Bom di Surabaya

Himpunan Mahasiswa Islam Pertanyakan Kehadiran Negara

Editor: Ferry Ndoen
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ledakan bom bunuh diri di GKI Surabaya, Minggu (13/5/2018)

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Tommy Mbenu Nulangi

POS-KUPANG.COM | KUPANG-Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Ende, Muhammad Zulkifli mempertanyakan kehadiran negara dalam melindungi wargannya. Pertanyaan itu dilontarkan pasca terjadinya pemboman tiga gereja di Surabaya.

" Sebuah ironi yang lantas memunculkan tanda tanya dalam hati kita benarkah negara sudah melindungi semua hak-hak warganya?," tanya Zulkifli dalam penyataan sikap yang diterima Pos Kupang, Minggu (13/5/2018).

Zulkifli mengatakan, saat ini Indonesia kembali berduka karena mempertontonkan tindakan tercela oknum yang telah dengan sengaja menciderai nilai-nilai kebhinekaan.

Ledakan bom bunuh diri di Gereja Santa Maria Surabaya tegas Zulkifli, menunjukkan bentuk kebodohan karena taklid buta atas sebuah pemahaman. indonesia tambah Zulkifli, belum benar-benar aman dari para pecandu fanatisme keyakinan yang tidak paham akan sebuah arti kehidupan.

Zulkifli mengatakan, memahami agama hanya untuk memerangi orang lain adalah bentuk kesombongan yang tidak dapat ditolerir.

" Anak-anak dan orang tua yang tak bersalah pun menjadi korban. Tempat ibadah yang harusnya menjadi tempat bersemainya kadamaian pun kini malah menjadi tempat yang pa

Ketua Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Ende Muhammad Zulkifli (pos kupang.com, tommy mbenu nualangi)

ling tidak aman bagi mereka yang ingin menjalankan rutinitas agamanya," kata Zulkifli.

Zulkifli menegaskan, sebuah ironi yang lantas memunculkan tanda tanya dalam hati kita benarkah negara sudah melindungi semua hak-hak warganya. (*)

Baca: Polisi Tembak Mati Empat Teroris. Ternyata Mereka mau ke Mako Brimob

 

Berita Terkini