Fakta Menarik Polwan Cantik Menyamar Jadi PSK, Ketemu Bos Mucikari Langsung Disuruh Layani Esek-Esek

Editor: Bebet I Hidayat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Brigadir Popy (kanan) dan Bripda Fitria (berjilbab) dua polwan yang sempat menyamar sebagai PSK di Bali.

POS-KUPANG.COM - Fakta Menarik Polwan Cantik Menyamar Jadi PSK, Ketemu Bos Mucikari Langsung Disuruh Layani Esek-Esek

Seorang Polwan atau Polisi Wanita menyamar menjadi PSK atau Pekerja Seks Komersial untuk menelusuri praktik esek-esek.

Ini yang dialami polwan dari Polres Garut, Jawa Barat, yang menyamar menjadi PSK.

Apa yang terjadi ketika sang polwan yang sedang menyamar menjadi PSK bertemu dengan pria hidung belang yang mengajaknya melakukan hubungan lebih jauh?

Malah, ada pria yang mencoba meraba-raba serta memeluk. Tetapi, dengan kepiawaian, sang polwan berhasil menghindar.

Polwan harus memiliki jiwa besar. Posisinya setara dengan polisi lain yang laki-laki, meski secara fisik berbeda. Tugas-tugas yang dilakukan pun sama beratnya.

Seperti saat melakukan penyelidikan kehidupan malam dan perdagangan perempuan. Polwan ini turun langsung, menyamar'melakoni' kehidupan gelap itu.

Kehidupan malam bagaikan dua mata koin yang sulit dipisahkan dengan narkoba dan prostitusi.

Tapi sayangnya, di beberapa tempat ada yang sampai hati memperkerjakan anak dibawah umur untuk menjadi seorang penjaja seks lelaki hidung belang.

Seperti kisah yang dituturkan seorang Polisi Wanita (Polwan) yang sengaja menyamarkan diri menjadi seorangpekerja seks komersial alias PSK.

Seperti yang dilakukan Kapolsek Wedarijaksa, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Rochana Sulistyaningrum yang terjun langsung menyamar menjadi PSK pada 2017 silam.

Sasaran pertama dalam penyamarannya yaitu lokasi di Warung Kopi Kuro-Kuro di Dukuh Rames, Desa Sukoharjo, Kecamatan Wedarijaksa.

Ustadz Yusuf Mansur Unggah Foto Wirda, Netizen Jadi Salfok, Begini Pose Cantik Anak Ustadz Ini

Ratna Sarumpaet Divonis 2 Tahun Penjara, Jauh di Bawah Tuntutan Jaksa, Atiqah Bersyukur

Natasha Wilona Terjerat Cinlok? Pengakuan Blak-Blakan Mantan Verrell yang KIni Dekat Stefan William

Ramai Kasus Ikan Asin dengan Fairuz-Hotman Paris, Ini Tabiat Asli Galih Ginanjar & Barbie Kumalasari

Akun penjual motor via facebook mengaku polwan. Hati-hati, sekarang ada juga penipu yang mengaku polwan untuk mengelabui korbannya. (ISTIMEWA)

Berikut kisah sang Kapolsek yang menyamar jadi PSK yang dilansir dari Kompas.com dan Tribunnews.com.

1. Polwan Rochana naik motor berpakain preman

Sepekan sebelum melakukan penggerebekan ke Warung Kopi Kuro-Kuro, ia bergerak sendiri menelusuri bisnis esek-esek terselubung itu.

Dengan mengendarai sepeda motor, Rochana yang berpakaian preman mulai bertanya-tanya kepada warga sekitar.

Ia mulai bercengkerama dengan orang yang ada di dalam Warung Kopi Kuro-Kuro.

2. Ningkrong di warung kopi

Bangunan yang dijadikan sebagai modus warung kopi tersebut bagian depannya digunakan untuk jualan kopi dan makanan.

Sehingga warga hanya tahu itu warung kopi. Pemiliknya cukup rapi mengelabuhi karena hanya orang tertentu yang bisa menikmati bisnis esek-eseknya tersebut.

3. Mempercantik diri

Sehari sebelum penyergapan, wanita berhijab itu kemudian memutuskan untuk menyaru supaya bisa bercengkerama dengan orang yang ada di dalam warung kopi Kuro-Kuro.

Untuk memuluskan penyamarannya itu, ia lantas mempercantik diri serta mengajak seorang anggotanya, Bripda Mira Indah Cahyani (21).

"Mira, kamu jangan pulang dulu, nanti malam ada kegiatan. Tolong kamu jangan bilang anggota lain. Sore ini saya mandi di kantor dan selanjutnya antar saya ke salon," ujar Rochana.

4. Berboncengan menuju salon

Rochana kemudian menyampaikan perihal rencana penyamaran itu kepada Mira. Dengan membonceng Mira mengendarai motor matik, mereka selanjutnya berangkat menuju salon di wilayah Pati.

Awalnya kedua polwan ini sempat canggung karena harus merubah kebiasaan dengan berdandan seksi. Namun, semua itu terpaksa dikesampingkan demi tugas mulia.

Bripda Nindya Pratiwi adalah polisi wanita (polwan) yang sehari-harinya bertugas di Polda Metro Jaya, Jakarta (Instagram)

5. Sempat risih berpakaian Minim

"Mira sempat risih karena saya suruh berganti kaus minim dan hotpant. Begitu juga saya yang memutuskan mengenakan daster dan melepas hijab. Tapi it's ok, inilah tugas yang harus kita emban," jelas Rochana.

Rambut kedua polwan ini pun didandani ala kekinian.

Bripda Mira harus mengenakan rambut palsu karena rambutnya pendek.

Saya juga minta Mira memakai topi. Kaus, hotpant serta topi itu milik anak saya.

"Kalau saya yang berdandan seperti anak muda kan lucu. saya pakai daster saja," ungkap Rochana sambil tertawa.

6. Bergerak tanpa senjata

Rampung berdandan, kedua polwan tanpa berbekal senjata api (senpi) ini bergegas menuju warung kopi Kuro-Kuro. Motor matik diparkir di depan lokasi.

Mereka kemudian masuk ke dalam untuk mengawali aksipenyamaran. Keduanya mengaku sebagai sesama kerabat dengan status janda yang membutuhkan pekerjaan.

Rochana dan Mira kemudian bergantian memelas dan merayu seorang wanita PSK yang ada di dalam warung kopi. Sampai akhirnya Woro Wiranti (34), wanita pemilik bisnis prostitusi itu keluar dari kamar menemui keduanya.

Polwan-polwan Sabhara Polresta Bandar Lampung. Mereka adalah polwan sesungguhnya yang bekerja untuk melindungi dan melayani rakyat. (Tribun Lampung/Hanif Mustafa)

7. Kaget saat ketemu bos wanita PSK

Rochana dan Mira masuk warung kopi itu sehabis magrib dan sepi. Setelah bertemu dengan seorang wanita berpakaian seksi, dan mengutarakan niat sebelumnya, wanita PSK itu pun memanggil bosnya.

"Saya kaget bukan kepalang begitu bosnya keluar. Ternyata ia biduan dangdut yang sering ketemu di panggung saat saya berjaga mengamankan. Kami pernah saling menyapa dan bertatap muka. Saat itu saya hanya berdoa semoga penyamaran lancar. Alhamdulillah ia tak mengenali saya," kata Rochana yang masuk Secaba Polwan tahun 1987 itu.

8. Langsung diterima bekerja

Setelah mengobrol selama beberapa jam sembari menikmati secangkir kopi, bos warung kopi Kuro-Kuro selaku mucikari akhirnya memberikan kode lampu hijau.

AKP Rochana dan Bripda Mira pun diterima bekerja dengan syarat harus senantiasa berpenampilan aduhai yang mengundang syahwat lelaki.

Mereka berdua diharuskan berangkat bekerja mulai pagi pukul 09.00 WIB.

"Besok langsung kerja aja layani tamu berkaraoke. Jika tamu minta esek-esek layani saja. Ada satu room karaoke dan dua kamar. Oh iya kamu jangan pakai daster lagi. Kalau siang banyak bos-bos berkumpul di sini. Ada bos ketela, bos ikan, dan bos tepung. Kalau habis magrib sudah sepi," kata Rochana menirukan ucapan bos PSK itu.

9. Tarif sesuai usia dan fisik

Warung kopi Kuro-Kuro tersebut sudah beroperasi 4 bulan. Untuk sekali berkencan dengan PSK tarifnya mulai Rp 200 ribu hingga Rp 400 ribu, tinggal menyesuaikan usia dan fisik.

"Meski sudah berumur saya diperbolehkan bekerja dengan tarif Rp 50 ribu sekali kencan. Katanya saya khusus untuk brondong, karena brondong itu tak berduit. Kalau Mira tarifnya Rp 350 ribu, dengan alasan karena muda dan bodinya masih bagus. Itu bosnya yang bilang," kisah Rochana.

10. Dikira orang gila

Setelah sepakat dengan bos PSK, Rochana dan Mira langsung pulang ke Mapolsek Wedarijaksa. Penyamaran mereka rupanya berjalan mulus. Petugas piket Mapolsek Wedarijaksa saat itu bahkan sempat tak mengenali Rochana.

Anggotanya yang berjaga malam itu sempat mengusir Rochana yang hendak masuk ke kantor lantaran dikira orang gila yang berkeliaran. "Hai kamu jangan masuk! Pergi atau kusiram kamu!" kata Rochana menirukan hardikan anak buahnya kala itu.

"Enak saja mau nyiram, saya ini Kapolsek kamu," ujar Rochana.

Kata Rochana, saat itu juga anggotanya kaget dan tak percaya. Mereka pun tertawa semua sendiri.

Polwan sniper (Facebook)

11. Lakukan penggerebekan

Keesokan harinya, yakni sekitar pukul 15.30 WIB, Rochana bersama tim gabungan dari Polsek Wedarijaksa menggerebek warung kopi Kuro-Kuro.

Dalam penggerebkan, polisi mengamankan 3 PSK, 4 pria hidung belang, dan satu pasangan mesum yang terkunci rapat di kamar.

Selain itu turut mengamankan seorang mucikari atau pemilik warung kopi Kuro-Kuro atas nama biduan Woro Wiranti (34).

12. Langsung cari brondong

"Mana Brondongnya, katanya saya mau dikasih brondong?" tanya Rochana pada mucikari dan si pemilik warung kopi itu.

Pemilik warung kopi langsung kaget dan meminta maaf.

Briptu Nurmala Hilda. Salah satu polwan cantik yang populer di masyarakat. (Instagram/@ @38_lala)

Dua Polwan Polres Garut Nyamar di Bali

Sebelumnya Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Satreskrim Polres Garut membongkar aksi Human Trafficking di kawasan Sanur Denpasar Selatan.

Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna mengatakan, pihaknya menugaskan dua anggotanya dari polwan untuk melakukanpenyamaran sebagai WTS.

Begitu dipastikan ada praktik perdagangan orang dan prostitusi, petugas langsung masuk melakukan penyergapan. "Jadi enggak lama menyamarnya, paling 1 jam lebih," kata Budi.

Pemilik Bungalow 505 di kawasan lokalisasi diamankan. Penggrebekan dilakukan sesuai laporan orangtua yang anaknya dijadikan budak seks pria hidung belang.

Dua Polwan cantik dari Satreskrim Polres Garut menyamar sebagaipekerja seks komersial ( PSK) di salah satu tempat hiburan di Bali.

Adalah Brigadir Popy Puspasari dan Bripda Fitria Oktavia yang kemudian berhasil mengungkap jaringan sindikat perdagangan orang untuk dipekerjakan menjadi PSK itu.

Mereka berani masuk tempat hiburan tersebut dengan menyamarmenjadi PSK.

Dua penyidik di unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Garut tersebut menggunakan nama samaran Dewi untuk Brigadir Popy dan Bella untuk Bripda Fitria.

Berkat keduanya, praktik prostitusi dan perdagangan orang di tempat hiburan tersebut terungkap.

"Awalnya masuk ke sana diwawancara dulu sama karyawan di sana," kata Popy saat ditemui di Mapolres Garut, Jawa Barat, Minggu (18/3/2018).

Selama proses wawancara, Popi ditanya mengenai kesiapannya menjadi PSK di tempat hiburan tersebut.

"Setelah diwawancara dan saya menyatakan siap, kemudian disuruh istirahat di kamar," katanya.

Dia mengaku tidak terlalu lama berada di dalam tempat hiburan tersebut.

Setelah itu, dia langsung menghubungi tim Satreskrim Polres Garut pimpinan Kasatreskrim AKP Aulia Djabar yang telah berada di dekat tempat hiburan tersebut.

"Jadi enggak lama, enggak sampai disuruh melayani tamu,"ujar Popy.

Ia mengaku sempat ketakutan ketika akan menyamar menjadiPSK.

Namun, karena ada tim Satreskrim Polres Garut yang mendampingi, dirinya merasa lebih tenang.

Sebelumnya, ada informasi yang masuk ke Polres Garut yakni ada dua perempuan yang ditawari bekerja di Bali.

Awalnya kerjaan itu hanya sebagai pegawai kafe atau bar. Ternyata, pekerjaan yang dilakukan oleh si perempuan ini setelah di Bali, tidak sesuai dengan tawaran dari penyalurnya.

Foto Polwan Cantik yang Jaga Keamanan di TPS Ini Jadi Viral, Akun Istagramnya Diserbu Followers (Instagram/kolase)

Pendek kata, malah bekerja di Bungalow 505 yaitu tempat prostitusi. Si perempuan yang jadi korban perdagangan atau human trafficking ini sudah meminta pulang. Tapi ditahan-tahan oleh si pemilik.

Korban meminta pulang karena tidak sesuai dengna pekerjaannya. Tapi tak kunjung diberi pulang, akhirnya melapor ke orangtuanya.

Orangtuanya kemudian melaporkan kejadian itu ke Polres Garut. Tak lama, si mucikari atau penyalur perempuan dijadikan bisnis Pekerja seks komersial (PSK) itu ditangkap oleh petugas Polres Garut.

Setelah itu mucikarinya ditangkap setelah berkoordinasi dengan anggota dari Polres Denpasar.

"Bahwa dalam praktik pengungkapan itu memang Polres Garut menggunakan dua orang Polwan sebagai pancingannya. Seorang pemilik Bungalow bernama Imam dan anak buahnya ditangkap," ujar Kapolresta Denpasar Kombespol Hadi Purnomo.

Sejarah kelahiran polwan

Menelusuri sejarah kelahiran polisi wanita (polwan) di Indonesia, sangat menarik.

Melansir wikipedia dalam Tempo September 2013, kelahiran polwan Indonesia tak jauh berbeda dengan proses kelahiran polisi wanita di negara lain, yang bertugas dalam penanganan dan penyidikan terhadap kasus kejahatan yang melibatkan kaum wanita baik korban maupun pelaku kejahatan.

Polwan Adelia Eka Nirwana menjadi pembicaraan di media sosial. Foto saat Adelia mengenakan seragam SMP. ()
Di Indonesia, polwan lahir pada 1 September 1948.

Ini berawal dari kota Bukittinggi, Sumatera Barat, tatkala Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) menghadapi Agresi Militer Belanda II./

Saat itu terjadi pengungsian besar-besaran pria, wanita, dan anak-anak meninggalkan rumah mereka untuk menjauhi titik-titik peperangan.

Untuk mencegah terjadinya penyusupan, para pengungsi harus diperiksa oleh polisi, namun para pengungsi wanita tidak mau diperiksa apalagi digeledah secara fisik oleh polisi pria.

Untuk mengatasi masalah tersebut, Pemerintah Indonesia menunjuk SPN (Sekolah Polisi Negara) Bukittinggi untuk membuka "Pendidikan Inspektur Polisi" bagi kaum wanita. Setelah melalui seleksi terpilihlah 6 (enam) orang gadis remaja yang kesemuanya berdarah Minangkabau dan juga berasal dari Ranah Minang.

Ini Rancangan Besar Presiden Jokowi Di Taman Nasional Komodo

ZODIAK BESOK! Ramalan Zodiak Jumat 12 Juli 2019, Pisces Awas Musuh, Capricorn Gembira, Zodiak Lain?

Setelah Tinggalkan Ayu Ting Ting, Ayah Bilqis yang Anak Mantan Kapolri Ini Cari Makan di Dunia Malam

Innalillahi! Kabar Duka Datang dari Indro Warkop DKI, Pendiri Warkop Meninggal Dunia Kamis Pagi

Rizieq Shihab Belum Bisa Kembali ke Indonesia Karena Harus Bayar Denda ini

Artikel ini juga tayang di tribunjambi, jejaring POS-KUPANG.COM

Berita Terkini