Berita Sumba

Bupati Gidion : "Setiap Motif Kain Sumba Timur Memiliki Makna", Apa saja ?

Penulis: John Taena
Editor: Rosalina Woso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bupati Sumba Timur, Gidion Mbiliyora

Laporan Wartawan Pos Kupang, John Taena

POS KUPANG.COM,WAINGAPU -- "Ada banyak sekali motif di Sumba Timur, dan setiap motif ada maknanya masing-masing. Ada jalan ceriteranya, bukan asal dibuat motif," demikian Bupati Gidion Mbiliyora, kepada Pos Kupang, di ruang kerjanya.

Lebih lanjut Dia mengatakan, motif pada kain tenun ikat asal daerah itu sudah berkembang sejak dahulu.

Beragam kain tenun adat khas Sumba Timur yang dipamerkan pada Pameran Pembangunan, Senin (15/8/2016). (POS KUPANG/YENI RACHMAWATI)

Sejumlah motif pada kain tenun ikat seperti gajah, tengkorak, manusia, ayam dan motif kuda, yang terdapat pada setiap kain tenun ikat daerah itu tidak sembarang dibuat oleh para pengrajin.

Setiap motif yang tertara pada kain tenun ikat Sumba Timur, bukan tanpa alasan atau asal dibuat.

Salah seorang wisatawan asal Jepang berpose dengan motif kain tenun ikat Sumba Timur di Kampung Raja Prailiu, Kecamatan Kambera, Sumba Timur. (POS KUPANG/JOHN TAENA)

Pasalnya setiap daerah di wilayah Sumba Timur memiliki ceritera dengan makna masing-masiang terhadap motif kain tenun ikatnya.

"Ada jalan ceritanya begitu. Ada maknanya masing-masing," ujarnya.

Harga motif kain tenun ikat di daerah itu, terang Gidion, pada umumnya mulai berkisar dari Rp 500 ribu ke atas. Walaupun ada juga yang bisa dibeli dengan harga murah atau sekitar Rp 300 ribu per helai.

Proses tenun ikat Sumba Timur (POS KUPANG/JOHN TAENA)

"Dapatlah Rp 300 ribu, tapi yah, itu kualitasnya sudah yang ke berapa kan begitu. Pada umumnya cukup mahal di atas satu juta apalagi yang sudah lama sekali produksinya itu mahal sekali. Bisa puluhan juta," tandasnya. (*)

Berita Terkini