Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru
POS -KUPANG.COM/KUPANG - Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT akan menjatuhkan sanksi bagi ASN Lingkup Pemprov NTT yang tidak masuk atau terlambat masuk pada 10 Juni 2019. Sanksi itu berupa pemotongan
Tambahah Penghasilan Pengawai (TPP).
Hal ini disampaikan Sekda NTT, Ir. Ben Polo Maing, Minggu (9/6/2019).
Menurut Polo Maing, sudah ada Keputusan Gubernur NTT terkait inspeksi mendadak (sidak) kehadiran PNS dan berkaitan dengan hari pertama masuk liburan Idul Fitri 1440 H.
"Ada keputusan gubernur untuk sidak kehadiran PNS awal masuk liburan. Sidak itu akan ada sanksi pemotongan TPP," kata Polo Maing.
• Penjabat Sekda Manggarai : Tidak Alasan Bagi ASN Untuk Tidak Masuk Kantor
Dia menjelaskan, keputusan Gubernur NTT itu dengan No. Upx.012.1/KEP/08/2016 Tgl 29 Juni 2016 tentang Sidak kehadiran PNS Lingkup Pemprov NTT.
"Sanksi pemotongan TPP sebesar 25 persen bagi yg terlambat. Sedangkan pemotongan TPP sebesar 35 persen bagi ASN Tanpa Berita," katanya.
• Ini Alasan CEO Persija Jakarta Tunjuk Mantan Asisten Luis Milla Jadi Pelatih Macan Kemayoran
Asisten I Sekda NTT, Drs. H. Jamal Ahmad,M.M mengatakan, ASN Pemprov NTT wajib masuk usai liburan karena ada sanksi yang dikenakan jika ASN tidak masuk hari pertama masuk liburan.
Jamal mengakui, ada edaran dari Gubernur NTT ,bahwa usai libur Hari Raya Idul Fitri 1440 H, semua ASN wajib masuk ,yakni pada Senin (10/6/2019).
"Jadi semua ASN sudah tahu,jika tidak masuk pada tanggal 10 Juni 2019, maka akan ada sanksi. Sanksinya adalah pemotonga kesra," kata Jamal. (*)
• 5 Pemain Pilar Maung Bandung Persib Tak Hadiri Latihan Perdana Usai Libur Lebaran, Ini Sanksnya