POS-KUPANG.COM -- Perkembangan teknologi sangat berpengaruh dalam pola perilaku kehidupan manusia.
Namun ternyata belum semua kelompok terpengaruh oleh kemajuan teknologi.
Beberapa etnis di dunia masih tetap mempertahankan cara hidup tradisional mereka.
Dilansir dari The Guardian, hal ini juga yang dialami tiga kelompok etnis yang ditemukan di sekitar Danau Tukana dan Lembah Omo di Etiopia Selatan.
Baca: Niat Korban Melerai Berujung Luka, Polisi Bawa Pelaku Bakar Ibu Kandung ke Polres Manggarai
Orang Surma terdiri dari tiga kelompok etnis yaitu orang Mursi, Suri dan Mekan.
Orang-rang di etnis Suri dan Mursi memiliki budaya yang sama.
Kecantikan wanita di kelompok ini ditentukan oleh seberapa besar benda yang mirip piring di letakkan di bibir mereka.
Benda ini biasanya terbuat dari tanah liat atau kayu dengan ukuran berkisar 4 hingga 25 sentimeter.
Baca: Aliansi Masyarakat Tolak Tambang Temui Komisi IV DPRD NTT
Sebelum meletakkan benda yang mirip piring ini di bibir, dua atau empat gigi dilepas sebelum bibir bawah diregangkan agar sesuai dengan ukuran plat.
Proses plat bibir ini biasanya dilakukan oleh ibu saat para gadis sudah mencapai masa pubertas.
Untuk meregangkan bibir bawah, kepingan mirip piring dimasukkan ke dalam bibir bagian bawah.
Prosesnya diulang sehingga bibir akan menjadi cukup besar untuk menampung plat bibir pertama yaitu sekitar 4 sentimeter.
Baca: Bagi Anda Pencinta Kuliner, Waroenk Akan Hadir di Transmart Kupang
Selain mendesain kulit mereka dengan sayatan dan corak yang kadang dicat, plat bibir dipandang sebagai dorongan harga diri seseorang.
Tradisi memakai plat bibir secara tidak langsung menunjukkan jumlah sapi ayah akan meningkat saat dia diberi mas kawin.
Setiap pria yang akan menikahi wanita Suri atau Mursi harus kaya karena syarat mas kawinnya antara 40 ekor sapi (untuk piring kecil) dan 60 (untuk piring besar).
Karena harga diri yang dirasa penting bagi mereka, beberapa gadis meningkatkan lebar plat bibir mereka.
Mereka sering diizinkan untuk merancang bentuk plat bibir yang akan mereka pakai, hal ini membuat mereka senang.
Sering kali, para wanita mengenakan plat bibir agar mereka terlihat lebih menarik.
Baca: Begini Ungkapan Hati Ibunda Gomez, Saat Selena Gomez Makin Mesra dengan Justin Bieber
Disis lain, pria dari kelompok ini harus menjalani body painting sebagai bentuk ritual mereka.
Setiap lukisan pada pria tersebut menceritakan sebuah cerita seperti dia telah bertempur dan membunuh musuh.
Hingga sekarang tradisi ini terus dilakukan, namun para gadis di suku Suri banyak yang menolak.
Mereka menganggap mencabut gigi dan memakai kepingan sepanjang waktu adalah bentuk kekerasan. Mereka makin tidak ingin melakukan tradisi ini karena dianggap bisa menyebabkan sisi traumatis pada tubuh mereka
(Tribunnews/ Rika Apriyanti)