Pihak PLN imbau masyarakat tidak potong pohon sendiri di dekat jaringan listrik
POS-KUPANG. COM | KUPANG - Ulah masyarakat/oknum yang kurang bertanggung jawab dalam menebang pohon mengakibatkan pohon tumbang menimpa jaringan dan pemutusan aliran listrik. Perbaikannya membutuhkan waktu lama.
Hal ini terjadi di di daerah Desa Hueknutu, Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang, berjarak sekitar 75 kilometer arah timur Kota Kupang, di ruas jalan antara Desa Bokong menuju Kecamatan Amfoang Selatan, Kabupaten Kupang.
• Soal Sophia, Gusti Beribe Ingatkan Soal Sistem Peredaran dan Konsumsi
Seorang pemuda atas permintaan seorang warga menebang pohon berukuran besar yang tumbuh tidak jauh dari jaringan tegangan menengah (JTM). Pohon yang tumbang tidak bisa dikendalikan, menimpa instalasi listrik sehingga memberi efek domino merusak jaringan listrik tegangan menengah (JTM) sepanjang 22 gawang.
Efek Domino merupakan kerusakan berantai akibat dari tarikan kabel pada jaringan yang mengakibatkan kerusakan ditimbulkan cukup besar, berupa tiang yang roboh, kabel JTM putus dan kerusakan- kerusakan asesoris lainnya, seperti trafo, traves dan isolator.
• Petani Malaka Mengaku Puas Hasil Panen Jagung Berlimpah
Hal ini diungkapkan Manajer UPPK Kupang, Joko Martono, kepada POS-KUPANG.COM. Sehubungan dengan padamnya listrik di Desa Hueknutu, Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang, sejak pertengahan April 2019.
Desa ini berjarak sekitar 75 kilometer arah timur Kota Kupang, di ruas jalan antara Desa Bokong menuju Kecamatan Amfoang Selatan, Kabupaten Kupang.
Joko Martono menyesalkan perbuatan oknum warga desa itu dan berharap masyarakat seharusnya bisa ikut membantu memelihara instalasi listrik agar tidak merugikan diri sendiri dan masyarakat pada umumnya.
"Jika hendak menebang pohon yang berdekatan dengan jaringan listrik atau instalasi PLN, sebaiknya berkoordinasi dengan PLN agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dan dapat merugikan masyarakat disekitarnya ," ungkap Joko Martono.
Joko Martono menjelaskan Desa Hueknutu, berlokasi di Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang adalah desa yang masuk dalam proyek listrik perdesaan dalam program "Wujudkan Seratus Persen Desa Berlistrik di NTT."
Jaringan listrik menuju desa ini baru selesai dibangun dan listriknya baru saja menyala dalam tahun 2019.
Akibat ulah masyarakat ini, lanjut Martono, PLN dan kontraktor pelaksana mengalami kerugian, terutama kerugian pada masyarakat yang baru saja menikmati listrik.
Masyarakat akhirnya harus menunggu lagi selama masa perbaikan berlangsung.
" Petugas PLN dan kontraktor pelaksana sedang dalam proses perbaikan dan akan membutuhkan waktu cukup lama untuk memulihkan kerusakan jaringan ini," tandas Joko Martono. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Yeni Rachmawati)