POS-KUPANG.COM - Seputar area sensitif, perempuan wajib tahu, agar selalu bersih dan wangi.
Perempuan selalu akan memperhatikan area genitalnya. Berbagai cara akan dilakukan perempuan untuk bisa merawat, memperindah area genitalnya.
Salah satu item yang diperhatikan adalah bulu yang tumbuh di sekitar kemaluan.
Bulu dimaksud ternayat memiliki banyak fungsi, salah satunya adalah mengurangi risiko masuknya bakteri pada vagina.
Menurut penelitian, rambut kemaluan berhubungan dengan feromon.
Feromon sendiri merupakan hormon yang memproduksi aroma tubuh khas yang bisa menarik perhatian pria.
Meskipun demikian, belum bisa dipastikan apakan feromon ini yang bisa membuat rambut kemaluan memiliki daya tarik bagi kaum pria.
Namun, ada beberapa fakta lain mengenai rambut kemaluan yang tak banyak kita ketahui.
Berikut fata-fakta soal bulu kemalauan dilansir Pos Kupang.com dari kompas.com, tribun manado dan sumber lainnya.
Mau tahu apa saja? Cek selengkapnya 5 fakta mengenai rambut kemaluanberikut ini.
1. Melindungi Area Genital dari Gesekan
Rambut kemaluan memiliki fungsi lain, yaitu mengurangi risiko terjadinya gesekan yang bisa memicu kulit mengelupas.
Selain itu, rambut kemaluan bisa melindungi area vagina dari bakteri yang bisa memicu berbagai keluhan dan gangguan kesehatan.
2. Bisa Menempel pada Tubuh Pasangan
Sebuah studi membuktikan bahwa rambut kemaluan kita yang rontok bisa menempel di tubuh pasangan, terutama ketika berhubungan seksual.
3. Rambut Kemaluan Bisa Terkena Kotoran
Mungkin tak terbayangkan bagi kita, namun bulu vagina terutama yang letaknya dekat di bagian dubur tentu akan sering terkena kotoran ketika kita sedang buang air besar.
Kondisi ini bisa menjadi salah satu alasan kuat bagi kita untuk rutin mencukur rambut kemaluan kita.
4. Mencukur Habis Rambut Kemaluan Meningkatkan Risiko STD
Faktanya, mencukur habis rambut kemaluan justru bisa meningkatkan risiko kita terkena STD, lo.
STD adalah sexual transmitted diseases atau penyakit menular seksual yang bisa ditularkan melalui hubungan seks, dan akan lebih mudah menyerang apabila tak ada rambut kemaluan yang melindungi area genital kita.
5. Rambut kemaluan wanita adalah pelindung organ kewanitaan saat berhubungan intim
Sebagian besar wanita yang sudah menikah menganggap bahwa rambut kemaluan akan sangat menjijikkan dan suami tidak suka bila rambut pada kemaluan mereka tidak dicukur dan dibiarkan memanjang.
Padahal rambut kemaluan inilah yang menjadi pelindung bagi organ intim wanita.
Rambut kemaluan inilah yang akan melindungi kulit vagina dari sentuhan benda apapun.
Baik itu celana dalam, celana tidur ataupun penis pria saat berhubungan seksual.
Fakta uniknya lagi ternyata pria tidak suka dengan rambutkemaluan yang dicukur habis, karena kurang menambah selera atau hasrat dalam bercinta.
Meski beberapa pria ada yang suka dengan vagina tanpa bulu karena bagi mereka terkesan bersih dan wangi.
6. Rambut kemaluan wanita yang dibentuk dengan pola
Di Amerika Serikat bahkan ada yang melakukan transplantasi rambut kemaluan.
Para ahli dermatologis dan ahli bedah plastik melakukan transplantasi ini dengan bentuk pola yang unik.
Ada yang membentuk area rambut kemaluannya dengan bentuk hati (love), bentuk mohawk, tanda panah, berbentuk bulan, bintang serta huruf-huruf tertentu. Unik sekali bukan?
7. Wig (rambut palsu) sebagai Rambut kemaluan wanita buatan
Ternyata ada hal yang lebih gila daripada sekedar transplantasi rambut kemaluan.
Tersedia sebuah wig untuk area kemaluan wanita yang tujuannya adalah untuk menutupi bekas luka.
Jadi, wig untuk daerah kemaluan cewek ini dibuat dan digunakan oleh para Pekerja Seks Komersial (PSK) untuk menutupi bagian luka pada daerah sekitar kemaluan mereka, akibat sifilis.
Wig ini juga dipakai oleh pemeran teater cewek yang memerankan peran lintas gender.
8. Rambut Kemaluan Wanita tak kan sepanjang rambut di kepala
Bila anda berpikir bahwa rambut kemaluan wanita akan panjang seperti rambut kepala bila dicukur maka anda salah.
Walau selama apapun anda tidak mencukur daerah kemaluananda, rambut tersebut tidak akan tumbuh terus.
Jadi tenang saja jika memang anda malas untuk mencukur rambut daerah kemaluan.
9. Rambut kemaluan wanita juga bisa rontok atau botak
Bila seorang wanita lanjut usia akan mengalami kebotakan atau kerontokan rambut dikepala, maka hal ini wajar.
Tak hanya rambut dikepala saja yang bisa rontok dimakan usia, rambut di kemaluan pun bisa mengalami kerontokan.
Namun beberapa wanita ada yang tidak mengalami rontok pada kemaluannya.
Hal ini sangatlah wajar, jadi tidak usah panik jika anda tidak mengalaminya. (*)
* MITOS DAN FAKTA TENTANG RAMBUT KEMALUAN
Mungkin Anda melakukan wax, atau mencukurnya, atau membiarkannya tumbuh alami. Ada banyak rumor tentang rambut di bagian bawah sana.
Tapi sebaiknya, kita membaca apa kata para ahli untuk memisahkan fakta dari fiksi mengenai rambut kemaluan.
Mitos: Rambut kemaluan melindungi kita terhadap penyakit menular seksual (PMS).
Fakta: Justru sebaliknya. Rambut kemaluan bisa menjadi tempat berkembang biak bagi bakteri.
Para peneliti belum mempelajari kuman di rambut kemaluan secara khusus, namun mereka merujuk pada penelitian yang menyebutkan ada bakteri dalam jenggot pria dalam jumlah yang mengkhawatirkan, kata Wendy Askew, MD, seorang dokter kebidanan dan kandungan di Institute for Women's Health di San Antonio.
"Rambut kemaluan saja tidak cukup untuk melindungi terhadap PMS," kata Sejal Shah, MD, dermatolog di New York City.
Bahkan sebaliknya, rambut kemaluan bisa membantu virus berkembang. Sebuah penelitian di Cina menyimpulkan HPV yang hadir di rambut kemaluan pria, bisa mengakibatkan masalah terkait hal yang sama pada pasangan wanita mereka.
Mitos: Rambut kemaluan membuat seks menjadi kurang menyenangkan.
Fakta: Hal yang satu ini bervariasi dari orang ke orang. Banyak yang berpikir gesekan antara rambut kemaluan, membuat hubungan intim bertambah seksi.
Tapi, ada juga yang merasa lebih intens jika terjadi kontak antar kulit langsung, bebas dari rambut kemaluan, jelas Askew.
"Secara teori, Anda bisa mendapatkan rangsangan secara lebih langsung tanpa adanya rambut kemaluan itu," katanya lagi.
"Tapi semua itu tergantung pada apa yang Anda suka, berapa banyak stimulasi atau tekanan yang kita butuhkan untuk mencapai orgasme. Rambut kemaluan bisa dianggap mengurangi kenikmatan dan bisa juga tidak."
Mitos: Warna rambut kemaluan sesuai dengan warna rambut Anda.
Fakta: Ini kepercayaan klasik. Lihatlah warna alis untuk prediksi yang lebih akurat.
"Untuk sebagian besar orang, rambut kemaluan cenderung sewarna dengan warna alis," kata Askew.
Mitos: Rambut kemaluan yang lebat membuat libido pasangan turun.
Fakta: Secara teknis, itu tergantung pada pasangan Anda, tapi ada beberapa bukti bahwa rambut kemaluan justru bisa menaikkan libido pasangan karena penuh feromon.
"Kelenjar sebaseus, yang ada pada ujung/bantalan rambut, menghasilkan sekresi berbau," kata Askew.
"Kemudian, bercampur dengan bakteri pada kulit dan rambut, akan menghasilkan aroma yang disebut feromon. Bau akan bertambah jika Anda memiliki rambut kemaluan atau jika Anda tidak membersihkannya karena bakteri akan berpopulasi di sana."
Orang yang sensitif dengan aroma, bisa jadi tertarik dengan aroma feromon itu.
Mitos: Rambut kemaluan tidak pernah berhenti tumbuh.
Fakta: Rambut berhenti tumbuh saat mencapai titik tertentu, kata Askew.
"Pada dasarnya, rambut kemaluan akan berhenti tumbuh pada titik tertentu, kemudian akan gugur dan yang baru akan tumbuh," katanya.
Panjang rambut kemaluan bervariasi dari orang ke orang, tapi Shah mengatakan, umumnya rambut kemaluan berhenti tumbuh di panjang 1,2-5 Cm.
Mitos: Jika kulit Anda sensitif, Anda tidak perlu mencukur rambut kemaluan.
Fakta: Tergantung pada bagaimana cara Anda mencukurnya. Jika Anda mencukur dengan agresif, terlalu dekat dengan kulit dan tanpa pelembab, Anda bisa terluka.
Kemudian, bakteri bisa masuk ke dalam kulit dan menyebabkan infeksi dan peradangan. Bercukurlah dengan lembut dan sebaiknya gunakan pelembab. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mitos dan Fakta tentang Rambut Kemaluan",