Pertumbuhan Ekonomi NTT Triwulan I 2019 Capai 5.09 Persen

Penulis: Yeni Rachmawati
Editor: Kanis Jehola
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BPS NTT menggelar pertemuan Rutin Bulanan di Aula Kantor BPS NTT, Senin (6/5/2019).

Nilai Pertumbuhan Ekonomi Provinsi NTT Pada Triwulan I 2019 Capai 5.09 Persen

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Perekonomian Nusa Tenggara Timur (NTT) berdasarkan besaran Produk Domestik Bruto ( PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan I 2019 mencapai 24,83 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 16,23 triliun.

Kepala BPS NTT, Ny. Maritje Pattiwalaepia, ketika menggelar Pertemuan Rutin Bulanan di Aula Kantor BPS NTT, Senin (6/5/2019), menyampaikan tentang Pertumbuhan Ekonomi NTT triwulan I 2019, dimana tumbuh sebesar 5,09 persen dibandingkan dengan triwulan yang sama pada tahun 2018 (y-on-y).

Ini Alasan KPU Tolak Permintaan BPN Prabowo-Sandiaga Uno Hentikan Situng

Dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan ekonomi tertinggi dicapai oleh lapangan usaha Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 9,58 persen. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen Ekspor yang bertumbuh sebesar 19,89 persen.

Jika dibandingkan dengan triwulan IV-2018 (q-to-q), lanjutnya, maka perekonomian NTT triwulan I-2019 mengalami kontraksi sebesar -5,62 persen.

Inilah 5 Raja Terkaya di Dunia, Nomor 1 Paling Tajir, Siapa Dia?

Dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha Jasa Keuangan sebesar 2,89 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen Lembaga Non Profit Yang Melayani Rumah Tangga (PKLNPRT) sebesar 2,97 persen.

Ia mengatakan struktur Ekonomi NTT pada triwulan pertama tahun 2019 didominasi oleh lapangan usaha Pertanian, Kehutanan dan Perikanan dengan kontribusi sebesar 26,83 persen.

Sedangkan dari sisi pengeluaran masih didominasi komponen pengeluaran Rumah Tangga (PK-RT) yaitu sebesar 76,24 persen.

Ia juga memaparkan mengenai Indeks Tendensi Konsumen Triwulan I-2019 sebesar 86,63, artinya kondisiekonomi dan tingkat optimisme konsumen menurun dibandingtriwulan sebelumnya. Kondisi ini didorong oleh penurunanpendapatan rumah tangga (nilai indeks sebesar 83,44), adanyapengaruh inflasi terhadap tingkat konsumsi (nilai indeks sebesar94,55) dan penurunan volume konsumsi (nilai indeks sebesar 84,17).

"Sebagian besar provinsi di Indonesia mengalami penurunankondisi ekonomi dan optimisme konsumen. Provinsi yangmemiliki nilai ITK tertinggi adalah DI Yogyakarta (nilai indeks115,55) sedangkan provinsi yang memiliki nilai ITK terendah adalah Nusa Tenggara Timur (nilai indeks 86,63)," terangnya.

Ia menyebutkan nilai ITK NTT pada triwulan II-2019 diperkirakan sebesar 128,13,artinya kondisi ekonomi konsumen diperkirakan akan meningkat.

Tingkat optimisme konsumen diperkirakan meningkat dibandingkan triwulan I-2019 (nilai ITK sebesar 86,63). (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Yeni Rachmawati)

Berita Terkini