POS KUPANG. COM, KUPANG - Walikota Kupang, Jonas Salean , SH, MSI mengatakan bahwa ada tuduhan yang diberikan bahwa Pemerintah Kota Kupang korupsi merupakan pemerintah terkorup.
Ungkapan hati Jonas Salean in disampaikan di akhir sambutannya saat upacara peringatan HUT ke-21 Kota Kupang sebagai daerah otonomi di Kantor Walikota Kupang, Selasa (25/4/2017). Sambutan ini luar dari teks yang sudah disiapkan.
"Saya mau sampaikan bahwa selama masa kepemimpinan kami, ada dua kasus korupsi yakni yang pertama pengelapan dana pajak di Dispenda oleh salah satu pegawai dan kasus korupsi di PT Sasando.
Jadi kalau dua kasus lalu dibilang sarang korupsi, dari mana kasus itu. Ini merupakan momentum di akhir masa jabatan sehingga perlu disampaikan karena saya ingin pensiun dengan tenang," kata Jonas.
Hal lain yang disampaikan adalah mengenai Program Indonesia Pintar (PIP). Menurutnya, proses pencairan dana ini sempat menjadi polemik dan terkesan ditahan oleh Pemerintah Kota Kupang.
"Saya minta maaf, kita tidak ingin menahan tapi hanya ingin menegakan aturan, agar kemudian hari bapak-ibu guru dan orang tua siswa tidak terbawa-bawa," tegasnya.
Selain itu juga, mengenai kepemimpinan dinasti karena keluarga yang diangkat menjadi pejabat.
"Mereka ini sudah ada sebelum saya menjadi Walikota Kupang. Mereka yang menjabat dan sesuai kepangkatan layak untuk menjabat atau menduduki jabatan jadi bukan dinasti. Kalau dinasti berarti korupsi dimana-mana," katanya sambil mengaku bangga karena tidak ada anaknya yang jadi PNS atau PTT di Kota Kupang.
Ia juga mengklarifikasi isu monopoli proyek. " Isu itu dihembuskan hanya oleh orang-orang yang gila kekuasaan, karena tidak terjadi seperti itu. Saya tak pernah minta proyek satupun dari kadis," ujarnya.
Dalam sambutannya yang dibacakan secara tertulis, Jonas menjelaskan, selama kepemimpinanya, ada berbagai perubahan dan keberhasilan. Misalnya, PAD yang selalu meningkat, meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dari 78,12 pada tahun 2012 meningkat menjadi 79,69 pada tahun 2016.
Kemudian peningkatan Produk K domestik Regional bruto (PDRB) dari Rp 6 triliun pada tahun 2012 menjadi Rp 18 triliun pada tahun 2016.
Ada juga berbagai keberhasilan lainnya termasuk di bidang kesehatan dengan program Brigade Kupang Sehat yang sejak dilaunching tiga tahun lalu sudah melayani lebih dari 5200 pasien. Ia juga menjelaskan keberhasilan program lainnya. (*)