190 Operator Alat Berat Ikut Ujian Kompetensi

Penulis: Petrus Piter
Editor: Rosalina Woso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wabub Sumba Barat, Marthen Ngailu Toni sedang memberikan sambutan pd acara percepatan sertifikasi kompetensi dan operator alat berat di aula setda sb, selasa (30/4/2019)

190 Operator Alat Berat Ikut Ujian Kompetensi

POS-KUPANG.COM|WAIKABUBAK--Sebanyak 190 operator alat berat utusan dari 132 perusahaan yang beroperasi di wilayah Kabupaten Sumba Barat mengikuti kegiatan percepatan dan sertifikasi operator mekanik alat berat yang diselenggarakan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sumba Barat bekerjasama dengan LPJK Kupang, NTT, Balai jasa Konstruksi Wilayah IV Surabaya, Jawa Timur dan Balai material dan peralatan konstruksi Kementerian PUPR RI.

Acara tersebut secara resmi dibuka Wakil Bupati Kabupaten Sumba Barat, Marthen Ngailu Toni, S.P di aula setda Sumba Barat, Selasa (30/4/2019).

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Marthen Ngailu Toni meminta para operator mengikuti kegiatan pelatihan dengan baik sehingga bisa lulus ujian dan mendapatkan sertifikat kompetensi.

Sertifikat kompetensi itu menunjukan operator tersebut ahli dibidangnya.

UPG 45 NTT Jamin Lulusannya Mampu Bersaing di Dunia Kerja dan Berintegritas

Ayo Cek Ramalan Zodiak Kamis 2 Mei 2019 Scorpio Waspada Obesitas Capricorn Romantis Taurus Emosian

Peringati Hari Buruh, Buruh di Sumatera Selatan Minta Revisi PP Nomor 78 Tahun 2015

Harapan ke depan dalam melaksanakan pekerjaan harus mengikuti ketentuan yang ada sehingga tidak seenaknya perusahaan mengerjakan orang sesuai kemauannya.

Sementara itu Ketua LPJK Kupang, Paulus Tanggela, ST, meminta tim penguji dalam hal memberikan sertifikat harus benar-benar berdasarkan kemampuannya seorang operator. Bila operator tersebut tidak mampu maka jangan diberikan demi menjaga kinerjanya ke depan.

Sedangkan Kepala balai material dan perlatan konstruksi kementrrian PURP RI, Z.Tolhas P.Sidabutar, dalam sambutan singkatnya mengatakan, salah satu faktor menjadi perhatian operator alat berat adalah faktor keselamatan.

Untuk apa memiliki sertifikat kompetensi, kalai besok meninggal dunia. Karena itu dalam hal bekerja harus memperhatikan dengan serius faktor keselamatannya.

Karena itu, ia mengingatkan, kegiatan itu bukan sekerda formalitas tetapi harus sungguh-sungguh diikuti para peserta. Hal itu karena tim selektif memberikan sertifikasi yang berlaku bagi oprator alat berat yang mampu mengoperasikannya. Terhadap yang belum bisa, pasti tim tidak akan memberikan sertifikat kompetensi itu. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Petrus Piter)


Berita Terkini