Stefanus Bria Seran: Pemerintah Mengoptimalkan Pemanfaatan Lahan
POS KUPANG.COM| BETUN---Bupati Malaka, Stefanus Bria Seran mengatakan, investasi tambak garam merupakan suatu upaya untuk mengoptimalkan lahan yang selama ini belum digarap secara baik.
Hal itu dikatakan Bupati Stef kepada wartawan POS-KUPANG.COM, Rabu (6/3/2019). Menurut Bupati Stef, lahan yang bisa digarap tidak boleh terlantar. Semuanya harus dimanfaatkan secara optimal untuk kemakmuran rakyat Malaka.
Dalam melaksanakan investasi, lanjut Bupati Stef, pemerintah dan pihak investor tetap berpedoman pada aturan perundang-undangan yang berlaku.
Jika lahan yang hendak dipakai atau dimanfaatkan itu merupakan suatu kawasan yang dilarang maka investor tidak menyentuhnya. Pemerintah wajib mengawasinya.
• Pemilik Tambak Garam di Weseben Malaka Mengaku Tidak Dirugikan dari Investasi Garam
• Rumah Heronimus di Malaka Dibedah TNI
• Ramalan Zodiak Hari Ini, Kamis 7 Maret 2019, Hampir Semua Zodiak Minati Hal-hal Spiritual
• Presiden Real Madrid Florentino Perez Panggil Zinedine Zidane untuk Menggantikan Santiago Solari
Selain itu, dalam berinvestasi selalu dilakukan studi awal serta diikuti analisis dampak lingkungan sehingga pengelolaan lingkungan memberikan dampak positif bagi lingkungan dan makluk hidup sekitarnya, termasuk manusia.
Terkait investasi yang dilakukan PT. Inti Daya Kencana (IDK), pemerintah belum perpanjangan izin sampai perusahan melengkapi semua dokumen. Pihak perusahan sudah memroses dokumen sesuai aturan yang berlaku.
Menurut Bupati Stef, dalam pengelolaan lahan investasi menganut prinsip usaha bersama. Perusahaan datang membawa teknologi dan modal, sedangkan rakyat dan pemerintah daerah menyiapkan tanahnya.
Saham masing-masing pihak ini dihitung sesuai prinsip-prinsip berusaha dan sesuai kaidah-kaidah ilmu ekonomi sehingga hasil yang diperoleh menguntungkan semua pihak.
Ketika usaha investasi itu menganut prinsip usaha bersama maka usaha yang dilakukan merupakan usaha bersama, dijaga bersama-sama supaya usaha tersebut berlangsung sepanjang masa dan memberikan manfaat secara turun temurun bagi masyarakat Kabupaten Malaka.
• Penutupan Lokalisasi, Pemkot Sudah Lakukan Sosialisasi Berulang
• Marcus/Kevin Tersingkir di All England Open 2019 Lewat Rubber Game
• Angkasa Pura I Gelar Pemilihan Duta Bandara 2019, Ini Loh Total Hadiahnya
Bupati pencetus program RPM ini mengatakan, keberadaan investasi di daerah dapat membuka lapangan kerja bagi anak-anak Malaka. Buktinya, saat ini perusahan yang melaksanakan usaha garam telah menyerap tenaga kerja lokal.
Fakta ini seharusnya menjadi peluang bagi masyarakat terutama calon tenaga kerja. "Kalau ladang garam digarap dalam skala yang besar maka akan menyerap tenaga kerja banyak dan diberikan gaji yang layak sesuai standart UMR.
Bupati Stef mengatakan, Kabupaten Malaka merupakan daerah otononi baru sehingga harus ditata, termasuk menata lahan untuk lebih berproduktif. Sebab, tanah-tanah yang sejak nenek moyang yang tidak memberikan manfaat, pemerintah mengoptimalkannya dengan teknologi.
Bupati Stef mengatakan, tidak ada seorang kepala daerah bisa membangun daerahnya hanya dikerjakan sendiri. Tetapi membutuhkan keterlibatan semua komponen.
• TRIBUN WIKI: Babi Panggang, Sampai Nasgor Babi Ada di One Tree Hill Hotel Pantura Labuan Bajo
• Marcus/Kevin Tersingkir di All England Open 2019 Lewat Rubber Game
Menurut Bupati Stef, memberikan kontrol terhadap pembangunan di Malaka harus obyektif. Tidak hanya melihat hal negatif saja tetapi juga hal yang positif harus dilihat.
"Orang-orang yang hanya melihat hal negatif dari suatu kegiatan biasanya, hatinya rusak. Omongannya merusak dimana -mana," ungkap Bupati Stef.
Mantan Kadis Kesehatan NTT ini mengajak putra-putri Malaka yang merasa diri kaya ilmu pengetahuan dan kaya material agar bisa datang ke Malaka dan membuka lapangan pekerjaan bagi anak-anak Malaka. (Laporan Reporter POS KUPANG.COM,Teni Jenahas).