Warga Kupang Makin Doyan Pijat Refleksi Bisa Menyembuhkan Penderita Stroke

Editor: Alfred Dama
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pijat refleksi

POS KUPANG.COM, KUPANG -- Suasana di dalam ruangan itu remang-remang. Terdapat beberapa tempat duduk yang empuk dan bisa diatur sandarannya sesuai keinginan. Musik instrumentalia yang mengalun lembut menciptakan suasana santai. Wallpaper bergambar pemandangan indah pun menebarkan kesan rileks.

Saat pengunjung tiba, terapis dengan ramah mempersilakan memilih tempat duduk yang sudah ada. Terapis lalu menarik kursi sehingga pengunjung bisa duduk dengan santai.

Di bagian samping kursi itu ada meja kecil yang bisa digunakan untuk menyimpan barang-barang. Sesaat kemudian terapis datang membawa air hangat yang dicampur minyak khusus massage. Pengunjung diminta merendam kaki dalam air hangat sekitar 15 menit.

Sesudah merendam kaki, terapis mengambil handuk, menaruhnya di atas kursi dan mempersilakan pengunjung atau pelanggan bersandar, kemudian terapis mulai beraksi dengan pijat refleksi. Suasana yang ditawarkan membuat orang menjadi lebih rileks. Bahkan ada yang sampai tertidur.

Pijat refleksi bagi warga Kota Kupang dan sekitarnya bukan lagi hal yang baru. Kehadiran pijat refleksi untuk menjawab kebutuhan warga Kota Kupang yang ingin lebih segar dan menghilangkan lelah tanpa memperhitungkan berapa biaya yang harus dikeluarkan. Kenapa kaki menjadi tempat untuk pijat refleksi, karena kaki merupakan tumpuan dari titik-titik syaraf tubuh.

Seorang warga Kota Kupang, Ellen, yang ditemui Pos Kupang, di salah satu tempat pijat refleksi Kamis pekan lalu, mengungkapkan bahwa awalnya ia ke tempat pijat refleksi karena diajak oleh saudaranya.

"Karena diajak oleh saudara saya mau. Waktu pertama kali saya dipijat refleksi, saya merasa sakit di betis. Tetapi setelah itu rasa sakit langsung hilang. Saat mereka (terapis) tekan di telapak kaki, saya merasa ada bagian leher saya yang berdenyut, rasanya memang aneh," ujar Ellen.

Ellen menambahkan, terapis bisa tahu kalau dia baru pertama kali ke tempat pijat refleksi karena menurut terapis betisnya sangat keras. "Saya memang tidak rutin ke sana, tapi kalau saya rasa lelah sekali, saya ke pijat refleksi. Setelah itu saya segar sekali, badan yang lelah, kaki yang pegal hilang. Satu jam di tempat pijat refleksi tidak terasa karena saya sangat menikmati," katanya.

Veny Barus, pelanggan di VZ Pijat Refleksi di seputaran Ruko Oebobo,. mengaku doya ke tempat tersebut karena selain pijat refleksi, juga ada pelayanan untuk pijat di pundak dan kepala. "Rasanya segar setelah pijat refleksi. Saya suka ke tempat ini karena VZ ini lengkap pelayanannya," katanya.

Terapis di Kaki-Ko, pijat refleksi keluarga, Yusni dan Yorim mengatakan, pijat refleksi memperlancar peredaran darah dan membantu yang sakit.

"Ada pasien kami yang kena stroke, datang ke sini beberapa kali kemudian orang itu sembuh. Ini pengalaman yang menarik. Kami bersyukur bisa membantu orang sembuh setelah menjalani pijat refleksi. Badan terasa ringan, dan pegal-pegal hilang. Kalau ada yang susah buang air dan terlambat bulan. Para terapis sudah tahu, titik-titik di kaki yang berhubungan langsung dengan keluhan yang disampaikan," ujar Yusni.

Lince Naley, pelanggan Kaki-Ko Family Pijat Refleksi, mengatakan, selama ini ia bila ke Jakarta dan Bali ia selalu memanfaatkan kesempatan untuk pijat atau refleksi.
Ia senang sekali karena saat ini di Kota Kupang sudah ada investor yang melirik usaha jasa pijat refleksi dan spa. Dan, ia memilih menjadi pelanggan di Kaki-Ko karena para terapis berpengalaman dan harga terjangkau.

Lince juga sering membawa keluarga untuk melakukan pijat dan refleksi di tempat tersebut. "Saya banyak kegiatan, sehingga badan sering kelelahan. Setelah dipijat biasanya enak dan segar kembali," ujarnya.

Hal yang sama diungkapkan terapis dari Terapis VZ Skin Care Mahkota Body Massasge Spa dan Reflekxiologi, di Komplek Ruko Oebobo, Herlyn Ngela. Ia mengatakan, ada orang penderita stroke bisa sembuh setelah pijat refleksi.

"Sudah ada beberapa orang yang sembuh dari penyakit stroke setelah pijat refleksi beberapa kali. Kami tidak asal pijat karena kami sudah belajar dan dilatih oleh trainer sekitar tiga bulan. Kami juga harus mengerti mengenai anatomi tubuh manusia," kata Herlyn.

Untuk menjadi terapis, bukan merupakan hal yang mudah karena harus belajar beberapa bulan. Tidak sekedar tahu caranya tetapi harus mengerti struktur tubuh manusia. Seperti disampaikan Yusni dari Kaki-ko, bahwa mereka belajar mengenai anatomi tubuh manusia dari dr. Herman Man.

"Kami belajar khusus, saya belajar teori di Pak Herman Man. Sedangkan praktiknya dengan pelatih dari Surabaya. Belajar anatomi dan struktur tubuh, syaraf ini ke mana. Kalau ada pasien yang datang biasanya memberikan keluhan, atau kami yang menanyakan pengeluhan mereka apa sehingga pijat tepat sasaran," ungkap Yusni.

Pada saat pijat refleksi, ada pelanggan yang minta pijat lembut dan kuat. Biasanya tergantung pengeluhan pelanggan. Kalau sakitnya di pinggang misalnya, saat pijat untuk syaraf pinggang, maka terapis akan menyampaikan bahwa pada saat menekan di titik yang berhubungan dengan syaraf di pinggang pasti akan sedikit sakit.

Pengunjung di Kaki-ko sebagai pijat refleksi keluarga bukan hanya orang dewasa, tapi juga anak-anak. Bahkan ada bayi dan para terapis sudah mengetahui bagaimana melayani bayi, anak dan orang dewasa.

Di dua tempat ini yang dikunjungi Pos Kupang, pijat refleksi menggunakan tangan manusia tanpa alat. Kelebihan menggunakan tangan manusia adalah sangat terasa karena dengan tangan bisa merasakan titik syaraf yang sebenarnya.

Pijat refleksi bisa juga menggunakan alat seperti tongkat dan listrik, hasilnya berbeda
Kunjungan ke tempat pijat refleksi ini lebih banyak pada hari libur atau pada sore hingga malam setelah pulang kerja. Sebab, setelah pulang kerja biasanya badan terasa lelah, maka pijat refleksi bisa kembali menyegarkan tubuh. (ira/nia)

Berita Terkini