Laporan Reporter Pos Kupang, Dion Kota
POSKUPANG.COM, SOE –Kabupaten TTS mendapat target Upaya Khusus (Upsus) sapi induk wajib bunting (Siwab) 2018 sebanyak 10. 000 ekor sapi.
Namun sampai saat ini, program tersebut belum dilaksanakan karena belum mendapat petunjuk dari pemerintah Provinsi NTT terkait teknis pelaksanaan.
Baca: Astaga, Lionel Mesi Muntah dan Menceret Usai Makan Bakso di Warung Ini
Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten TTS, Benyamin Billy kepada pos kupang, Rabu ( 28 / 2 / 2018) di ruang kerjanya.
Ia mengatakan, di tahun ini target Upsus yang diberikan meningkat dari tahun 2017.
Jika tahun sebelumnya Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan diberikan target 7.000 ekor, maka tahun ini naik menjadi 10.000 ekor sapi betina.
Ia berjanji akan berupaya keras untuk mencapai target yag ditetapkan. Dirinya mengajak para peternak untuk mendukung program Upsus Siwab karena program tersebut sangat menguntungkan para peternak.
" Jika Inseminasi buatan sendiri biasanya dikenai biaya Rp.100.000 per ekor. Ini pemerintah kasih gratis untuk masyarakat. Oleh sebab itu saya berharap para peternak juga mendukung pencapaian program Upsus Siwab Di TTS, " ajaknya.
Ketika disinggung terkait tenaga Inseminator, Benyamin mengatakan, pada tahun 2018 pemerintah Provinsi NTT mengirimkan tiga tenaga inseminator dari TTS untuk mengikuti pelatihan di Lembang dan Singosari.
Tiga tenaga yang saat ini tengah mengikuti pelatihan tersebut, dua merupakan ASN dan satu lainnya merupakan ketua kelompok ternak.
Dengan penambahan tersebut, saat ini tenaga inseminator di TTS berjumlah 24 orang.
Meski demikian, ia menilai bahwa jumlah tenaga yang ada belum sebanding dengan populasi ternak sapi di TTS yang mencapai 185 ribu ekor lebih dan luas wilayah yang ada.
"Kami berharap pemerintah pusat maupun propinsi juga memberikan pelatihan inseminator IB kepada para kelompok ternak sehingga target program Upsus Siwab Lebih mudah tercapai.
Pasalnya, kelompok ternak ini selain memiliki sapi mereka juga dekat dengan pemilik sapi lainnya di desa," ujarnya. (*)