Taklukan Ular Sejak Usia 15 Tahun dan Dijuluki Raja Kobra, Nasib Pria Ini Malah Berakhir Tragis

Penulis: Vika Widiastuti
Editor: Vika Widiastuti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pria ini tewas ditangan ular peliharaannya sendiri

POS KUPANG.COM - Ular merupakan satu diantara hewan yang paling berbahaya di dunia.

Reptil melata ini bahkan bisa membunuh ratusan ternak hanya dengan setetes racunnya.

Ular juga bisa menelan makhluk hidup lain yang jauh lebih besar dibanding tubuh mereka sendiri.

Baca: VIRAL: Siswa SMP Rindi Umalulu Tewas Dibunuh Teman-temannya? Begini Curhat Sang Ayah

Mereka melilit mangsa dan mencekiknya lalu memberi gigitan yang mematikan.

Meski menjadi ahli atau pawang ular, seorang pria yang dijuluki 'king cobra' dari Sorgogon, Filipina meninggal karena gigitan ular.

Elies 'Peter' Lenturio secara tragis meninggal karena gigitan ular peliharaannya sendiri yang dilaporkan menyerang tangan kirinya.

Dilansir dari Viral 4 Real pada Selasa (5/12/2017) Saat itu Lenturio ingin membuka kotak u-box yang ada di motornya.

Ketika itu ekor ulat terjepit di dalamnya.

Secara alami, bereaksi dengan rasa sakit, ular itu menerjang dan menggigit tangan kiri Lenturio.

Dalam kemarahannya, dia membunuh ular itu.

Namun, bukannya mencari perhatian medis, dia malah menolak untuk pergi ke rumah sakit dan malah pergi untuk minumn-minuman keras.

Lenturio (viral4real)

Pulang dari mabuk, dia langsung menuju kamrnya di mana dia tidur tak lama kemudian.

Kerabatnya terkejut saat menemukan Lenturio berbusa di mulutnya, dia kemudian dinyatakan meninggal.

Berdasarkan laporan, setiap tahun hingga lima juta orang di seluruh dunia diperkiran akan digigit ular.

Ilustrasi ular kobra (viral4real)

Dari jumlah tersebut 100 ribu meninggal dan 400 ribu mengalami cacat atau luka.

Baca: VIRAL: Seorang Pendeta Ditandu Umat Muslim, Mungkin Hanya Terjadi di Alor NTT

Lenturio telah menangani ular sejak 15 tahun, tapi itu tidak menyelamatkannya dari gigitan ular peliharaannya sendiri.

(Tribunnews/Vika Widiastuti)

Berita Terkini