Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Pasien cuci darah di Rumah Sakit Umum (RSU) Prof. WZ Johannes Kupang mencapai 115 orang. Kondisi ini membuat petugas medis yang melayani cuci darah harus bekerja ekstra.
Direktur RSU.Prof.WZ Johannes Kupang, drg. Domi Mere menyampaikan hal ini saat mengikuti rapat dengar pendapat di DPRD NTT, Kamis (28/12/2017).
Domi turut mengikuti rapat dengan DPRD NTT membahas persoalan pemutusan kerjasam antara BPJS Kesehatan dan RS Siloam.
Kehadiran Domi selaku Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) Provinsi NTT.
Saat memberi penjelasan, Domi sempat menyinggung soal jumlah pasien cuci darah yang cukup banyak.
"Kondisi ini, apabila karena ada pemutusan kerjasama antara BPJS Kesehatan dan RS Siloam, maka otomatis pasien cuci darah yang memegang BPJS dari Siloam akan ke RSU Prof. WZ. Johannes," kata Domi.
Dikatakan apabila kondisi itu terjadi, maka petugas di bagian cuci darah pasti bekerja hingga subuh.
"Ada petugas dari ruang cuci darah datang selamat Natal ke rumah saya dan mengeluh, kalau terjadi kondisi itu, maka mereka yang bertugas di cuci darah bisa pulang subuh," katanya.
Dengan kondisi ini, Domi dalam kapasitas sebagai Ketua Persi NTT, sudah melakukan komunikasi dengan BPJS Kesehatan Kupang dan pihak RS Siloam.
"Kita sudah koordinasi agar kedua pihak segera cari solusi dengan pelayanan pasien BPJS bisa mendapat pelayanan di RS Siloam," ujarnya. (*)