Ruas Jalan Negara Labuan Bajo - Ruteng Sudah Bisa Dilewati Kendaraan

Penulis: Servan Mammilianus
Editor: Ferry Ndoen
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Titik longsor di sekitar Jembatan Wae Kantor Manggarai Barat

Laporan Reporter POS--KUPANG.COM, Servatinus Mammilianus

POS--KUPANG.COM | LABUAN BAJO--Ruas jalan nasional yang menghubungkan Labuan Bajo - Ruteng, siang ini Rabu (13/3/2019) sudah bisa dilewati oleh kendaraan, setelah sebelumnya lumpuh total akibat longsor pada Hari Kamis (7/3/2019).

Walaupun begitu pekerjaan pembersihan material longsor masih berlangsung saat berita ini ditulis pukul 13.00 Wita.

Pembersihan material longsor dilakukan di satu titik yaitu di Wae Kantor, Desa Tondong Belang, Kecamatan Mbeliling, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar).

"Kendaraan sudah bisa melintas kalau diberi kesempatan karena pekerjaan penggusuran material longsor masih berlangsung. Tadi sudah ada kendaraan yang lewat. Hari ini pembersihan material longsor bisa selesai dan kendaraan sudah bisa lewat," kata Kepala Desa Tondong Belang Fransiskus Severius Fedi, kepada POS--KUPANG.COM, Rabu siang.

BREAKING NEWS: Siswa SMP di Ende Dibacok Warga Jalan Durian di Kios

Sebelumnya diberitakan, hari ini Rabu (13/3/2019), pekerjaan penggusuran material longsor di ruas jalan negara Labuan Bajo - Ruteng dilanjutkan.

Penggusuran fokus pada satu titik yaitu di Wae Kantor, Desa Tondong Belang, Kecamatan Mbeliling, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar).

Diperkirakan penggusuran akan selesai pada hari ini sehingga arus transportasi akan berjalan normal kembali.

Kepala Desa Tondong Belang Fransiskus Severius Fedi, kepada POS--KUPANG.COM menyampaikan bahwa selain rumah yang tertimbun material longsor dan diseret material, ada juga yang rusak berat akibat seisi rumah dipenuhi bebatuan dan tanah longsor.

"Untuk di Desa Tondong Belang ada 6 anak kampung yang paling parah akibat longsor. Seperti di Culu ada 4 rumah. Selain rusak berat ada juga 3 unit rumah yang rusak ringan. Selain itu banyak juga rumah yang tidak lagi layak huni karena ada permukaan tanah yang terbelah di sekitarnya," kata Fransiskus.

Salah satu kampung yang saat ini aksesnya masih sulit kata dia adalah Kampung Nobo.

"Kami belum bisa melihat langsung kondisi di Kampung Nobo karena akses masuknya masih sangat susah. Di sana ada dua rumah yang tertimbun. Warga di kampung itu yang mengungsi sebanyak 326 jiwa ke rumah kerabat termasuk ke Wersawe Desa Cunca Wulang," kata Fransiskus.

Selain itu juga terjadi tanah terbelah di Kampung Mbore dan di salah satu rumah warga terdapat batu berukuran besar yang terguling saat longsor.(*)

Berita Terkini