Berita Gempa Donggala

Jaringan Komunikasi di Palu Putus Total Pasca Gempa Beruntun Mengguncang Donggala Sulawesi Tengah

Editor: Agustinus Sape
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rangkaian gempa bumi mengguncang Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat (28/9/2018). Puncaknya, gempa bermagnitudo 7,7 pada pukul 18.02 Wita. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan bahwa gempa pertama yang bermagnitudo 5,9 telah menyebabkan 1 orang tewas dan 10 orang luka-luka. Puluhan rumah rusak.

POS-KUPANG.COM - Jaringan telekomunikasi di Kota Palu, Sulawesi Tengah, mengalami blackout atau putus pasca-rangkaian gempa bumi yang mengguncang Kabupaten Donggala, Sulteng, dan sekitarnya, Jumat (28/9/2018).

Rosyid, warga Gorontalo, mengaku terputus komunikasinya dengan sang istri yang sedang bekerja di Palu. Dia tidak bisa menghubungi istrinya, Nur Isnaeny Nasution, setelah mendengar kabar terjadi gempa di Sulawesi Tengah.

"Sehabis Maghrib, pas dengar ada kabar gempa, tadi saya coba kontak istri saya. Tapi sulit nyambung, ada 20 kali mencoba tidak berhasil. Sempat nyambung selama beberapa detik, kedengaran suara istri saya menangis, tetapi setelah itu terputus," tuturnya, Jumat malam.

Rosyid terakhir kali menghubungi istrinya sekitar pukul 18.00 Wita. Sudah lebih dari 2 jam, dia belum bisa menghubungi istrinya lagi.

Sang istri bekerja di salah satu perusahaan asuransi yang berlokasi dekat dengan pantai.

Warga di Gorontalo lainnya juga mengakui kesulitan untuk menghubungi keluarga mereka di Palu akibat jaringan yang putus.

"Kami juga belum bisa menghubungi keluarga kami di Palu. Semua jaringan telekomunikasi putus," kata Budi Muda seperti dikutip dari Antara.

Sementara itu, pimpinan PT Telkom Gorontalo, Hans Lamusu, melalui pesan singkat, mengakui terjadinya blackout pada jaringan telekomunikasi di Palu pasca-gempa tersebut.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan bahwa gempa pertama yang bermagnitudo 5,9 telah menyebabkan 1 orang tewas dan 10 orang luka-luka.

"Gempa dirasakan sangat keras terjadi di Kecamatan Sirenja, Kabupaten Donggala, karena dekat dengan pusat gempa. Beberapa rumah roboh dan rusak akibat gempa. Masyarakat panik dan berhamburan keluar rumah," demikian pernyataan Sutopo.

"Berdasarkan data sementara dari BPBD Kabupaten Donggala tercatat 1 orang meninggal dunia, 10 orang luka-luka, dan puluhan rumah rusak. Korban tertimpa oleh bangunan yang roboh," lanjut dia.

Evakuasi masih dilakukan. Sementara itu, sebagian masyarakat masih berada di luar rumah karena gempa susulan masih terjadi.

Berikut foto-foto kejadian di lapangan dari BPBD:

Rangkaian gempa bumi mengguncang Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat (28/9/2018). Puncaknya, gempa bermagnitudo 7,7 pada pukul 18.02 Wita. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan bahwa gempa pertama yang bermagnitudo 5,9 telah menyebabkan 1 orang tewas dan 10 orang luka-luka. Puluhan rumah rusak. (Kompas.com/dok BNPB)
Rangkaian gempa bumi mengguncang Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat (28/9/2018). Puncaknya, gempa bermagnitudo 7,7 pada pukul 18.02 Wita. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan bahwa gempa pertama yang bermagnitudo 5,9 telah menyebabkan 1 orang tewas dan 10 orang luka-luka. Puluhan rumah rusak. (Kompas.com/dok.BNPB)
Rangkaian gempa bumi mengguncang Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat (28/9/2018). Puncaknya, gempa bermagnitudo 7,7 pada pukul 18.02 Wita. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan bahwa gempa pertama yang bermagnitudo 5,9 telah menyebabkan 1 orang tewas dan 10 orang luka-luka. Puluhan rumah rusak. (Kompas.com/dok BNPB))

Ratusan pasien RSU Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah didampingi para keluarga, histeris berlarian untuk menyelamatkan diri setelah terjadi gempa bumi.

Gempa magnitudo 5,4 yang berpusat di kabupaten Sigi, Kota Palu, getarannya terasa hingga di wilayah Kabupaten Poso yang jaraknya sekitar 220 Kilometer.

Gempa yang terjadi Jumat (28/9/2018), sekitar pukul 18.00 Wita, bukan hanya membuat pasien yang ada di RSU Poso. Bahkan seluruh warga panik, menyelamatkan diri keluar rumah.

Dari pantauan di RSUD Poso, kondisi rumah sakit berlantai tiga, membuat sebagian pasien kesulitan untuk menyelamatkan diri.

Mengingat jumlah tenaga perawat dengan pasien tidak sebanding.

Saksi mata, Elfina Tancalo (40) mengatakan, gempa tersebut membuat panik seluruh pasien rumah sakit yang saat itu sedang beristirahat. Dalam kondisi panik, dia bersama keluarganya yang sakit berlarian menerobos ratusan pasien lainnya sambil membawa selang infus untuk menyelamatkan diri.

"Saat gempa terjadi, semua pasien yang lagi istirahat langsung panik, termasuk saya yang menjaga saudara juga langsung lari menuntun keluarga yang sakit mencari tempat yang aman,” tutur Elfina sambil menangis.

Hingga berita ini diturunkan, ratusan pasien RSU Poso, masih tetap bertahan di halaman rumah sakit akibat takut dengan adanya gempa susulan. Baca juga: Khawatir Gempa Susulan, Warga Bertahan di Pinggir Jalan Mereka mengaku tidak akan masuk ke kamar perawatan sebelum kondisi betul-betul sudah aman.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gempa Donggala, Pasien Berhamburan Selamatkan Diri Sambil Bawa Selang Infus", https://regional.kompas.com/read/2018/09/28/21020111/gempa-pasien-rsud-poso-bawa-selang-infus-berhamburan-selamatkan-diri.
Penulis : Kontributor Kompas TV Poso, Mansur
Editor : Reni Susanti

Berita Terkini