Jonru Ginting Mengaku Korban Fitnah, Ungkit Dirinya Pernah Diusir dari Maumere

Penulis: Hasyim Ashari
Editor: Hasyim Ashari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jonru Ginting(baju putih)diapit anggota Polres Sikka di Pelabuhan Lorens Say, Maumere, Pulau Flores, Jumat (26/5/2017)

Jonru Ginting Mengaku Korban Fitnah, Ungkit Dirinya Pernah Diusir dari Maumere

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Jon Riah Ukur Ginting alias Jonru Ginting membuat cuitan di akun Twitter miliknya, Selasa (29/1/2019).

Cuitan Jonru Ginting itu terkait dengan fakta dan hoax.

Ia juga mengungkit ketika dirinya pernah diusir dari Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur atau NTT.

"Jika ada orang yg marah pas baca tweet kita, padahal kita gak nyebut nama dia, berarti dia TANPA SADAR mengakui bahwa isi tulisan kita adalah fakta," tulis Jonru Ginting.

Kontestan Terakhir Live Duel 2, R&D Lolos Ke Babak Final Duel Rising Star Indonesia RCTI

Pelayan Restoran Ini Foto Bareng Ashanty dan Anang Tahun 2011, Lihat Perbedaannya di 2019

"Fakta yg menyakitkan hatinya. Dan hanya dgn bermodal itu, dia nuduh kita nyebar hoax. Mari tertawa saja," tulisnya lagi.

"Sejak 2012 kita sudah kenyang dituduh. Menyampaikan fakta dituduh hoax. Mengkritik dituduh memfitnah," tulis dia lagi.

"Padahal merekalah gudang dan pabrik hoax. Merekalah biang fitnah. Maling teriak maling. Mari berdoa dan berusaha agar 2019 ini semua kedunguan tsb berakhir. Aamiin," cuit Jonru.

"Semua fitnah, tuduhan, teror, hingga kriminalisasi yg sudah saya terima, PASTI akan dibalas oleh Allah yg Maha Adil. Mereka yg menzalimi saya akan kena azab. Itu PASTI," tulisnya lagi.

Ia mengaku selama ini telah jadi korban ujaran kebencian.

Ramalan Zodiak Hari Ini, Rabu 30 Januari 2019, Cancer Memulai Usaha Baru

Hendrik Jojana: Om Damy Godho Itu Gudang Ide dan Motivator

"Saya selama ini adalah korban ujaran kebencian. Saya difitnah, dituduh macam-macam, karakter saya dibunuh. Namun tragisnya sayalah yg dituduh sbg penebar ujaran kebencian. Tapi saya BERSABAR karena saya yakin Allah Maha Adil Maha Pembalas," tulisnya.

Tidak hanya itu, Jonru Ginting juga mengungkit kasus pengusiran dirinya saat berada di Maumere.

"Dulu saya ke Maumere utk kegiatan sosial, penggalangan dana untuk membangun TPA di pulau Pemana. Atas permintaan ustadz di sana. Tapi saya dituduh menebar kebencian di sana, lalu saya diusir," tulis Jonru.

Ia menulis bahwa warga yang mengusirnya hanya 3 orang.

"Ngusirnya pas saya mau pulang pula. Yg ngusir 3 orang, wartawannya 50 orang. Konyol!" tulis Jonru Ginting lagi.

Nyaris Diamuk Massa

Diberitakan POS-KUPANG.COM Jonru nyaris diamuk massa di Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur.

Persoalannya, dia diduga menyebarkan ajaran kebencian sesama umat beragama di Pulau Pemana, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka, Pulau Flores.

BREAKING NEWS: 23 Jam di Dasar Jurang, Korban Ketiga Kecelakaan di Gua Monyet Berhasil Diselamatkan

Jokowi Ungkap Hal-hal Kecil yang Jadi Rahasia Keharmonisan Keluarganya Selama 32 Tahun

hal itulah yang memicu massa di Maumere marah.'

Jonru Ginting pun dipulangkan secara paksa, Jumat (26/5/2017) pagi dari pulau itu untuk kembali ke Jakarta.

Bahkan, warga yang menunggu di pelataran Pelabuhan Lorens Say nyaris menghakiminya begitu mengetahui Jonru yang mengenakan kaos kerah warna putih turun dari KM Citrawati.

Aparat Polres Sikka bertindak cepat menghalau warga yang sedang emosional.

Jonru bersama seorang pria asal Pemana yang memfaslitasi kehadiranya ke Pemana dibawa dengan mobil menuju Bandara Frans Seda Maumere.

Warga mengikutnya ke Bandara.

Namun aparat Polisi memasukkan Jonru ke dalam ruangan tunggu menunggu jadwal penerbangan pesawat Nam Air dari Maumere menuju Denpasar.

Tes CPNS 2019 Berlangsung Bulan Maret Ini, Hanya Berlaku di Tiga Provinsi Saja, Cek Jadwalnya!

28 Cuitan Fadli Zon Tentang Kasus Ahmad Dhani: Hukum Tunduk Pada Selera Kekuasaan

Keterangan dihimpun Pos Kupang menyebutkan, Jonru telah datang di Maumere sejak hari Rabu (24/52/2017).

Kedatangannya ke Pemana untuk menyerahkan bantuan sebesar Rp 30 juta.

Sebelum ke Maumere, Jonru pernah melakukan aktivitas di Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).

Aparat Polres Sikka dan Kodim 1603 Sikka sejak Kamis siang turun ke Pemana memantau sepak terjangnya.

Pada Jumat pagi, Jonru dibawa dengan kapal penumpang dari Pemana menuju Maumere.

Bantahan Jonru

Postingan Jonru pada Jumat (26/5/2017) di akun Facebooknya.

Atas kejadian itu, Jonru lalu memposting status di akun Facebooknya, @Jonru Ginting, sebagai klarifikasi.

Menurutnya, dia datang ke daerah itu untuk acara survei.

Kegiatan survei penggalangan dana di Pulau Pemana, NTT.

Dia melakukan kegiatan itu bersama Akrom Foundation.

Menurutnya, kedatangannya ke Maumere hanya singgah atau transit.

Diduga Terjerat Prostitusi Online Bersama Vanessa Anggel, Ini Video Artis RF

Tarif Bagasi Mulai Berlaku, Penumpang Ini Tinggalkan Oleh-oleh Dodol dan Kopi di Kualanamu

Dia juga mengaku tak diusir atau dipulangkan, tapi memang sudah harus pulang.

Menurutnya, jauh hari dia memang sudah punya tiket kembali ke Jakarta pada Jumat (26/5/2017) dan memang harus transit di Bali.

Dia juga mengaku tak ada masalah selama kegiatannya di Pulau Pemana, karena merupakan kegiatan positif.

Bahkan, katanya, dia mendapat dukungan dari pihak Polres maupun Kodim setempat.

"Bahkan, Pak Letkol Inf. Abdullah Jamali, S.IP, Dandim 1603 Sikka, sempat memberikan saya masukan-masukan dan kiat-kiat yang sangat berharga jika saya hendak berkunjung ke suatu daerah," tulisnya.

Kontroversi 

Beberapa tindakan atau publikasi Jonru pernah menimbulkan kontroversi.

Sebelumnya dikutip dari Tribunnews, Jon Riah Ukur Ginting alias Jonru mengaku khilaf telah menyebut foto Gubernur Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bersalaman dengan Raja Arab, Salman bin Abdulazis Al-Saud adalah hoax.

Aktivis media sosial sekaligus penulis buku tersebut kemudian mengunggah video penyambutan Raja Salman di Bandara Halim Perdanakusuma melalui akun jejaring sosial Facebook miliknya sebagai klarifikasi.

Ia menyebut dirinya khilaf telah mengunggah postingan yang sempat memantik reaksi banyak netizen itu.

Belasungkawa untuk Pendiri Surat Kabar Harian Pos Kupang, Damyan Godho Mengalir dari Netizen

Innalillahi Wainna Ilaihi Rojiun, Kabar Duka Datang dari Ustadz Arifin Ilham

Jonru menuliskan keterangan yang cukup panjang menyertai klarifikasinya tersebut.

Banyak diantaranya menyayangkan sikap haters yang terus menyerang dirinya.

Berikut beberapa petikan kalimatnya:

Begitulah para haters. Apapun yang kita lakukan tetap akan dianggap salah. Tetap akan dinyinyirin. Namanya juga haters.

Padahal saya memposting foto hoax karena khilaf semata. Dan setelah ketahuan hoax, saya biasanya dengan gentleman akan meminta maaf sebagai pertanggungjawaban kepada publik dan Allah SWT.

Sementara kubu mereka, memang produsen HOAX beneran, sengaja membuat dan menyebarluaskan hoax, bahkan merasa bangga jika hoax buatan mereka menjadi viral di mana-mana.

Hollywood Berduka, Bapak Superhero Marvel Wafat, Inilah Riwayat Hidupnya

Cuaca Buruk, Perekaman e-KTP di Amfoang Terkendala. Apa yang Harus Dilakukan Warga?

Setelah mengunggah video itu, Jonru menghapus postingannya sebelumnya.

Untuk diketahui, pengguna media sosial sebelumnya sempat dikejutkan atas unggahan Jonru dalam akun media sosialnya.

Dalam unggahan itu Jonru menyebut bahwa foto salaman Ahok dengan raja Arab adalah hoax.

Postingan itu pun dengan cepat menyebar di media sosial hingga membuat gaduh pengguna media sosial.

Klarifikasi Jonru masih menyisakan komentar-komentar dari netizen.

Banyak dari mereka yang memberikan nasehat kepada Jonru agar lebih hati-hati sebelum mengunggah konten yang justru bisa menjadi hoax. (*)

Berita Terkini