Berita Nagekeo

Seles Tebhe Bilang Ada Suka Duka jadi Kader Posyandu

Penulis: Gordi Donofan
Editor: Ferry Ndoen
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kader dan petugas saat ikut Posyandu di Desa Natatoto Kecamatan Wolowae Kabupaten Nagekeo, Selasa (10/7/2018).

Laporan Reporter POS KUPANG.COM, Gordi Donofan

POS KUPANG.COM | MBAY -- Peran kader di Posyandu sangat penting. Dengan adanya kader dapat membantu petugas kesehatan yang ada dalam melancarkan segala bentuk kegiatan yang ada di Puskesmas dan Posyandu.

Selain itu kader sangatlah dekat dengan masyarakat. Peran kader juga tidak mudah. Ada suka dan dukanya ketika bekerja. Ada warga yang tidak mau diikut sertakan ke Posyandu dan ada juga yang menolak.

Itulah hal yang dialami oleh kader "Posyandu Gotong Royong" di Desa Tanatoto Kecamatan Wolowae Kabupaten Nagekeo ini.

Selestinus Tebhe itulah nama lengkapnya. Pria yang akrab disapa Seles ini mengaku menjadi kader Posyandu ada suka dan dukanya.

"Suka duka jadi kader itu kadang kalah harus marah-marah untuk kebersihan lingkungan dan kehadiran bayi Balita," ungkap Seles, Selasa (10/7/2018).

Ia mengaku ada insentif dari desa 75 ribu per bulan per orang. Bukan gajinya tapi bagaimana mengabdi bagi sesama.

"Kadang sampai jenuh juga kerjanya. Bina Keluarga Balita (BKB) dengan alat-alat permainan. Tapi dananya terbatas. Saya mengharapkan adanya dana untuk bkb..bkb pembinaan anak-anak usia 0 sampai 5 bulan ,6 sampai 12 bulan, 12 sampai 24 bulan," papar Seles.

Dia mengaku sudah 12 tahun menjadi kader Posyandu. Sehingga menjadi kader baginya adalah sebuah pekerjaan yang sangat ia paham. Bagaimana mendorong keluarga Balita agar menjaga dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

"Saya pertama kali jadi kader dengan sendiri menerima permintaan dari ibu kades. Minta bantuan dengan insentif dana timbang waktu itu," ungkap Seles. (*)

Berita Terkini