POS-KUPANG.COM | JAKARTA - Direktur Kampanye Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Benny Rhamdani, menilai, saat ini ada upaya atau propaganda untuk menimpakan segala kesalahan kepada pasangan petahana.
Propaganda tersebut, kata Benny, disebarkan oleh pihak tertentu melalui media sosial. Ia mencontohkan, polemik kotak suara yang terbuat dari kardus hingga kasus tercecernya ribuan KTP elektronik (E-KTP).
"Ada upaya yang, sedikit-sedikit menimpakan kesalahan ke Presiden Jokowi. Misalnya, terkait kotak suara kardus, tercecernya E-KTP, terkait orang gila yang masuk dalam DPT," ujar Benny dalam diskusi Polemik MNC Trijaya, di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (15/12/2018).
• Tanggulangi Kebakaran Hutan, Jokowi Terima Gelar Adat Melayu Datuk Seri Setia Amanah Negara
Menurut Benny, ada upaya untuk menciptakan opini seolah-olah pasangan petahana merupakan bagian dari penyelenggara pemilu. Padahal, penyelenggara pemilu bersifat independen dan netral.
• Tak Terlibat Perusakan Atribut Demokrat, Erick Thohir Minta Pihak Kepolisian Usut
Ia memprediksi hal itu nantinya akan digunakan untuk mempertanyakan hasil pemilu yang dianggap tidak adil atau curang.
"Ada upaya untuk melakukan perlawanan terhadap hasil pemilu dengan cara menolak dan ini patut diantisipasi," kata Benny.
"Omong kosong jika ada tuduhan seolah-olah penyelenggara pemilu ini bagian dari kekuasaan," tuturnya. (KOMPAS.com)