POS-KUPANG.COM--Gempa bumi telah terjadi lagi. Kali ini gempa berkekuatan magnitudo 6,4 berada di 61 kilometer timur laut Situbondo, Jawa Timur, sekitar pukul 01:44:57 WIB pada Kamis (11/10/2018).
Dari keterangan resmi BMKG, gempa Situbondo di kedalaman 10 km dan tidak berpotensi tsunami.
Getaran gempa Situbondo dirasakan di beberapa wilayah di Jawa Timur, antara lain Banyuwangi, Bondowoso, Jember, hingga Malang. Bahkan gempa juga dirasakan hingga ke Denpasar, Bali.
Akibat dampak gempa, para korban luka di Sumenep, Jawa Timur, sudah mulai dirawat di dua Puskesmas di Sumenep, yakni Puskesmas Nonggunong dan Puskesmas Gayam. Kedua puskesmas berada di Kepulauan Sapudi.
Baca: Logistik pemilu mulai tiba November
Baca: Ini Temuan Lima Mayat di Wilayah Hukum Polda Metro! Begini Penjelasannya
Baca: Bengkel APPek Gelar FGD Fokus Pengembangan Ekonomi Kaum Muda
Baca: Gusti Ceme Jabat Kepala Puskesmas Radabata Di Golewa Kabupaten Ngada
Dilansir dari Kompas.com, informasi yang diterima PCNU Sumenep melalui pengurus Majelis Wakil Cabang NU Kecamatan Gayam, terdapat tujuh korban luka yang selamat. Mereka sudah dirawat di dua Puskesmas.
Tujuh korban itu masing-masing Aswiya (65) asal Desa Pancor, Sudik (60) asal Desa Pancor, Nasia (55) asal Desa Prambanan, Lihami (70) asal Desa Nyamplong, Muhawiyah (60) asal Desa Prambanan, Muhama (65) asal Desa Prambanan dan Samsu (65) asal Desa Prambanan.
Sementara itu, berdasarkan rilis BNPB, tercatat tiga orang meninggal dunia dari wilayah ini akibat gempa, yakni Nuril Kamiya (7), H Nadhar (55), serta satu laki-laki dewasa yang masih diidentifikasi. Ketiganya warga desa Prambanan, Kecamatan Gayam, Sumenep.
twitter @infoBMKG
Ketua PCNU Sumenep Panji Taufik menuturkan, para korban rata-rata sudah lanjut usia. Saat kejadian, mereka tidak sempat menyelamatkan diri untuk keluar rumah. Akibatnya, mereka tertimpa tembok rumah yang roboh.
"Mereka tak sempat menyelamatkan diri sehingga tertimpa reruntuhan bangunan," kata Panji Taufik kepada Kompas.com seperti dikutip Grid.ID, Kamis (11/10/2018).
(*)