POS-KUPANG.COM - Seorang anak perempuan berusia 13 tahun, hamil dan melahirkan bayi perempuan.
Bocah berinisial HM, warga Desa Karya Indah Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar ini melahirkan secara normal di RS Sansani Pekanbaru, Riau, Senin (5/3/2018).
Saat melahirkan, kandungan HM baru berusia tujuh bulan.
Berat bayinya hanya 600 gram.
"Karena nggak ada biaya, orang tua korban (HM) memilih pulang," kata Ketua Pusat Pelayananan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kampar, Hafiz Tohar kepada TribunPekanbaru.com, Kamis (8/3/2018).
Bayinya sempat dirawat oleh seorang bidang bernama Siska dengan perlatan seadanya.
Namun bidan tidak menyanggupi perawatan lebih lama karena kondisi bayi terlalu lemah.
Kini bayi perempuan itu mendapat perawatan intensif di RSUD Bangkinang.
"Bayinya harus di-incubator. Terlalu kecil."
Sedangkan HM ditampung sementara di Sekretariat P2TP2A Kampar sejak Selasa (6/3/2018).
Sebelum melahirkan, HM tidak tahu kalau dirinya sedang mengandung.
Ia pernah merasakan ada keanehan di perutnya. Namun tidak terpikir ada bayi dalam rahimnya.
Selama hamil, HM mengaku tidak pernah merasa mual. Sampai akhirnya HM selalu buang air kecil.
Ibunya yang cemas membawa HM ke bidan desa. "Mama bawa ke bidan," ujar HM saat ditemui di Sekretariat P2TP2A Kabupaten Kampar, Kamis (8/3/2018).
Setelah dicek, ternyata cairan yang keluar dari kelaminnya adalah air ketuban.
Di situlah baru diketahui HM hamil. HM diduga sebagai korban pemerkosaan.
Ia mengaku dirudapaksa pada suatu siang beberapa bulan lalu.
Menurut penuturannya, seorang pria tiba-tiba masuk ke rumahnya yang terletak di Desa Karya Indah Kecamatan Tapung.
Ia tidak ingat lagi hari dan tanggal kejadian itu. "Sudah lama. Nggak ingat lagi," katanya.
Remaja berkulit hitam ini masih sangat belia. Tubuhnya kecil, tinggi sekitar 150 sentimeter.
HM sama sekali tidak kenal pelaku.
Apalagi pria bejat itu memakai sebo saat melampiaskan nafsu bejatnya.
Yang ia tahu, pelaku itu kurus tinggi dan berkulit putih.
Seingat dia, pelaku masuk dari pintu depan rumah.
Saat itu, HM sedang berada di kamar mandi.
Siang itu, ia sedang sendiri.
Menurut HM, ayah tiri dan ibunya pergi ke pasar.
Adiknya ikut dibawa.
Pelaku langsung mencarinya sampai ke kamar mandi.
Lalu memaksanya masuk ke dalam kamar. Di kamar itulah ia dirudapaksa.
Setelah melakukan aksinya, pelaku mengancam HM. "Jangan bilang sama bapak mamamu! Kubunuh kau kalau kau bilang," ujar HM mengulang ancaman pelaku.
Usai melontarkan kata-kata ancaman, pelaku pun pergi. Sejak kejadian itu, pelaku tidak pernah datang lagi.
"Hanya sekali itu aja," katanya.
Ancaman pelaku membuat HM takut.
Ia memilih tidak memberitahu kejadian yang dialaminya kepada orang tua.
Polisi terus menyelidiki kasus remaja 13 tahun melahirkan di Kampar.
Kasus dugaan pencabulan HM telah dilaporkan ke Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kampar, Selasa (6/3/2018) malam lalu.
Kepala Sat Reskrim Polres Kampar, AKP. Fajri mengatakan, kasus ini masih diselidiki.
Ia mengaku, HM belum diambil keterangan.
"Ceritanya, korban nggak tahu siapa pelakunya (rudapaksa). Tapi masih perlu diselidiki," ungkapnya.
Fajri menyatakan pihaknya pasti akan menangani laporan tersebut.
Ia masih menunggu laporan tentang hasil penanganan dari Kepala Unit III yang juga membidangi Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA).
Ketua P2TP2A Kampar, Hafiz Tohar mengungkapkan, HM sulit diajak berkomunikasi.
Korban tampak kebingungan. Hal ini dapat dimaklumi, mengingat HM masih terlalu muda.
Guna memastikan kisah HM, pihaknya akan meminta bantuan Psikolog Forensik.
"Korban dikonseling dulu. Terus diwawancarai sampai didapat cerita yang jelas," ujar Hafiz.
Lebih lanjut Hafiz menjelaskan bahwa, P2TP2A awalnya menerima informasi dari seseorang yang mengaku ketua RT dari Desa Karya Indah.
RT itu menyebutkan ada seorang anak diduga korban pencabulan baru melahirkan dan sedang dirawat di RSUD Bangkinang.
Kemudian, P2TP2A menemui HM di RSUD Bangkinang.
Hafiz mengatakan, selama ini HM tinggal bersama ayah tiri dan ibu kandungnya.
HM diketahui belum pernah mengecap pendidikan di bangku sekolah.
"Katanya anak ini nggak pernah sekolah," ujarnya.
Hafiz juga mengungkapkan cara HM memanggil bayinya.
"Mana adik? Adik saya itu," kata Hafiz mengulang ucapan HM memanggil bayinya.
Ia tidak tahu maksud sebutan "adik" untuk sang bayi. (*)
Berita ini telah tayang di Tribunpekanbaru.com dengan judul : Tak Pernah Mual, Remaja 13 Tahun Melahirkan di Kampar Ternyata Tak Tahu Dirinya Hamil