Berita Pendidikan

Sumbang Gagasan untuk Flobamora Siswa SMAK Giovanni Juara Lomba Tulis Karya Ilmiah

Penulis: Laus Markus Goti
Editor: Apolonia Matilde
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SMAK Giovanni Kupang Juara Lomba Tulis Karya Ilmiah

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Laus Markus Goti

POS-KUPANG.COM|KUPANG - Lima siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) Katolik Giovanni Kupang meraih juara lomba karya tulis ilmiah tentang pengembangan peternakan di Provinsi NTT.

Kelima siswa itu adalah Beatrix Lauw, Steven S Elim, Joshua B Nalle, Kezia Elim Tali, dan Geovanny AD Tadji.

Kepala SMA Katolik Giovanni Kupang, Romo Yusintus Efi, Pr, kepada Pos Kupang di ruang kerjanya, Jumat (14/12/2018), mengatakan, lima karya tulis ilmiah dari lima siswanya tersebut dikerjakan untuk mengikuti lomba menulis yang digelar Fakultas Peternakan, Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang tanggal 12 Desember 2018.

Kenapa Iwan Hutapea Cs Berani Keroyok Perwira TNI yang Berseragam di Ciracas?

"Saya pribadi dan sekolah tentunya sangat berbangga. Mereka bisa menulis sesuatu di luar apa yang mereka pelajari di sekolah. Ini menunjukkan mereka punya semangat belajar dan rasa ingin tahu yang tinggi," kata Romo Yusintus.

Dia menjelaskan, terlepas dari lomba, karya tulis ilmiah tersebut sebagai sumbangan gagasan dan pikiran untuk pemerintah dan masyarakat NTT dalam upaya pengembangan peternakan di wilayah NTT.

Beatrix Lauw, peraih juara 1, dalam tulisannya Mengevaluasi Efektivitas Program SIWAB dalam Upaya Peningkatan Populasi Ternak Sapi di NTT.

Lauw menjelaskan, NTT mempunyai potensi yang sangat bagus untuk mengembangkan ternak Sapi. "Sejak adanya program SIWAB, populasi sapi di NTT meningkat," ungkapnya.

Yuk Simak! Sederetan Pujian Rizky Febian untuk Sang Ayah. Salah Satunya Sumber Inspirasi

Namun, kata Lauw, peningkatan jumlah tersebut harus dibarengi dengan kualitas sapi. Maksudnya, kesehatan sapi di NTT harus diperhatikan dengan baik. Hal itu, kata dia, dapat dilakukan dengan pemeriksaan kesehatan secara berkala dan pengelolaan pakan ternak secara baik.

Kezia Elim Tali, peraih juara 4, menulis tentang Pemanfaatan Limbah Ternak Babi Sebagai Salah Satu Bahan Bakar Alternatif.

Kezia menjelaskan, di Kota Kupang populasi Babi berada pada urutan kedua setalah ayam. Namun, lanjutnya, masyarakat harus memikirkan bagaimana pengelolaan kotoran ternak babi.
Misalnya, sebagai pupuk atau limbah ternak dapat dijadikan bahan bakar alternatif.

Tanpa Uji Lab, Anda Wajib Tahu Mie yang Akan Dikomsumsi Mengandung Formalin atau Tidak.

"Kalau dibiarkan begitu saja tentu malah mengganggu suasana di lingkungan sekitar," ungkapnya.

Tiga siswa yang tidak sempat diwawancarai, karena berhalangan hadir, Steven S Elim, menulis tentang Ternak Ayam Ladang Emas yang Dipandang Sebelah Mata.

Joshua B Nalle, menulis tentang Pengembangan Pengawetan Pakan Ternak Sebagai Solusi Mengembalikan NTT Sebagai Gudang Ternak Sapi.

Dan, Geovanny AD Tadji, menulis tentang Peningkatan Jumlah Ternak Sapi di Kabupaten Kupang Melalui Perubahan Sistem Ternak Sapi dari Ekstensif Menjadi Intensif.

Uya Kuya : Kenapa Cuy? Ooo Sayang. Saat Lihat Sang Istri Astrid Menangis. Faktanya Begini

Merry Hebbi, selaku guru pendamping, menjelaskan, lima siswa-siswi tersebut memang memiliki bakat menulis. Di sekolah mereka aktif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler menulis karya ilmiah.

"Saya bangga dengan prestasi mereka. Itu karena mereka tekun membaca dan menulis," ungkapnya.

Dia berharap siswa-siswinya tersebut bisa terus mengasah kemampuan mereka dalam menulis. (kk)

Berita Terkini