Kabupaten Ende Membuat Sejarah Baru, Beginilah yang Mereka Persembahkan

Editor: Dion DB Putra
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga Ende saat menyaksikan ujicoba lampu di Stadion Marilonga, Minggu (9/7/2017)

Oleh: Dr. Johni Lumba
Pakar dan praktisi olahraga, dosen UKAW Kupang

POS KUPANG.COM -- Perkembangan olahraga sepakbola di provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) kian hari kian menunjukkan tren perubahan. Hal itu terlihat dari beberapa pihak seperti pemerintah, swasta, BUMN, TNI/Polri, sekolah dan perguruan tinggi yang dan selalu menyelenggarakan turnamen atau kompetisi sepakbola secara berjenjang dan berkelanjutan.

Bahkan sejarah baru kompetisi sepakbola di Provinsi NTT mengalami sebuah perubahan yang sangat besar ketika kompetisi resmi menuju Liga III Indonesia akan menyelenggarakan pertandingan pada malam hari. Itu akan terjadi di Kabupaten Ende. Terobosan itu melengkapi kiprah beberapa klub, sekolah sepakbola dan akademi yang memiliki lapangan sendiri dan melaksanakan proses latihan atau pertandingan di malam hari seperti SSB Bintang Timur Atambua dan Akademi Bali United Kristal, Kupang.

Sekolah bola yang ada dan akan ada di bumi Flobamora membuat cabang olahraga yang disukai hampir seluruh penduduk dunia ini bakal maju pesat. Di Provinsi NTT prasarana cabang olahraga sepak bola seperti lapangan semakin bertambah jumlahnya, antara lain sumbangan dari Kemenpora RI berupa lapangan desa, kecamatan dan provinsi membuat sepakbola menjadi olahraga paling favorit. Bahkan hampir setiap desa di seluruh wilayah NTT memiliki lapangan bola.

Ada juga individu-individu yang membuat lapangan sepakbola sendiri dan mendirikan akademi maupun sekolah sepakbola seperti yang dilakukan Fary Francis ketua Komisi V DPR RI), Adrianus Bria Seran (ketua DPRD Kabupaten Malaka) dan David Fulbertus (Owner Swiss Belinn Kristal Hotel Kupang) dan masih banyak lagi masyarakat NTT lainnya yang membuat lapangan bola untuk menyalurkan hobi bagi generasi penerus cabang olahraga yang bermartabat ini.

Sejumlah turnamen besar seperti El Tari Memorial Cup, Gubernur Cup, Bupati Cup, Bali United Kristal Pos Kupang Cup, Gadi Djou Cup dan sebagainya, membuat sepakbola menjadi kekuatan yang mampu menghipnotis orang-orang yang mencintai si kulit bundar.

Kejuaraan sekelas El Tari Memorial Cup yang merupakan kompetisi tertua di NTT telah mencetak sejarah baru dalam pertandingan dan tujuannya. Kompetisi yang sebelumnya biasa dilaksanakan pada pagi, siang dan sore hari saja, namun untuk tahun 2017 di Kabupaten Ende, kompetisi ini mengalami perubahan besar yaitu pertandingan sepak bola dilaksanakan pada malam hari. Hal itu dimungkinkan karena lapangan di Stadion Marilonga telah disulap menjadi stadion Senayan mini pertama di Provinsi NTT yang memiliki lampu standar nasional untuk melaksanakan pertandingan pada malam hari.

Pemerintah daerah dan Askab PSSI Kabupaten Ende telah membuat sebuah terobosan baru yang sangat fantastis dan mengubah dunia kompetisi sepakbola tertua di provinsi NTT tercinta. Komitmen tersebut merupakan sebuah keberanian dan niat yang tulus dari seluruh masyarakat Ende yang memang sangat mencintai cabang olahraga sepakbola.

Apresiasi untuk Ende
Proficiat dan apresiasi yang tulus perlu diberikan kepada Askab PSSI Kabupaten Ende yang juga mendapatkan dukungan positif dari Asprov PSSI NTT. Sebuah kolaborasi dan kerjasama yang luar biasa sehingga akhirnya tercapai juga sebuah warna cerah bagi kompetisi sepakbola El Tari Memorial Cup di Kabupaten Ende yang kick off-nya akan dilaksanakan pada 22 Juli tahun 2017.

Demikian juga tujuan dari Kompetisi ini yang awalnya hanya pada konsep mempererat persaudaraan dan kesatuan di antara sesama anak NTT di bumi Flobamora, namun kali ini tujuan lanjutannya adalah mengikuti kompetisi Liga III Nasional. Ketika Kompetisi Liga I, II yang dilaksanakan pada malam hari, menyentak Askab Kabupaten Ende dan Aprov PSSI NTT untuk mendesain pertandingan sepakbola di malam hari.

Hal ini juga akan diikuti oleh Askab Kabupaten Malaka yang akan menjadi tuan rumah El Tari Memorial Cup pada tahun 2019. Kemajuan demi kemajuan dalam sepakbola Flobamora mulai nampak. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa tahun-tahun ke depan NTT akan memiliki stadion yang berkapasitas nasional dan international dengan perlengkapan stadion yang memadai.

Entah apakah itu berupa stadion yang dimiliki oleh pemerintah daerah, swasta, BUMN, TNI/Polri atau sekolah dan universitas semuanya masih dalam bayang-bayang, namun saat ini sudah mulai tampak, seperti yang dilakukan Fary Francis, David Fulbertus serta Pemerintah Kabupaten Ende yang merenovasi Stadion Marilonga.

Keseriusan dalam memberikan pelayanan kepada para pemain, pelatih dan semua pengemar sepakbola di bumi Flobamora semakin hari semakin menunjukkan titik terang yang menyenangkan semua pihak. Askab PSSI Ende adalah yang pertama di Provinsi NTT mengukir sejarah manis dalam dunia sepakbola yang memiliki stadion yang representatif serta penerangan lampu yang memadai untuk pertandingan malam hari.

Kondisi ini tentu akan menggugah para bupati lainnya di NTT serta Walikota Kupang untuk terus berpikir mengenai cara menciptakan hiburan yang menyengkan masyarakatnya dari aspek olahraga sekaligus menghidupkan perekonomian masyarakat.

Askab PSSI Ende telah memberikan sesuatu yang baru bagi perkembangan sepakbola di NTT. Pertandingan malam hari yang dilaksanakan pada kompetisi El Tari Memorial Cup 2017 akan menjadi pembanding bagi semua kompetisi atau turnamen sepakbola di Provinsi NTT ke depan. Kompetisi sepakbola yang dilaksanakan pada malam hari memang baru pertama kali terjadi di bumi Flobamora.

Halaman
12

Berita Terkini