Laporan Wartawan Pos Kupang.Com, Novemy Leo
POS-KUPANG.COM| SOE--Inilah curahan hati dan Amarah Bertolens Takaeb, ayah pasien Paulina dan bayi yang meninggal di RSUD SoE.
Bertolens Takaeb menyesalkan kematian putrinya, Paulina Takaeb.
Menurut Bertolens, anaknya membutuhkan pelayanan dan ketika seseorang pasien menderita pasien berarti pihak Rumah sakit terlebih dahulu harus menyelamatan jiwa orang daripada surat-surat administrasi.
"Sekarang saya tanya balik, kita utamakan surat surat mati atau orang hidup? Setidaknya kita mengutamakan orang yang membutuhkan pelayanan. Tolong tegakkan system pelayanan, pelayanan harus ditingkatkan dan tidak boleh terjadi lagi seperti ini," kata Bertolens, Senin (29/1/2018) siang.
Bertolens mengatakan, selama ini banyak sekali keluhan dari masyarakat terkait pelayanan RSUD SoE. Dan pengeluhan masyarakat ini sudah sampai ke telinga dewan, pemerintah dan ke telinga keluarga. Karenanya RSU harus memperbaiki pelayanan.
Terkait laporan yang dilakukan Jemsius, anak mantunya, Bertolens mengatakan, itu adalah hak dari Jemsius.
"Kalau penderita merasa dirugikan, silahkan. Coba satu orang sudah korban, ini dua orang. Bagaimana ini? Dengan alasan berbagai macam dalil harus ada rujukan, harus lapor sini sana, aduh," kata Bertolens.
Menurut Bertolens, sebelumnya petugas puskesmas sudah ada komunikasi dengan korban bahwa karena ada rumah keluarga korban dengan RSU SOE maka silahkan melahirkan disana.
"Nah, sekarang saya tanya, kenapa penderita berangkat ke SoE minta bijaksana, masih teputar tidak mau layani rekomendasi. Sedangkan pasien sudah mau melahirkan. Ini kami keluarga turut menyesal," kata Bertolens.
Bertolens menambahkan, anaknya Paulina sudah dimakamkan, Minggu (28/1/2018) di belakang rumahnya di Nifuboko SoE, dan bayi Paulina atau cucunya, Yohanis juga dimakamkan ditempat yang sama disamping Paulina. (*)