sangat perduli dengan ibunya.
"Enggak ikut, dia lagi jaga ibu saya di rumah di Jakarta," ucap Ahok singkat, saat diwawancarai Kompas.com, Selasa.
4. Tidak Jadi Menteri Jokowi
Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, mengaku, belum mendapat informasi apapun tentang nama-nama calon menteri di Kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin.
Nama Ahok sempat diisukan masuk dalam daftar calon menteri.
Untuk penentuan calon menteri, Ahokmenyebut, hal itu merupakan hak prerogatif presiden.
"Tidak ada perjanjian untuk saya menjadi menteri," ungkap Ahok, ketika diwawancarai Kompas.com, di Hotel Naka, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (13/8/2019) sore.
Menurut Ahok, dirinya hanya fokus berkunjung ke daerah-daerah, bersama pengurus PDI Perjuangan.
"Tugas saya, hanya berkunjung ke daerah, bersama-sama teman dari partai (PDIP Perjuangan)," ujar Ahok.
5. Sudah Kontrak Talkshow
Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahokmengaku akan mengisi acara talkshow di sebuah stasiun televisi swasta, yakni Metro TV.
Informasi itu disampaikan Ahok saat berdialog dengan sejumlah tokoh agama, pemuda, dan akademisi di Hotel Naka, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (13/8/2019).
Ahok menyebut, setelah dirinya keluar dari Rutan Mako Brimob Depok, dirinya langsung menandatangani kontrak kerja dengan stasiun TV swasta yakni Metro TV.
"Setelah keluar dari tahanan, rencananya mau isi acara show di Metro TV setiap Kamis malam. Kita sudah kontrak, tapi masih ditunda," ujar Ahok.
Ahok akan hadir dalam talkshow di stasiun Metro TV yang diberi judul "BTP Menjawab"
"Saya tidak tahu, apakah ada hubungan dengan politik sehingga acaranya ditunda," katanya.
Satu segmen dalam acara itu lanjut Ahok, yakni dirinya akan melakukan stand up komedi.
6. Tak Mau Jadi Gubernur NTT
Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ( BTP) atau Ahok tampak tersenyum saat mendengar usul dari salah seorang peserta dalam talk show yang bertajuk Ba'omong deng Ahok.
Talk Show tersebut dilaksanakan di halaman Kantor DPD PDIP NTT, di Jl. Bumi Dua Kelurahan Oesapa Selatan, Kota Kupang, Selasa (13/8/2019) sore.
Talkshow tersebut dipandu oleh Ansi Lema, anggota DPR RI terpilih dari PDPIP.
Usai Ahok menyampaikan beberapa pandangannya tentang pemimpin dan politisi, Ansi Lema memberi kesempatan kepada simpatisan dan warga, untuk bertanya.
Bukanya mengajukan pertanyaan, salah seorang peserta malah mengusulkan Ahok, kelak mencalonkan diri sebagai Gubernur NTT pada Pilkada nanti.
Usulan itu sontak membuat simpatisan dan warga yang memadati halaman Kantor riuh dan bertepuk tangan.
Ansi lalu memberikan kesempatan kepada penanya lain namun Ahoknampaknya tak sabar menanggapi usulan tersebut.
Ahok meminta Ansi agar dirinya langsung menanggapi usulan tersebut.
Sembari tersenyum lebar Ahok pun mengatakan, bahwa dirinya tidak mungkin menjadi Gubernur NTT.
Ahok juga menyebut dirinya tidak mengetahui banyak soal NTT.
"Itu tidak mungkin, biarlah ada Ahok-ahok yang lain di sini. Kalau ada yang bagus mau memperjuangkan kepentingan rakyat yah kita dorong dia untuk menjadi pemimpin," ungkap Ahok.
7. Jadi Guru Sekolah Poitik Seluruh Indonesia
Ia mengatakan bahwa dirinya terpanggil untuk menyelamatkan bangsa yang sedang dalam kondisi bahaya karena adanya kekuatan yang ingin mengganti dasar Negara dengan gerakan gerakan termasuk gerakan radikal yang makin masif.
Oleh karenanya, pilihan menjadi politisi melalui kendaraan partai nasionalis yang terbukti seperti PDI Perjuangan menjadi salah satu jawaban atas mimpinya untuk menyelamatkan bangsa dan Negara.
"Setelah saya masuk dalam tahanan, saya mengerti bahwa negara ini dalam kondisi bahaya. Lima tahun ini kalau partai nasionalis tidak memenangkan hati rakyat, kita bisa bahaya. Makanya saya bermimpi saya harus masuk patai yang telah terbukti nasionalis," ungkapnya.
Ia mengatakan, inspirasi tersebut ia dapat dalam "Sekolah Mako Brimob"setelah membaca 58 buku termasuk pidato bung karno yang di tulis di Ende tenntang dasar dan ideologi nasionalisme
"Dari buku tersebut saya tahu bahwa PDIP dibangun dengan dasar ideogi yang jelas dan terkuat. Jadi saya putuskan kalau mau masuk partai politik maka saya hanya punya satu pilihan yaitu PDIP," tambahnya.
8. Alasan Masuk PDIP
Ahok mengakui jikalau dalam lima tahun ia tidak masuk dan bergabung dalam partai maka ia pasti akan menyesalinya seumur hidup.
"Kalau lima tahun ini, kalau saya tidak masuk dan bergabung (ke PDIP) maka saya akan menyesal seumur hidup, dan saya tidak meminta jabatan apapun di partai politik. Saya hanya akan bantu, pak sekjen," tambahnya.
Ia mengatakan, dari Partai (PDIP), ia hanya ditugaskan untuk menjadi guru di sekolah politik di seluruh Indonesia untuk membumikan kembali semangat dan ideolagi Pancasila yang saat ini telah mendapat rongrongan hebat dari kekuatan yang menginginkan perpecahan bangsa.
"Kata Pak Sekjen, Pak Ahok menjadi guru di sekolah politik. Jadi tugas saya membagikan buku kebijakan Ahok ke seluruh Indonesia," lanjutnya.
Karena kondisi tersebut maka ia menjelaskan bahwa satu tujuannya adalah agar partai nasionalis dapat memperoleh suara signifikan dalam pemilu Indonesia sehingga mampu mencegah kelompok intoleran berkuasa.
"Tujuan saya satu saya ingin agar PDIP dapat suara diatasi 30 persen pada Pemilu mendatang," katanya.
9. Dorong Ahok-ahok Baru
Untuk konteks NTT, Ahok bahkan berpesan agar diberi peluang kepada generasi muda agar dapat memunculkan Ahok-Ahok baru dari NTT.
"Kasih kesempatan kepada mereka, siapapun dia. Ada ibu Emi juga, jadi yang penting pembuktiannya, jadi saya harapkan dan doakan," katanya seraya berpesan agar kader PDI Perjuangan tidak boleh sekalipun melupakan rakyat.
Sekretaris DPD PDIP NTT Yunus Takandewa mengatakan, Ahok tiba di Bandara El Tari Kupang pada pukul 12.40 Wita.
"Pak Ahok ke Kupang menggunakan pesawat Batik Air," ujar Yunus kepada Kompas.com, Selasa pagi.
Saat tiba di Bandara Kupang, lanjut Yunus, Ahok akan dijemput oleh fungsionaris dan kader PDI Perjuangan dengan menampilkan para penutur Natoni (Sapaan adat Suku Timor) sebagai ungkapan budaya selamat datang.
Setelah itu, pada pukul 14.00 Wita Ahok akan bertemu dan berdialog dengan para tokoh agama di Hotel Naka.
Yunus menyebut, pertemuan dengan tokoh agama di NTT, sebagai langkah memperkuat dan membumikan Pancasila sebagai ideologi paripurna yang menjadi falsafah bangsa.
"Tentunya bagi beliau (Ahok), NTTsebagai bumi Pancasila menjadi strategis posisinya agar tetap menjadi Nusa Terindah Toleransinya," ujar Yunus.
Selanjutnya, pada pukul 17.00 Wita, Ahok akan menyapa warga Kota Kupang dan berdialog secara dekat, santai dan merakyat di halaman kantor DPD PDI Perjuangan NTT.
Menurut Yunus, sebagai kader PDI Perjuangan, Ahok memahami betul Tri Sakti Bung Karno sebagai sebuah jalan kemandirian rakyat, khususnya berdikari di bidang ekonomi.
"Beliau akan berbagi konsep kemandirian ekonomi, usaha kecil menengah dan perhatian sosial melalui aplikasi teknologi kepada khalayak umum,"sebut Yunus. (*)
Rocky Gerung Misalkan Anies dan AhokCapres-Cawapres 2024
Mengutip TribunWow Politisi Partai Nasdem, Irma Suryani Chaniago sempat menginterupsi penjelasan pengamat politik Rocky Gerung.
Irma Suryani Chaniago menginterupsi penjelasan Rocky Gerung saat keduanya menjadi bintang tamu di acara 'Indonesia Lawyers Club (ILC)' dengan topik #AniesdiBully pada Selasa, (13/8/2019).
Awalnya, Rocky Gerung menilai Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan bisa berhenti di-bully atau dirundung masyarakat jika dirinya mencalonkan diri menjadi presiden bersama Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok sebagai wakilnya.
Rocky Gerung mencontohkan, Anies dan Ahok bisa menjadi Capres dan Cawapres dengan Nasdem sebagai partai pengusung.
"Misalnya tiba-tiba Nasdem secara radikal, mencalonkan Anies calon presiden 2024, Ahok adalah wakil presidennya, kita pikir berhenti itu bullying itu," ucap Rocky Gerung dikutip TribunWow.com dari unggahan channel Youtube, Indonesia Lawyers Club pada Rabu (14/8/2019).
Menurut Rocky Gerung, hal itu bisa terjadi mengingat Anies dan Ahokmerupakan penggagas
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Nasdem.
"Karena difasilitasi, kan dua-duanya LSM Nasdem kan, penggagas kan Ahokdan Anies. Ini masuk akal saja kan?," ungkapnya.
"Nah itu yang kita mau lihat sebetulnya...," sambung Rocky Gerung.
Namun, belum selesai Rocky Gerung memberikan penjelasan, Irma Chaniago lantas memotong pembicaraan pengamat politik tersebut.
Irma tampak kecewa dengan pernyataan Rocky Gerung.
Sadar penjelasannya dipotong, Rocky Gerung tampak kesal.
Ia sedikit membenturkan mikrofon ke meja.
Irma sendiri tidak terima bahwa Nasdem akan mencalonkan Anies dan Ahok pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Bahkan, Irma tak segan menyebut Rocky Gerung sebagai badut.
"Badut ini ngomong apa sih? Ini badut kok dipelihara di sini. Mana ada Nasdem mencalonkan Anies dan Ahok," kata Irma.
Rocky Gerung menjawab itu hanya sebuah perumpamaan.
"Dia enggak tahu saya bikin tot experiment di kepala," jawab Rocky Gerung.
Irma kembali membalas bahwa setiap perkataan di ILC menjadi perhatian publik Indonesia.
Sehingga, setiap bintang tamu harus hati-hati menjaga lisannya.
"ILC ini dikontrol oleh orang seluruh Indonesia, jangan lagi disebut-sebut lagi Beliau mengatakan tempat ngibul, gitu lo," tegas Irma.
Irma secara blak-blakan mengatakan dirinya malas menjadi bintang tamu jika ada Rocky Gerung.
"Jadi ILC ini terdegradasi, males jadinya kalau ada orang ini, susah. Sorry Pak Karni," protes Irma.
Saking kesalnya, Irma langsung memilih untuk fokus pada ponselnya.
Melihat protes tersebut, sejumlah hadirin yang datang justru tertawa.
Lalu, Rocky Gerung mengatakan, cara terbaik untuk menanggapi interupsi Irma tersebut dengan tepuk tangan.
"Dia sebut saya badut," balas Rocky Gerung.
"Melayani bullying itu adalah dengan tepuk tangan saja," ujar Rocky Gerung.
Padahal, Rocky Gerung sudah menegaskan dirinya hanya membuat pengandaian jika Anies dan Ahokmenjadi Capres dan Cawapres 2024.
"Karena dia berusahan larang saya buat tot experiment, bikin asumsi di kepala sebagai hipotesis untuk menguji."
"Ini bullyingnya motifnya apa? makanya saya ujikan seandainya Anies dipasangkan dengan Ahok, saya pake kata seandainya Badut enggak mungkin pakai kata seandainya, ini tadi reaksi seorang Badut," balas Rocky Gerung.
Pada ILC kali ini mengusung tema Anies Baswedan kerap menjadi sasaran Bully.
Anies Baswedan sering dibully oleh sebagian masyarakat soal polemik reklamasi hingga perkara polusi. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ahok Sebut Sudah Teken Kontrak "Talkshow" dengan Metro TV, tapi...",
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tiba di Kupang Siang Ini, Ahok Jajaki Investasi Pakan Ternak di NTT",
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tiba di Kupang Siang Ini, Ahok Jajaki Investasi Pakan Ternak di NTT",
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Disebut-sebut Bakal Jadi Menteri Jokowi, Ini Komentar Ahok",
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "3 Hari di NTT Tanpa Istri, Ahok: Dia Jaga Ibu Saya di Rumah",
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Saya Tidak Malu Dipanggil Ahok"",