POS-KUPANG.COM | KUPANG - Naas menimpa Priskilia Tupa. Remaja perempuan berusia 19 tahun ini dipukul pamannya hingga tidak sadarkan diri, Minggu (8/4/2018).
Siswi kelas XII SMA Negeri 12 Kupang ini terpaksa tidak mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) yang dilaksanakan secara serentak mulai Senin (9/4/2018).
Pada hari pertama pelaksanaan UNBK, Priskilia diantar orang tuanya ke rumah sakit untuk mendapat perawatan medis.
Saat ini Priskilia dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prof. Dr. WZ Johannes Kupang.
Ibunda Priskilia, Elisabeth menuturkan, pada hari Minggu setelah pulang dari gereja Ia mendapati saudara kandungnya memukul Priskilia.
Kondisi Priskilia saat itu mengenaskan, nafasnya tersengal-sengal.
Seketika wanita asal Desa Bolok, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang ini panik.
Ia lalu bergegas mengurus dan mengobati anaknya di rumah dengan obat seadanya.
Menurut Elisabeth, Priskilia tidak sadarkan diri sampai keesokan harinya.
Kwatir akan keselamatan putrinya, Elisabeth membawa Priskilia ke rumah sakit.
Baca: Ini Jadwal Pendaftaran Sekolah Kedinasan, Lulus Langsung Kerja, Anda Berminat?
"Jam 10 kami ke rumah sakit, dan sekarang sudah ditangani oleh dokter," ujar Elisabeth saat ditemui di UGD RSUD WZ Johannes Kupang, Senin siang.
Ibu enam anak yang sehari-hari berkerja sebagai penjual kopi di Pelabuhan Fery Bolok ini menambahkan, Prikilia tidak bisa mengikuti ujian nasional.
"Dia tidak sadarkan diri sehingga tidak dapat mengikuti ujian nasional bersama dengan teman-temannya di sekolah," katanya lirih sembari mengusap wajah anaknya.
Baca: MENGERIKAN! Pria di Malaka ini Tewas Tertindih Tiang Bangunan Kuburan
Elisabeth mengatakan, Priskilia dipukul karena tidak mau tinggal lagi di rumah pamannya.
Meski anaknya diperlakukan kasar oleh saudaranya, Elisabet mengaku, ia tidak akan melaporkan perbuatan saudaranya ke polisi karena tidak ingin masalahnya diperbesar.
"Saya pasrah kepada Tuhan, biar Tuhan yang membalas ini semua," ujarnya.
Ia hanya berharap Priskilia cepat sembuh dan dapat mengikuti ujian nasional susulan. (Tommy Mbenu Nulangi)