Berita NTT Terkini

Polda NTT : Deklarasi GABRI di Kupang Merupakan Kegiatan Politik Terselubung

Penulis: Ryan Nong
Editor: Ferry Ndoen
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kabid Humas Polda NTT, Kombes Pol Jules Abraham Abast

 Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Nong

POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Kepolisian Daerah (Polda) Nusa Tenggara Timur menyatakan kegiatan Orasi Kebangsaan dan Deklarasi Gerakan Arah Baru Indonesia Nusa Tenggara Timur (GABRI) yang rencananya akan digelar pada Kamis, 18 Oktober 2018 pukul 12.30 Wita di Hotel Sotis Kupang merupakan kegiatan politik terselubung.

Hal ini disampaikan oleh Kabid Humas Polda NTT Kombes Pol Jules Abraham Abast melalui siaran pers yang diterima POS-KUPANG.COM pada Selasa (16/10/2018).

Baca: Pria Ini Mengamuk di Bandara El Tari Kupang

"Kegiatan ini ditengarai sebagai kegiatan politik terselubung yang dikemas dalam deklarasi Gerakan Arah Baru Indonesia yang tidak sesuai dengan Pancasila, UUD 1945 dan NKRI," jelas Jules dalam siaran persnya.

Kegiatan yang akan dihadiri oleh Fahri Hamzah ini mendapat penolakan oleh beberapa elemen warga masyarakat NTT.

Menurut Kabid Humas Polda NTT Kombes Pol Jules Abraham Abast, S.I.K, setelah dilakukan konfirmasi ke pihak Hotel Sotis, ternyata tidak ada pemesanan tempat terkait kegiatan orasi tersebut dan hingga Selasa (16/10/2018), belum ada permintaan ijin untuk kegiatan orasi tersebut.

Jules menyatakan, apabila kegiatan tersebut tetap diselenggarakan maka kegiatan tersebut menyalahi aturan karena tidak sesuai dengan peraturan perundangan-undangan yang berlaku, karena setiap kegiatan yang akan dilaksanakan harus diberitahukan dan mendapat ijin dari pihak Kepolisian.

"Apabila kegiatan tersebut tetap dilaksanakan maka akan diambil tindakan sesuai dengan prosedur dan Undang-Undang yang berlaku," tegas Jules dalam rilisnya.

Lebih lanjut, Jules menyatakan patut diduga kabar yang beredar di media sosial maupun media online tidak dapat diyakini kebenaranya. Diharapkan agar seluruh masyarakat di Nusa Tenggara Timur untuk tidak mudah terpancing dan terprovokasi oleh berita-berita yang belum tentu kebenarannya. (*)

Berita Terkini