Puteri Indonesia Mengaku Dapat Perlakuan Tak Menyenangkan Saat Hadiri Puncak HPN

Editor: Alfred Dama
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Putri Indonesia 2016, Kezia Warouw saat memberikan keterangan kepada waratwan di rumah kopi Lela Ambon, Kamis (9/2/2017)

POS KUPANG.COM, AMBON -- Puteri Indonesia 2016, Kezia Warouw, mengaku mendapat perlakuan kurang menyenangkan saat menghadiri puncak perayaan ke-72 Hari Pers Nasional di Kota Ambon, Kamis (9/2/2017).

Kezia mengaku saat sedang duduk di panggung utama, dia merasa ada yang memegang bagian tubuhnya dari belakang. Kejadian itu, kata Kezia, terjadi beberapa saat sebelum Presiden Joko Widodo datang ke arena HPN.

Kezia Warouw (Kompas.com)

"Kejadiannya itu sebelum acara pembukaan dimulai. Jadi, ada yang memegang saya dari belakang," kata Kezia kepada wartawan di Ambon, Kamis siang.

Dia mengatakan, saat itu, dia tidak langsung menengok ke belakang untuk melihat siapa yang memegang tubuhnya karena pakaian yang dikenakannya tidak memungkinkan dia untuk melakukan itu.

"Saat itu, saya juga kan sedang pakai mahkota, jadi susah untuk menengok ke belakang," ujarnya.

Baca juga: Merasa Ditelantarkan Panitia Hari Pers Nasional, Putri Indonesia Kecewa

Meski tidak tahu siapa yang melakukan perbuatan itu, dia memastikan bahwa kursi yang berada di belakangnya saat itu diduduki oleh sejumlah periwira TNI dan Polri. Namun, dia tidak mau menuduh bahwa para perwira yang ada di belakangnya itu pelakunya.

"Di belakang saya itu aparat negara yang mengenakan seragam, tetapi saya tidak mau menuduh mereka, dan mungkin saja bukan mereka yang melakukan itu. Cuma saya mau katakan itu tidak sopan sekali," ujarnya.

Puteri Indonesia 2016 asal Sulawesi Utara Kezia Roslin Cikita Warouw saat sesi foto bersama Tribunnews di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (20/2/2016). Kezia Roslin tidak menyangka bisa menjadi Puteri Indonesia 2016 karena menurutnya dari segi ilmu pengetahuan dia merasa masih kalah dengan finalis lainnya. Tribunnews/Jeprima (TRIBUNNEWS.COM/JEPRIMA)

Dia mengaku, beberapa saat setelah kejadian itu, ada seorang oknum TNI yang mengangkat kipas angin dan menyimpannya di depan tempat duduk Kezia.

"Tetapi, saking kesalnya, saya tidak mau lagi kipas diarahkan ke saya," ujarnya.

Menangapi masalah tersebut, Kepala Penerangan Kodam XVI Pattimura, Kolonel Muhamad Hasyim Lalhakim, mengaku sangat menyayangkan peristiwa itu. Namun, terkait siapa pelakunya, Hasyim mengatakan, perlu ada bukti dan kejelasan agar tidak menimbulkan fitnah.

"Apalagi Puteri Indonesia tidak mengetahui siapa pelakunya. Masalah itu harus jelas, siapa pelakunya, seragamnya apa, biar jangan menimbulkan fitnah," katanya. (Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty)

Berita Terkini