Berita Kabupaten Kupang

Diterjang Puting Beliung! BPBD Kupang Turunkan Tim ke Kiumasi

Penulis: Edy Hayong
Editor: Ferry Ndoen
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Angin puting beliung melanda desa Kuimasi-Kabupaten Kupang, pada Senin (1/9/2018, tiga rumah warga dan bangunan Paud milik Gereja Masehi Injili Timor, rusak parah.

 Laporan Reporter POS KUPANG.COM, Edi Hayong

POS KUPANG.COM I OELAMASI-----Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kupang telah menurunkan tim khusus ke Kiumasi, Kecamatan Fatuleu untuk melihat dan mendata kerusakan rumah yang diterjang angin puting beliung. Dari data yang masuk ke BPBD, ada tiga rumah yang roboh rata tanah dan tidak ada korban jiwa.

Kepala BPBD Kabupaten Kupang, Charles Panie kepada wartawan di ruang kerjanya, Selasa (2/10/2018) menjelaskan, terkait bencana angin puting beliung di Kiumasi, pihaknya bergerak cepat pasca kejadian, Minggu (30/9/2108). Tim sudah diturunkan ke lokasi dan dari laporannya ada tiga rumah roboh rata tanah dan tidak ada korban jiwa.

Baca: Andre Garu Dorong Pemprov NTT Ambil Alih Pengelolaan TNK

"Tim khusus sudah turun ke lokasi. Saya baru dapat laporan kalau ada tiga rumah yang roboh. Kita akan data di lapangan baru berikan bantuan. Selama ini sejak  Januari - Oktober sudah ada 253 rumah korban bencana yang kami kasih bantuan," katanya.

Tentang kerugian yang ditimbulkan dari bencana angin ini, Charles belum bisa memastikan. Dirinya masih menunggu data tertulis dari staf yang sudah diturunkan ke lapangan.

"Saya juga sampaikan bahwa menyongsong ancaman kekeirngan kita akan pantau pada 15 kecamatan yang setiap tahun mengalami krisis air bersih. Kita gunakan dana tanggap darurat  untuk bantu warga  dalam hal logistik," jelasnya.

Sebelumnya diinformasikan bahwa angin puting beliung melanda Desa Kuimasi-Kabupaten Kupang, dimana , tiga rumah warga dan bangunan Paud milik Gereja Masehi Injili Timor, rusak parah.

Pendeta Cici Bisilisin Tameno, S.Th, yang mengajar di Paud tersebut saat menghubungi POS-KUPANG.COM, pada Selasa (2/9/2018), menceritakan angin Puting Beliung menerjang desa mereka sekira pukul 14.00 Wita.

Menurutnya, pohon Kedondong besar tumbang dan menindih bangunan Paud, mengakibatkan bangunan itu rusak parah dan saat ini tidak bisa digunakan untuk kegiatan belajar belajar-mengajar.

Sementara itu, Benyamin Nggelan salah satu pemilik rumah, mengatakan ia benar-benar kaget rumahnya seketika berantakan akibat diterjang angin Puting Beliung.

"Atap rumah saya rusak total dan dinding rusak parah. Saya benar-benar merasa kaget dan sedih dengan peristiwa ini," ungkap Benyamin.

Kendati demikian, Benyamin bersyukur bahwa ia dan keluarganya bisa selamat dari bencana tersebut.

"Yah saya bersyukur, walaupun rumah kami porak-poranda tapi kami sekeluarga bisa selamat dan tidak ada lecet di tubuh kami gara-gara angin kencang itu," ungkapnya.
Maxen Lifu, anggota BPD desa Kuamasi, menjelaskan, ada tiga rumah warga dan bangunan Paud rusak parah.

Ia mengatakan, aparat desa, RT/RW, Gereja dan jemaat setempat saat ini tengah bergotong-royong untuk memperbaiki rumah dan bangunan Paud yang rusak. Rumah warga yang rusak sampai saat ini belum bisa ditempati, untuk sementara mereka membuat tempat tinggal darurat dari terpal. (*)


 
 
 

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Berita Terkini