POS KUPANG.COM, MAUMERE- Harian Kompas kembali menggelar jelajah sepeda keliling Pulau Flores. Tour Sepeda Kompas 2017 mengambil titik start, di Kota Maumere, Kabupaten Sikka dan berakhir di Labuan Bajo Manggarai Barat.
Ketua Kompas Jelajah Sepeda, Jannes Eudes Wawa, dalam konferensi pers, di Hotel Sylvia- Maumere, Kamis (10/8/2017) menjelaskan touring sepeda Kompas itu akan dilepas Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya, Bupati Sikka, Yoseph Ansar Rera, perwakilan para sponsor dan Kompas.
Kompas Jelajah Sepeda 2017 mengambil tema pariwisata. Sepanjang rute mulai dari Kota Maumere peserta tour sepeda berjumlah 67 orang akan menyinggahi berbagai destinasi wisata di Pulau Flores.
Lepas dari Kota Maumere, Sabtu (12/8/2017), peserta tour akan menuju Gunung Kelimutu dan berkemah di sana untuk menikmati matahari terbit keesokan harinya.
Selanjutnya peserta tour akan menuju Riung, Soa dan selanjutnya menuju Kota Ruteng.
Dari Kota Ruteng rombongan pesepeda akan menuju destinasi rumah adat Waerebo di bagian selatan Manggarai, di Kecamatan Satarmese Barat.
Rombongan akan menginap di Waerebo dan merayakan perayaan HUT Kemerdekaan RI, di Kampung Waerebo untuk selanjutnya menuju Labuan Bajo-Manggarai Barat.
Jannes mengungkapkan, tim survei Kompas menemukan beberapa titik jalan yang kritis, yakni rute dari Ende menuju Nagekeo di Pantai Utara Flores. Titik kedua dari Riung menuju Soa, dan ketiga sepanjang rute selatan di Manggarai menuju Wae Rebo.
Jannes menjelaskan, Kompas Jelajah Sepeda sengaja tidak menghindari infrastruktur jalan yang rusak parah agar merasakan dari dekat yang dirasakan masyarakat.
Mengalami betapa sulitnya melintasi jalan-jalan yang rusak di sepanjang rute yang akan dilalui.
Tambah Jannes, misi utama Kompas Jelajah Sepeda selain memromosikan keindahan alam wisata dan budaya Flores, juga sebagai peringatan dan dorongan kepada pemerintah daerah di Flores untuk memperhatikan infrastruktur jalan menuju objek-objek wisata.
Dengan mengikuti rute pantai utara Flores, kata Jannes Kompas hendak mengangkat kembali memori pemerintah akan lintas utara Flores yang terabaikan selama ini.
Harap Jannes, Kompas Jelajah Sepeda mengingatkan kembali pemeritah daerah, pemerintah provinsi dan pemerintah pusat akan lintas utara Pulau Flores yang pernah diangkat semasa pemerintahan Gubernur Ben Mboy.
Jannes menjelaskan Pulau Flores mempunyai potensi yang luar biasa. Namun potensi itu tidak akan berkembang kalau infrastruktur jalan menuju destinasi wisata tidak diperhatikan pemerintah. "Bahwa di Flores ini punya potensi luar biasa, tapi tidak bisa berkembang kalau tidak didukung infrastruktur," kata Jannes.
Menjadi ironi, kata Jannes ketika pemerintah provinsi NTT getol memromosikan parawisata NTT dan Flores khususnya, tapi jalan rusak di depan mata tidak diperbaiki.
"Lama kelamaan orang datang, satu kali saja dan mereka tidak mau datang lagi," kata Jannes.
Infrastruktur jalan dari Ruteng menuju tempat wisata Wae Rebo, selepas dari Kampung Todo, kondisi jalan memrihatinkan.
Karena infrastruktur jalan rusak berat, wisatawan yang datang dari Labuan Bajo menuju Wae Rebo menghabiskan waktu berjam-jam untuk tiba di destinasi wisata yang dikenal dunia itu.
Padahal jika pemerintah memperhatikan jalur selatan Manggarai dan Manggarai Barat, maka akses dari Labuan Bajo menuju Waerebo hanya membutuhkan dua sampai tiga jam.
Sebaliknya menuju Waerebo dari Labuan Bajo, jika melewati Todo membutuhkan waktu lima sampai tujuh jam perjalanan.
Tambah Jannes, Kompas Jelajah Sepeda 2017 bekerja sama dengan Bank Mandiri, ASDP Fery Indonesia, JNE dan PT Pelindo III.
Dengan Kompas Jelajah Sepeda, pemerintah akan menjadikan pariwisata penggerak utama perekonomian masyarakat.
Produk pertanian dan perkebunan ketika dikemas dalam konsep pariwisata, maka nilai produk nilainya akan lebih tinggi dibandingkan jika dijual langsung.
Kopi Flores, misalnya ketika dikemas dalam konsep pariwisata, maka harga Kopi Flores menjadi jauh lebih tinggi dibandingkan jika dijual langsung para petani.
Ia menjelaskan peserta Kompas Jelajah Sepeda adalah para profesional yang mempunyai hobi keliling dunia dengan bersepeda.
Dengan jelajah keliling Flores, harap Jannes para pencinta jelajah sepeda bisa lebih mencintai keindahan nusantara dibandingkan jelajah di negara lain.
Total jarak tempuh Kompas Jelajah Sepeda keliling Flores sepanjang 706 kilometer dari 12-17 Agustus 2017.
Masih dalam kaitan dengan mendukung pertumbuhan Pariwisata Flores, Kompas juga menggelar seminar nasional yang membahas pariwisata dengan tema utama, " Ekonomi Pariwisata sebagai Penggerak Pembangun Flores". (lik)