Laporan Wartawan Pos Kupang.com. Ferry Ndoen
POS KUPANG.COM - kegiatan sosialisasi dan workshop yang berlangsung, Kamis (13/12/2018) yang dilaksanakan di lokasi RUSUNAWA-Oeba, Kelurahan Fatubesi, Kecamatan Kota Lama, Kota Kupang, menghasilan sebuah catatan dan resume kritis.
Kegiatan ini untuk menarik partisipasi langsung penghuni Rusunawa, menghadirkan pemateri yang berkompeten dibidangnya diantaranya, Noverius Nggili (Pendiri dan Pengurus Geng Motot iMuT), Sintha Purimahua., SKM., M.Kes (Dosen FKM Undana konsentrasi kesehatan lingkungan), Agus Setyobudi., SKM., M.Kes (Dosen FKM Undana konsentrasi kesehatan lingkungan).,
Julianti Marbun., ST., M.Sc (Dosen Teknik Pertambangan Undana konsentrasi Lingkungan)., Erly V. Kueain SE., M.Sc (PNS Bappeda Kota Kupang/profesional bidang ekonomi) dan Tanda S. Sirait sebagai pemerhati lingkungan dan perencana tata ruang kota yang juga selaku project leader kegiatan ini.
Demikian catatan resume hasil sosialisasi dan worksho yang dikirim Tanda S Sirat, kepada wartawan Pos Kupang.com, Jumat (14/12/2018).
Menurut Tanda Sirait, sosialisasi dan workshop didukung proaktif langsung serta dibuka Kepala Bidang Perumahan Rakyat, Novie Y. Eke., ST., M.Si mewakili Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kota Kupang.
• Leo Nahak Pimpin Asosiasi Museum Indonesia Daerah NTT
• Kabupaten Sikka Tuan Rumah Program Pelatihan Pelatih Pencak Silattingkat Dasar 2019
Dalam sosialisasi dan workshop hari ini didapatkan energi (in put) dan semangat positif para penghuni RUSUNAWA-Orba untuk bersama-sama terlibat aktif dalam program ini dan bergerak membangun dan menciptakan hunian RUSUNAWA yang sehat, hijau dan produktif.
Implementasi program dalam bentuk pembangunan dan pengadaan instalasi limbah cair, biogas dan hidroponik diharapkan dapat dilakukan pada bulan Februari 2019.
Begini ringkasan pelaksanaan kegiatan sosialisai dan workshop di Rusunawa-Oeba;
Kota Kupang sebagai salah satu pusat pembangunan wilayah di Indonesia Timur mengalami pembangunan dan pengembangan kota yang pusat dalam 10 tahun terakhir.
Pembangunan perumahan salah satunya. Pembangunan RUSUNAWA menjadi hal penting seiring dengan semakin meningkatnya harga tanah dan terbatasnya lahan diperkotaan.
• Anggota Satgas Pos Napan Gagalkan Penyelundupan 1.320 Liter BBM di Napan-TTU
• Amankan Natal Dan Tahun Baru Polisi Awasi Peredaran Petasan Di Kota Ende
Ketiadaan tempat tinggal yang layak diperkotaan akan menjadi polemik besar bagi kota Kupang. Tidak hanya merusak sisi estetika kota, tapi juga berpotensi menimbulkan gejolak sosio-budaya seperti kesejangan ekonomi, wabah/penyakit dan kriminalitas. Untuk itu pembangunan RUSUNAWA seharusnya menjadi hal primer dan vital bagi pemenuhan kebutuhan perumahan diperkotaan.
Sayangnya, pembangunan RUSUNAWA acapkali menimbulkan gejolak sosial perkotaan. Hal ini terkait dengan lemahnya perhatian pemerintah dan pemangku lain terhadap kelayakan RUSUNAWA sebagai hunian sehat.
Cukup sering didapati RUSUNAWA menjadi terkesan kumuh dan minim fasilitas seperti air bersih, taman hijau dan taman anak, penerangan listrik, perpustakaan, hydrant kebakaran, dll.
Keberadaannya yang seyogianya bermanfaat mengurangi persoalan pembangunan kota berbalik menjadi masalah. RUSUNAWA Oeba, Fatubesi di Kota Kupang mengarah pada gejala tersebut.
Lingkungan dan fasilitas RUSUNAWA sangat minim. Hal ini terlihat dari kondisi dilapangan dimana saluran air mengalami kerusakan sehingga air limbah tumpah dan tergenang disekitar RUSUNAWA.
Kondisi ini diperparah dengan septic tank yang terbatas dan mengalami kerusakan. Hal ini tak pelak lagi menimbulkan bau yang cukup menyegat dan tentunya pemicu munculnya berbagai kuman dan penyakit. Kondisi lingkungan RUSUNAWA yang minim taman, ruang hijau, ruang bermain anak, menjadikan kondisi hunian RUSUNAWA semakin tidak sehat dan tidak produktif.
Program Pengelolaan Limbah Cair Terpadu (Integrated Waste Water Management) merupakan upaya meminimalisir dampak negatif yang diakibatkan permasalahan saluran air dan limbah agar dimasa akan datang hunian RUSUNAWA lebih baik.
Cita-cita atau goal program ini tidak hanya sebatas mengatasi masalah namun juga menciptakan hunian hijau, sehat dan produktif. Program ini akan diupayakan menghasilkan tiga capaian yakni 1. Instalasi pengolahan air limbah yang berwawasan lingkungan dan produktif. 2.
Instalasi biogas memanfaatkan sisa/tinja manusia (human waste). Potensi human waste dari 48 KK penghuni RUSUNAWA merupakan energi yang bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan energi/gas. Hal ini diharapkan dapat mengurangi biaya dan ongkos pemakaian minyak tanah para penghuni. 3.
Instalasi bercocok tanam hidroponik (disebut dengan istilah Rusunawa farming) dengan memberdayakan dan mengoptimalkan air hasil olahan limbah serta menjadi alternatif kegiatan dan penghasilan tambahan penghuni serta menjadi wadah pemberdayaan potensi ekonomi RUSUNAWA yang berada ditengah-tengah salah satu Pasar Tradisional terbesar di NTT, Pasar Oeba.
Kegiatan ini adalah bagian dari dukungan pemerintah Australia melalui Australia Awards Indonesia dalam aktualisasi karya dan ilmu bagi para alumni Australia di Indonesia dalam program Alumni Grant Scheme (AGS). (fen)